Al-Qur'an merupakan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, di mana di dalamnya berisi ajaran dan informasi yang terjamin kebenarannya. Kandungan ayat suci Al-Qur'an memuat beberapa substansi pokok, salah satunya kisah masa lalu.
Di antara kisah-kisah yang terdapat di dalam Al-Qur'an adalah kisah nabi dan rasul. Mereka merupakan manusia pilihan Allah SWT yang mengajak, menyerukan, dan membimbing manusia agar menyembah hanya kepada-Nya.
Para nabi dengan tabah menyampaikan kebenaran Allah SWT kepada umat manusia. Karena ketabahan yang luar biasa, Allah memberikan gelar Ulul Azmi kepada lima orang nabi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa itu Ulul Azmi?
Mengutip jurnal berjudul "Meneladani Kesabaran dan Ketabahan Rasul Ulul 'Azmi dalam Berdakwah: Studi Kisah-Kisah dalam Al-Qur'an" oleh M. Abduh Amrie, Ulul Azmi diartikan sebagai orang-orang yang mempunyai kemauan kuat dan teguh.
Dari 25 nabi, lima di antaranya diberikan gelar Ulul Azmi, yang merupakan gelar tertinggi atau teristimewa. Mereka yang dikategorikan Ulul Azmi dikenal memiliki kesabaran dan ketabahan luar biasa.
Utamanya dalam menyampaikan wahyu Allah SWT kepada umat manusia. Karena itu, umat Muslim diwajibkan meneladani sifat-sifat kelima nabi dan rasul tersebut.
Nabi Ulul Azmi:
Terdapat lima nabi dengan gelar Ulul Azmi, di antaranya Nabi Nuh As, Nabi Ibrahim As, Nabi Musa As, Nabi Isa As, dan Nabi Muhammad SAW.
1. Nabi Nuh As
Nabi Nuh menjadi yang pertama diutus Allah SWT dalam menyampaikan dakwah dan membimbing umat manusia menuju jalan petunjuk. Ia dibesarkan di daerah Irak, di mana pada masa itu hidup kalangan penduduk yang menyembah patung-patung buatan mereka sendiri (berhala), termasuk istri dan anaknya sendiri.
Nabi Nuh As memulai perjalanan dakwah sejak usia 40 tahun sampai 950 tahun. Ia menyampaikan kebenaran kepada kaumnya agar kembali menyembah Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.
Namun, dakwahnya tak pernah diterima, selalu dicemooh, bahkan dihina. Sampai pada akhirnya Nabi Nuh As berdoa kepada Allah SWT supaya memusnahkan orang-orang kafir tersebut dari permukaan bumi.
Karena keingkaran, kesombongan, dan perbuatannya yang seringkali merusak muka bumi, Allah SWT menurunkan azab yang pedih kepada mereka berupa banjir besar yang pada akhirnya menenggelamkan pemukiman beserta kaum kafir di dalamnya.
Sementara itu, Nabi Nuh As mengajak orang-orang beriman beserta hewan dan binatang masing-masing untuk naik ke atas kapal tanpa adanya rintangan apapun atas kuasa Allah SWT, sehingga mereka selamat dari azab itu.
2. Nabi Ibrahim As
Nabi Ibrahim As dilahirkan di kalangan masyarakat musyrik dan kufur, akan tetapi Allah SWT senantiasa menjaganya. Saat itu hiduplah seorang raja yang sangat zhalim bernama Raja Namrudz.
Ia membuat peraturan agar setiap bayi laki-laki yang dilahirkan harus dibunuh hidup-hidup karena dianggap dapat mengancam kedudukan kerajaan. Ibu Ibrahim pergi bersembunyi di dalam goa, dan melahirkan bayi Ibrahim di sana.
Ketika ibunya pergi meninggalkannya seorang diri selama beberapa hari, air yang manis seperti madu keluar dari ibu jarinya. Sehingga bayi Ibrahim dapat menghisap ibu jarinya untuk mengusir rasa lapar.
Seiring berjalannya waktu, Ibrahim dikaruniai kecerdasan yang luar biasa. Dan dengan keberaniannya, ia menghancurkan berhala sesembahan. Karena itu Ibrahim dijatuhi hukuman mati dengan dibakar hidup-hidup dalam api yang menyala. Atas kuasa Allah SWT, Ibrahim selamat dari lalapan api tersebut.
Tidak hanya itu, ketika Nabi Ibrahim As bersama sang istri Siti Hajar dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Ismail. Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim As membawa keluarganya ke tempat yang tidak ada pepohonan dan air sedikitpun, bahkan tanahnya tandus.
Demikian Allah SWT memperlihat kekuasan-Nya dengan cara menghadirkan sebuah sumur Zamzam yang tidak pernah mengalami kekeringan, sehingga menjamin kehidupan keluarga Nabi Ibrahim As.
Mukjizat selanjutnya datang ketika Allah SWT kembali memerintahkan kepada Nabi Ibrahim As untuk menyembelih putranya, Ismail. Tanpa diselimuti keraguan, keduanya melaksanakan perintah tersebut. Namun, jasad Ismail digantikan dengan seekor domba besar.
