Setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah, umat Islam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW atau hari kelahiran Rasulullah SAW. Cara umat Islam merayakan Maulid Nabi Muhammad dengan menggelar berbagai kegiatan keagamaan.
Seperti membaca sholawat nabi, membaca Tarikh Rasulullah, khataman Al-Qur'an, Maulid berzanji, dan lain sebagainya. Bagaimana dengan Rasulullah SAW, bagaimana caranya memperingati hari kelahiran?
Rasulullah SAW makhluk paling mulia telah membawa mukjizat terbesar yaitu Al-Qur'an. Hari kelahiran yaitu Senin juga bertepatan dengan hari diturunkan wahyu tersebut kepadanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hukum Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW |
Rasulullah pun memiliki cara tersendiri untuk memperingati hari lahirnya. Dilansir dari laman Nahdlatul Ulama (NU), hal ini dijelaskan dalam shahih Muslim dari hadis Abu Qatadah:
عَنْ أبِي قَتادَةَ الأنْصارِيِّ، أنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الِاثْنَيْنِ؟ فَقالَ: فِيهِ وُلِدْتُ وفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ
"Diriwayatkan dari Abi Qatadah Al-Ansari, sesungguhnya Rasulullah pernah ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan, dan pada hari itu diturunkannya Al-Qur'an kepadaku." (HR.Muslim).
Kitab Syarah menjelaskan bahwa hadis ini menerangkan hari kelahiran Rasulullah SAW sama seperti hari turunnya Al-Qur'an. Ada juga riwayat redaksi "buitstu" atau pada hari Senin Nabi Muhammad diangkat sebagai nabi dan rasul Allah.
Baca juga: 5 Alasan Rayakan Maulid Nabi |
Karena itu, apapun yang keluar dari mulut Nabi Muhammad SAW dipercaya sebagai kebenaran. Sehingga para sahabat selalu bertanya apapun kepada Nabi Muhammad SAW dan menjadikannya panutan. Bahkan, kebiasaan nabi untuk dirinya sendiri pun diikuti umatnya.
Dan, begitulah cara Nabi Muhammad SAW merayakan hari kelahirannya yaitu dengan berpuasa di Hari Senin. Selain untuk mensyukuri hari kelahirannya, puasa hari Senin juga menjadi hari diangkatnya amal ibadah seseorang.
Baca juga: 5 Hikmah dari Maulid Nabi |
Hingga saat ini kebiasaan Rasulullah SAW puasa saat hari kelahiran berkembang menjadi tradisi puasa weton puasa pada hari seseorang dilahirkan. Puasa sunah ini sebagai rasa syukur terhadap Allah atas nikmat karunia. Puasa weton ini sama seperti kebiasaan Nabi Muhammad SAW saat memperingati hari kelahirannya.
Dengan begitu kita pun bisa ikut merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan baik. Seperti menjalankan puasa sunah, bersedekah, membaca Al-Qur'an, dan lain sebagainya.
Demikian informasi mengenai cara Rasulullah memperingati hari lahirnya. Semoga informasi ini bermanfaat.
Artikel ini ditulis oleh Nadza Qurrotun A, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)