Pengurangan kuota haji 2026 tengah ramai diperbincangkan. Namun, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Surabaya menyebut belum ada kepastian terkait hal ini.
"Pak Menteri Agama selama ini belum ada komunikasi atau informasi tentang pembatasan kuota. Jadi selama belum ada surat, pernyataan resmi dari pejabat ya tidak bisa dijadikan sebagai acuan," ujar Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Sugiyo, Sabtu (14/6/2025).
Sugiyo justru berharap ada penambahan kuota untuk pelaksanaan haji 2026. Termasuk untuk calon jemaah haji dari wilayah Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengingat waktu tunggu yang cukup panjang untuk calon jemaah haji serta pertimbangan usia. Di mana rerata masyarakat baru mendaftar haji di atas usia 40 tahun, sehingga ketika dijadwalkan berangkat usianya sudah lanjut.
"Sehingga banyak jemaah haji yang melakukan umrah, misalnya seperti itu. Karena ini menurut hitungan sudah tidak sampai lagi untuk berhaji. Sehingga kami berharap, ya mesti ada tambahan kuota ya supaya antreannya tidak terlalu panjang," harapnya.
Diketahui, melansir detikHikmah, kepastian mengenai kuota haji Indonesia 2026 menjadi topik hangat, padahal pemerintah Arab Saudi belum mengumumkan secara resmi terkait hal ini.
Kepala Badan Penyelenggaraan Haji (BP Haji) Mochammad Irfan Yusuf dan Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut pengurangan kuota sebesar 50 persen itu muncul akibat masalah penyelenggaraan haji Indonesia tahun ini yang dinilai agak buruk oleh Saudi. Namun, Menag Nasaruddin Umar mengatakan bahwa dirinya belum mendengar isu itu.
"Saya tidak pernah mendengarkan isu itu. Beberapa kali kami rapat, tidak pernah ada pembahasan seperti itu," kata Nasaruddin Umar yang dilansir dalam laman Kemenag pada (13/6/2025).
(ihc/irb)