Gempa darat M 39 yang berpusat di Ngawi pada Senin pagi pukul 07.06 WIB berkaitan dengan Sesar Kendeng yang membentang dari Surabaya hingga Cepu. Pakar Geologi ITS, Dr Ir Amien Widodo MSi menyatakan ada beberapa daerah paling rawan terdampak bila sesar itu berguncang, salah satunya Surabaya.
Amien menyebutkan bahwa daerah paling rawan terdampak saat Sesar Kendeng menyebabkan gempa adalah daerah dengan jumlah penduduk yang cukup banyak seperti Surabaya.
Sesar kendeng yang aktif berada di wilayah Jawa Timur hingga Jawa Tengah. Sesar itu melintasi Surabaya, Waru, Jombang, Lamongan, Nganjuk, Madiun, Grobogan, Bojonegoro, hingga Cepu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Daerah yang paling banyak penduduknya, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang dan lain-lain. Tapi dampaknya sedikit, kalau orangnya banyak dampaknya jadi banyak," kata Prof Amien saat dihubungi detikJatim, Senin (9/12/2024).
Selain jumlah penduduk yang banyak, rumah tidak sesuai standar tahan gempa juga berpotensi terdampak. Oleh karena itu penting bagi pemerintah daerah melakukan pemeriksaan rumah tinggal.
"Harus dipetakan lagi. Di Surabaya memang sudah dipetakan mana yang jelek dan mana yang baik. Rumahnya diperiksa apa nggak. Tapi perumahan-perumahan baru sudah mengikuti standar, jadi nggak masalah," ujarnya.
Gempa di Ngawi pagi tadi disebut kecil dari skala magnitudo. Gempa di Ngawi itu menurutnya merupakan tanda bahwa Sesar Kendeng memang aktif karena ada gempa pada garisnya.
Baca juga: Dua Gempa Darat Selama Bulan Juni di Jatim |
"Kemarin disebutkan dari beberapa tahun lalu kalau sesar aktif. Aktif melewati Surabaya, Waru, sampai Ngawi sesar yang aktif. Salah satu secara aktif itu ada tanda gempa sepanjang garis, nah ini tandanya. Beberapa tahun lalu juga sudah terjadi beberapa gempa, memang tidak sering," jelasnya.
Berdasarkan data, lanjut Prof Amien, gempa yang menyasar sesar kendeng tercatat pada tahun 2010, 2015 dan 2024. Jaraknya pun sedikit lama, dari catatan buku yang disebutkan, bergeraknya hanya sekitar 1 cm per tahun.
"Kita susah akan menjadi angka besar (6,5 M). Namun menunjukkan sesar ini aktif sedang bergerak," ujarnya.
(dpe/hil)