Permintaan Paspor di Surabaya Landai Saat Musim Haji, Ini Sebabnya

Permintaan Paspor di Surabaya Landai Saat Musim Haji, Ini Sebabnya

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Kamis, 02 Jun 2022 19:29 WIB
Kanim Klas 1 Surabaya
Kanim Klas 1 Surabaya (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Permohonan pembuatan paspor pada musim haji belum ada peningkatan di sejumlah kantor imigrasi di Surabaya. Padahal saat memasuki musim haji dan umrah selalu terjadi lonjakan pemohon.

Kepala Seksi Informasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, Febby Wilson Sayuti mengatakan landainya permintaan karena masih merampungkan keberangkatan tahun 2019 lalu. Sebab pada keberangkatan haji dan umrah sempat tertunda 2 tahun akibat pandemi COVID-19.

"Paspor haji diutamakan pada pemohon dua tahun lalu dan yang kurang-kurang saja, untuk paspornya penerbitan memberangkatkan tahun 2020," kata Febby, Rabu (2/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikJatim di kantor imigrasi (kanim) Klas 1 Surabaya hampir tak ada antrean pemohon. Meski cenderung sepi, namun sejumlah petugas tetap siaga dan tetap melayani sejumlah pemohon yang datang.

Febby mengatakan di Kanim Klas 1 Surabaya sendiri biasanya melayani permintaan paspor hingga 200 per hari. Adapun kategori pemohon terbanyak datang dari perorangan. "Pada saat ini, permohonan paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1 Surabaya sekitar 160 sampai 200 per hari," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Febby, landainya permintaan juga karena dipengaruhi adanya program easy paspor. Program ini yakni layanan jemput bola secara kolektif bagi perusahaan dan komunitas.

"Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi mempunyai program Easy Paspor yaitu pelayanan jemput bola secara kolektif bagi perusahaan, kantor, dan komunitas. Permintaan pelayanan secara kolektif ini juga meningkat seiring dengan mulai dibukanya negara-negara lain untuk pariwisata," tuturnya.

Febby menambahkan sejak pandemi COVID-19 mereda memang ada lonjakan permintaan serta perpanjangan atau pembuatan paspor baru. Namun hal itu bisa diatasi karena pihaknya membuka sejumlah layanan yang tersebar.

"Situasi permohonan paspor pada saat ini memang mengalami peningkatan, namun kami mempunyai Unit Layanan Paspor di wilayah kerja Kantor Imigrasi Surabaya lain, yaitu di BG Junction, Ciputra World Mall, CBD Wiyung, Mal Layanan Publik Sidoarjo dan Mojokerto, hingga LTSA Bendul Merisi," katanya.

Sehingga, pelayanan paspor tidak terpusat di Kantor Imigrasi Surabaya yang terletak di Jalan Raya Juanda, Sidoarjo. Dengan adanya unit layanan paspor itu, pihaknya ingin lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Sehingga, tidak terjadi penumpukan layanan dan masyarakat dapat memilih unit layanan paspor mana yang terdekat, sehingga lebih nyaman. Apalagi, sekarang sistem antrean m-Paspor sudah optimal, tapi masih ada beberapa kendala teknis sistem dan kendala tersebut dapat diatasi dengan berkoordinasi langsung dengan Ditjen Imigrasi," ujar dia.

Sedangkan terkait dengan pelayanan walk-in, Febby menyatakan telah sesuai dengan arahan dari Ditjen Imigrasi. Artinya, pihaknya tetap membuka antrian walk-in dengan kuota 50 pemohon per hari.

Lalu, untuk peningkatan permohonan paspor, ia mengaku pihaknya selalu mengevaluasi dan melaporkan ke Direktorat Jenderal Imigrasi. Bahkan, juga menggerakkan pelayanan paspor keliling pada saat Sabtu dan Minggu yang diharap bisa menjadi solusi untuk mengatasi peningkatan permohonan paspor.

"Untuk saat ini, hanya di wilayah Kabupaten Sidoarjo, ke depan kami sedang berkoordinasi dengan Pemda terkait di wilayah kerja Kantor Imigrasi Surabaya agar inovasi Paspor Keliling ini bisa ke Mojokerto atau Kota Surabaya," tutur dia.

Saat disinggung terkait percaloan pada pembuatan paspor, ia mengaku sudah tidak ada lagi. Sebab, pihaknya telah menerapkan sistem antrean online langsung ke masyarakat.

"Sehingga, dapat mengatasi praktik percaloan dan kami memiliki pengamanan internal yang terus mengawasi dan berkoordinasi dengan security terhadap tindakan percaloan," tandas Febby.




(abq/iwd)


Hide Ads