Tekan Balita Stunting, Pemkab Mojokerto Gencarkan Pemakaian Pil KB

Tekan Balita Stunting, Pemkab Mojokerto Gencarkan Pemakaian Pil KB

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Kamis, 14 Apr 2022 17:58 WIB
Pemkab Mojokerto
Foto: Pemkab Mojokerto
Kabupaten Mojokerto -

Pemkab Mojokerto menggelar gebyar pemakaian pil KB khusus Ibu menyusui dan pelayanan KB implan. Kegiatan ini untuk mempercepat penurunan angka balita stunting di Bumi Majapahit.

Gebyar pemakaian pil KB khusus Ibu menyusui dan pelayanan KB implan salah satunya digelar di Kampung KB Desa Kepuhanyar, Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto siang tadi. Kegiatan ini diawali dengan kunjungan terhadap 3 keluarga berisiko stunting di kampung tersebut.

Kunjungan dilakukan langsung Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati bersama Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Maria Ernawati dan Ketua Tim Penggerak PKK Jatim, Arumi Bachsin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadir pula Sekda Kabupaten Mojokerto, Teguh Gunarko, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2), Sujatmiko, Kepala Dinas Kesehatan, Ulum Rokhmat Rokhmawan, serta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Mojokerto, Shofiya Hana.

Selanjutnya, mereka menghadiri gebyar pemakaian serentak pil KB khusus ibu menyusui di Kantor Desa Kepuhanyar. Di tempat ini, puluhan emak-emak warga setempat yang masih menyusui bayinya, mendapatkan pil KB mini secara cuma-cuma.

ADVERTISEMENT

Pil tersebut hanya mengandung hormon progesteron. Selain untuk mencegah kehamilan, pil KB mini sangat berguna untuk melancarkan produksi air susu ibu (ASI). Cara pemakaiannya diminum pada waktu yang sama setiap hari.

"Pil KB ini juga untuk membantu ASI semakin lancar. Untuk yang belum pernah KB yang lain, bisa pakai pil KB khusus menyusui ini," kata Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo di lokasi, Kamis (14/4/2022).

Hasto juga menyampaikan sejumlah edukasi kepada emak-emak yang masih menyusui untuk mencegah anak mereka mengalami stunting. Yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak-anak akibat kekurangan gizi dalam waktu lama

Menurutnya, memberikan ASI wajib dilakukan sampai bayi berusia 2 tahun. Setiap ibu juga harus menyusui bayi sesering mungkin agar produksi ASI semakin lancar.

"Pedoman menyusui, begitu anak menangis langsung disusui supaya tidak lebih dari 3 jam. Menyusui harus pakai kedua payudara secara bergiliran. Sehingga payudara tidak sakit, produksi ASI-nya baik," terangnya.

Bupati Ikfina bersama Hasto dan Arumi lantas meninjau pelayanan KB implan di Kantor Desa Kepuhanyar. Kampung KB ini menyediakan tempat khusus di kantor desa untuk melayani kontrasepsi tersebut.

Hari ini saja, terdapat 20 akseptor atau emak-emak peserta KB implan. Kontrasepsi jenis ini dilakukan dengan metode melepaskan hormon progesteron pada wanita untuk mencegah kehamilan. Implan dimasukkan di lengan atas masing-masing akseptor.

Ikfina menjelaskan, gebyar pemakaian pil KB khusus ibu menyusui dan pelayanan KB implan untuk mempercepat penurunan kasus stunting di Kabupaten Mojokerto. Karena berdasarkan hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prosentase balita stunting di Kabupaten Mojokerto mencapai 27,4 persen atau 25.806 jiwa.

"Kami sudah membentuk TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) sampai tingkat desa. Angka 27,4 persen itu benar-benar kami nyatakan, kami cek di lapangan," jelasnya.

Selain itu, kata Ikfina, Pemkab Mojokerto juga berupaya mencegah kasus baru balita mengalami stunting dengan melakukan intervensi terhadap para calon pengantin dan ibu hamil. Ribuan anggota tim pendamping keluarga juga dikerahkan untuk mengupayakan para bayi berusia di bawah 2 tahun tumbuh maksimal.

"Ada 862 tim pendamping keluarga di Kabupaten Mojokerto, setiap tim 3 orang, saya rasa sangat cukup," tandasnya.




(ega/ega)


Hide Ads