Keutamaan Malam 27 Rajab, Peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW

Keutamaan Malam 27 Rajab, Peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW

Hanif Hawari - detikHikmah
Minggu, 26 Jan 2025 19:01 WIB
Ilustrasi tahun baru islam
Ilustrasi malam Isra MI'raj (Foto: Getty Images/Baramyou0708)
Jakarta -

Malam 27 Rajab menjadi salah satu malam penuh keistimewaan dalam kalender Islam. Pada malam tersebut, umat Islam memperingati perjalanan agung Nabi Muhammad SAW, yaitu Isra dan Mi'raj.

Peristiwa bersejarah ini bukan hanya membawa hikmah mendalam, tetapi juga menjadi momen istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berbagai ibadah.

Dalam malam yang penuh berkah ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa, dzikir, serta amalan kebaikan lainnya. Keutamaan malam 27 Rajab memberikan kesempatan besar bagi setiap muslim untuk memohon ampunan, menguatkan iman, dan meminta segala hajat agar dikabulkan oleh Allah SWT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keutamaan Malam 27 Rajab

Keutamaan malam 27 Rajab terletak pada peristiwa besar Isra Mi'raj yang dijalani oleh Nabi Muhammad SAW. Pada malam ini, beliau diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian diangkat ke langit sampai ke Sidratul Muntaha.

Dalam buku Isra' Mi'raj dan Permulaan Masuk Islamnya Kaum Anshar karya Muhammad Ridha, dijelaskan bahwa Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem. Adapun, Mi'raj merujuk pada kelanjutan perjalanan beliau dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha di langit ketujuh.

ADVERTISEMENT

Dalam perjalanan ini, beliau diperjalankan oleh Allah SWT melewati berbagai lapisan langit, menyaksikan keajaiban penciptaan-Nya.

Perjalanan Isra dimulai dari Masjidil Haram, di mana Nabi Muhammad SAW bersama Malaikat Jibril berangkat menuju Masjidil Aqsa. Setelah tiba di Masjidil Aqsa, Nabi melanjutkan perjalanan dengan menaiki buraq, makhluk istimewa berbulu putih yang dapat melesat dengan kecepatan luar biasa.

Setelah itu, Nabi SAW melintasi lapisan-lapisan langit hingga mencapai Sidratul Muntaha di langit ketujuh. Dalam perjalanan ini, beliau bertemu dengan para nabi pada setiap lapisan langit, menerima perintah sholat lima waktu, dan diperlihatkan gambaran surga serta neraka sebagai pelajaran yang mendalam bagi umat manusia.

Imam al-Ghazali dalam Ihya 'Ulumuddin yang diterjemahkan Purwanto memasukkan malam 27 Rajab sebagai malam-malam istimewa yang punya keutamaan. Kata Imam al-Ghazali, beribadah pada malam yang punya keutamaan itu hukumnya sunnah.

"Tidak boleh kita mengabaikan malam-malam itu karena mereka adalah 'masa' untuk beramal dan waktu terbaik untuk berniaga dalam perkara agama. Barang siapa lalai dan lengah pada masa tersebut, dia tidak akan menuai laba," jelas sang Hujjatul Islam.

Amalan Malam 27 Rajab

Malam 27 Rajab dapat diisi dengan berbagai amalan baik seperti memperbanyak doa, dzikir, sholat malam, dan membaca Al-Qur'an. Momen istimewa ini menjadi kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan serta keberkahan.

1. Doa

Pada malam penuh keistimewaan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa, berdzikir, serta melakukan berbagai amalan kebaikan. Berikut adalah doa khusus yang dapat dibaca pada malam 27 Rajab dalam rangka memperingati Isra Mi'raj:

اللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُشَاهَدَةِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّيْنَ، وَبِالْخَلْوَةِ الَّتِي خَصَّصْتَ بِهَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ حِيْنَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ أَنْ تَرْحَمَ قَلْبِيَ الْحَزِيْنَ وَتُجِيْبَ دَعْوَتِيْ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ

Arab latin: Allahumma inni as'aluka bi musyahadati asraril muhibbin, wa bil khalwatil lati khashshashta biha sayyidal mursalin hina asraita bihi lailatas sabi'i wal 'isyrin an tarhama qalbiyal hazina wa tujiba da'wati ya akramal akramīn.

Artinya: "Ya Allah, dengan keagungan diperlihatkannya rahasia-rahasia orang-orang pecinta, dan dengan kemuliaan khalwat (menyendiri) yang hanya Engkau khususkan kepada pimpinan para rasul, ketika Engkau memperjalankannya pada malam 27 Rajab, sungguh aku memohon kepada-Mu agar Kau merahmati hatiku yang sedih dan Kau mengabulkan doa-doaku, wahai Yang Maha Memiliki kedermawanan."

Doa tersebut terdapat dalam kitab Nurul Anwar wa Kanzul Abrar fi Dzikris Shalati 'alan Nabi al-Mukhtar karya Syekh Muhammad bin Abdullah bin Hasan al-Halabi al-Qadiri, seperti dinukil NU Online.

2. Sholat Sunnah

Dikutip dari buku Ringkasan Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali yang diterjemahkan oleh Abdul Rosyad, Imam Al-Ghazali menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan shalat sunnah pada malam 27 Rajab. Anjuran ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW yang menunjukkan keutamaan ibadah di malam tersebut.

"Siapa saja yang mengerjakan amal kebajikan pada malam ini, niscaya ia akan memperoleh kebaikan seratus tahun." (HR Muslim dengan redaksi berbeda namun maknanya serupa)

Sholat sunnah 27 Rajab dapat dikerjakan pada malam Isra Mi'raj dengan jumlah 12 rakaat. Pelaksanaannya dilakukan setiap dua rakaat diakhiri dengan salam.




(hnh/kri)
Amalan Malam 27 Rajab

Amalan Malam 27 Rajab

11 konten
Malam 27 Rajab adalah salah satu malam yang memiliki keutamaan. Waktu ini bertepatan dengan peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Para alim ulama menganjurkan memperbanyak amal ibadah pada malam ini.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads