Pakar ITS Desak Pemerintah Segera Teliti Sesar Baru Pemicu Gempa Mojokerto

Pakar ITS Desak Pemerintah Segera Teliti Sesar Baru Pemicu Gempa Mojokerto

Denza Perdana - detikJatim
Selasa, 20 Jun 2023 19:02 WIB
Ilustrasi Sesar Aktif
Ilustrasi sesar. (Foto: Getty Images/iStockphoto/SteveCollender)
Mojokerto -

Gempa darat Mojokerto yang berkekuatan M 4,6 pada Senin (19/6) malam dipicu aktivitas sesar baru yang belum terpetakan. Pakar Geofisika ITS mendesak pemerintah segera melakukan penelitian.

Peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS Dr Ir Amien Widodo MSi menyebutkan sesar aktif di Mojokerto itu tidak termasuk sesar yang sudah terdaftar di Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen).

"Betul, jadi ini jalur baru bukan dari Sesar Waru, Sesar Surabaya, maupun sesar Bojonegoro. Tiga itu kan yang sudah terdaftar. Sudah terdaftar di pusat studi gempa nasional. Nah, yang di Mojosari belum terdaftar," kata Amin ketika dihubungi detikJatim, Selasa (20/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun mengingatkan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, agar belajar dari gempa. Salah satunya dengan meneliti sesar baru itu demi melakukan mitigasi bencana.

"Dari penelitian itu nanti dipakai untuk memperbaiki desain rumah warga. Pemkab nanti bisa dibantu oleh badan geologi, BMKG, ITS juga bisa membantu. Karena untuk melihat 9 kilometer (kedalaman gempa) itu butuh alat untuk men-scan. Nah kami punya alatnya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Salah satu tujuan yang perlu dicari dari hasil penelitian yang dilakukan adalah penentuan titik dan garis sesar. Bila kedua hal itu sudah bisa terpetakan maka peta rawan bencana bisa dibuat untuk menentukan daerah-daerah rawan bencana.

"Sekarang ini kan titik dan garis belum diketahui, kalau sudah diketahui bisa dibuat peta daerah rawan bencana. Dibuat angka kerawanan begitu. Jadi nanti untuk daerah kerawanan 1, kerawanan 2, kerawanan 3 berbeda. Yang paling jauh yang paling ringan dampaknya," ujarnya.

Gempa M 4,6 yang berpusat di darat, di sekitar Mojosari, Mojokerto itu dirasakan warga di sejumlah daerah di Jatim dengan kekuatan bervariasi mulai dari II MMI hingga IV MMI. Akibat gempa itu, sebuah rumah di Trawas, Mojokerto rusak ringan.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebutkan bahwa gempa darat yang mengguncang Jawa Timur dan berpusat di Mojokerto itu dipicu sesar yang belum terpetakan.

"Gempa bumi Mojosari, Mojokerto Mag 4.6 kedalaman 9 km malam ini dipicu aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan. Gempa ini tidak terletak pada jalur Sesar Surabaya," ujarnya dalam akun Twitter pribadinya, Senin (19/6).

Amien yang juga Dosen Teknik Geofisika ITS menyebutkan bahwa sesar di Mojokerto itu bisa jadi sesar yang berdiri sendiri. Tapi bukan tidak mungkin bahwa gempa Mojokerto kemarin juga efek dari sesar yang sudah ada.

"Bisa efek dari sesar lain. Jadi efek sesar itu seperti barang yang bila ditekan akan pecah. Dampaknya bisa jauh, polanya bisa menyilang, lurus. Itu yang perlu dikaji. Tapi bisa juga sesar yang berdiri sendiri. Kalau berdiri sendiri maka penelitiannya makin luas," ujarnya.

Dia jelaskan bahwa bila sesar itu berdiri sendiri di luar jalur sesar yang ada di Jawa Timur, maka untuk memastikannya penelitian yang dilakukan harus mengukur berkilo-kilometer hingga ke sesar lainnya.

"Kami di ITS jelas ada kepentingan untuk melakukan studi, karena ini memang baru. Dalam waktu dekat ini kami mungkin akan melakukan survei ke sana," kata Amien.




(dpe/dte)


Hide Ads