Nabi Ibrahim kembali dikaruniai dua orang anak bersama istri tertuanya, Siti Sarah, yang diberi nama Ishak dan Yaqub. Kemudian datang lagi perintah dari Allah SWT agar Nabi Ibrahim As segera membangun Baitullah (rumah Allah), tempat umat manusia dapat menjalankan ibadah yang saat ini dikenal dengan Ka'bah.
Baca juga: Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW |
3. Nabi Musa As
Nabi Musa As menjadi salah satu pemimpin yang mampu bersikap tegas. Ia lahir di lingkungan istana Raja Firaun, dan dibesarkan istri Firaun bernama Siti Asiah.
Allah SWT menurunkan wahyu pertama-Nya kepada Nabi Musa As di Bukit Sinai. Nabi Musa As bersama saudaranya, Nabi Harun As, memulai dakwah di hadapan Firaun yang mengakui dirinya sebagai Tuhan.
Namun, Firaun tidak pernah menerimanya, sehingga mereka berdua diusir dari istana. Sejak saat itu, Firaun mengumpulkan para ahli sihir untuk membunuh Nabi Musa As.
Lalu sebuah mukjizat datang kepadanya di mana sebuah tongkat yang dibawa Nabi Musa As dapat menjelma menjadi ular besar yang melahap ular-ular para penyihir Firaun. Firaun pun mengirimkan bala tentaranya untuk membunuh Nabi Musa As.
Sampai pada akhirnya Nabi Musa As bersama kaum Bani Israil berada di tepi lautan merah. Kemudian Allah SWT kembali turunkan mukjizat ia dapat membelah lautan tersebut dengan tongkat dan menyeberangi lautan untuk menghindar kejaran Firaun. Sementara Firaun beserta bala tentaranya tenggalam di Laut Merah.
Kembali pada misinya, Nabi Musa As memerintahkan kepada Nabi Harun As menyampaikan dakwahnkepada Bani Israil ketika kaum itu memutuskan untuk menyembah berhala.
Dikarenakan dakwah itu tidak diterima, maka Nabi Musa As mendatangi kediaman mereka dan menghancurkan sebuah patung anak sapi yang dijadikan sebagai sesembahan oleh kaum Bani Israil.
4. Nabi Isa As
Nabi Isa As merupakan putra dari Maryam yang dilahirkan tanpa seorang ayah atas kuasa Allah SWT. Karena itu beliau dan Maryam mendapat cemooh dari penduduk kampung halamannya. Allah SWT kemudian menurunkan mukjizat berupa kemampuan berbicara kepadanya saat masih bayi.
Allah SWT mengutusnya sebagai rasul di Bait al-Maqdis setelah menginjak usia 30 tahun. Allah SWT juga mengajarkan kepadanya kitab Taurat dan menurunkan sebuah kitab yang diberi nama Injil.
Nabi Isa As memulai dakwahnya di hadapan kaum Bani Israil agar segera bertaubat dan hanya menyembah Allah SWT. Namun, dakwahnya tidak pernah diterima.
Oleh karena itu, Allah SWT menurunkan mukjizat terbesar kepadanya sebagai media dan metode penyampaian dakwah. Di antaranya menghidupkan burung dari tanah, menyembuhkan orang buta, menghidupkan orang mati, dan mengetahui apa yang dimakan dan disimpan seseorang di rumahnya.
Akan tetapi para pengikutnya selalu berbuat kesesatan dengan menganggap Nabi Isa sebagai anak Tuhan, bahkan sebagian menganggapnya Tuhan itu sendiri. Pada akhirnya Nabi Isa As harus berurusan dengan Raja Pilathus, penguasa Romawi yang berniat membunuhnya karena hasutan dari para Pendeta Yahudi.
Atas kuasa Allah SWT, Nabi Isa As diangkat ke atas langit. Sehingga yang ditangkap dan disalib tersebut bukanlah Nabi Isa, melainkan seseorang yang menyerupainya.
5. Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW yang terakhir diutus Allah SWT untuk menyampaikan kebenaran kepada umat manusia. Mukjizat terbesar yang diturunkan kepadanya adalah Al-Qur'an yang hingga kini dijadikan sebagai pedoman bagi seluruh umat Muslim karena terjamin kebenarannya.
Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah, keturunan keluarga bangsawan Arab yakni Bani Hasyim, yang dipercaya memelihara Ka'bah yang dibangun Nabi Ibrahim bersama anaknya. Ayahnya bernama Abdullah meninggal dunia sebelum ia lahir, sedangkan ibunya Aminah meninggal dunia ketika ia berusia 6 tahun.
Rasulullah SAW membekali dirinya dengan kebaikan, ketakwaan, keikhlasan, dan akhlak mulia, sehingga memudahkan umat manusia menerima ajaran Islam. Ia memulai dakwah secara diam-diam di lingkungan keluarga terdekat dan sahabat-sahabatnya.
Setelah Allah SWT menurunkan wahyu-Nya, Nabi Muhammad SAW mulai menyampaikan dakwah secara terang-terangan. Sejak itu banyak yang berupaya menghalangi dakwahnya, terutama pemimpin Quraisy.
Bahkan, pertentangan yang dilakukan kaum Quraisy menyebabkan peperangan yang dikenal dengan istilah Perang Uhud, kemudian disusul dengan perang Khandak. Rasulullah SAW terus menyampaikan dakwah hingga akhir hayatnya.
Nah, itulah penjelasan mengenai nabi dengan gelar Ulul Azmi. Semoga informasi ini bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)