Nabi Muhammad SAW merupakan sosok penting dalam agama Islam. Rasulullah yang menjadi suri tauladan dan junjungan umat Islam di seluruh dunia.
Nabi Muhammad merupakan nabi terakhir yang telah menyempurnakan ajaran nabi-nabi sebelumnya. Sepanjang perjalanan hidupnya, Nabi Muhammad selalu menyerukan ajaran agama Islam dan mengajak beribadah hanya kepada Allah SWT, sehingga umatnya mendapatkan ketenangan dunia dan akhirat.
Allah SWT menurunkan wahyu dan mukjizat luar biasa kepada Nabi Muhammad SAW berupa kitab suci Al-Qur'an. Hingga saat ini, Al-Qur'an menjadi pedoman hidup umat Muslim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mukjizat ini juga yang membuat Nabi Muhammad menyandang gelar Ulul Azmi. Yaitu kedudukan khusus atas ketabahan hati dan kesabaran luar biasa dalam menyebarkan ajaran agama Islam.
Baca juga: 7 Habib Terkenal Asal Jawa Timur |
Dilansir dari detikEdu dan berbagai sumber, berikut sejarah singkat kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada Tahun Gajah atau 570 Masehi. Waktu itu pasukan gajah yang dipimpin Abrahah Habasyah hendak merobohkan Ka'bah pada 12 Rabiul Awal. Allah SWT pun mengirimkan burung ababil untuk melawan pasukan tersebut. Kisah ini tertera dalam Al-Qur'an Surat Al-Fil yang mengandung arti pasukan gajah.
Rasulullah anak dari pasangan Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahb. Abdullah merupakan anak dari pemimpin Suku Quraisy yang sangat dihormati di kalangan penduduk. Pada tahun itu, Nabi Muhammad SAW yang lahir di Makkah dibesarkan sebagai anak yatim lantaran sang ayah wafat sebelum ia dilahirkan.
Setelah menghabiskan beberapa tahun bersama sang Ibu, Nabi Muhammad SAW tinggal bersama kakeknya Abdul Muthalib. Abdul Muthalib sangat menyayangi cucunya. Ia senantiasa berdoa dan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.
![]() |
Kemudian, sang kakek menyerahkan bayi Muhammad kepada ibu susu yang berasal dari Bani Sa'ad bin Bakar, Halimah binti Abi Dzuaib. Saat itu Halimah dan rombongannya pergi ke Makkah dengan harapan sang cucu tumbuh di lingkungan pedesaan yang bersih dan berbahasa Arab fasih.
Awalnya, rombongan Halimah menolak tawaran tersebut lantaran mengharapkan imbalan. Meskipun demikian, Halimah menyatakan kesediaannya menyusui bayi Muhammad, dan membawanya ke pemukiman Bani Sa'ad selama empat tahun.
Halimah memulangkan bayi Muhammad kepada ibu kandungnya saat menginjak usia 5 tahun, dan kembali memulai kehidupannya bersama sang ibu dan kakeknya. Namun, tidak berselang lama, Aminah wafat ketika Rasullullah SAW berusia enam tahun karena jatuh sakit.
Dua tahun kemudian Abdul Muthalib menyusul kepergian Aminah. Nabi Muhammad SAW yang telah kehilangan tiga orang terkasih akhirnya tinggal bersama pamannya Abu Thalib. Abu Thalib dikenal sangat dermawan meskipun hidup serba kekurangan.
Bersama pamannya, Nabi Muhammad SAW pergi berdagang ke Negeri Syam hingga sukses menjalankan bisnisnya. Di tengah perjalanan bisnisnya, Nabi Muhammad SAW dipertemukan dengan seorang rahib bernama Nasthur, yang mengungkapkan adanya keistimewaan dalam dirinya.
Sepulangnya dari Negeri Syam, Rasulullah SAW menikah dengan Khadijah binti Khuwailid dan dikaruniai tiga putera dan empat puteri. Menginjak usia 40 tahun, setelah menerima wahyu pertamanya di Gua Hira, Nabi Muhammad SAW mulai melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun.
Lalu, turun Surat Al-Hijr Ayat 94 yang menyuruhnya berdakwah dengan terang-terangan secara lisan. Sejak saat itu, Rasulullah SAW terus melanjutkan dakwahnya menyebarkan ajaran Islam hingga akhir hayatnya.
Melalui sejarah lahirnya Rasulullah, semoga muslim di dunia dapat mengambil hikmah dan senantiasa mengamalkan ajarannya. Terlebih setiap tanggal 12 Rabiul Awal, umat Islam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Tahun ini, Maulid Nabi Muhammad akan diperingati pada 28 September mendatang.
Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)