Legitnya Wajik Week Oleh-oleh Khas Salaman Magelang, Diproduksi Sejak 1939

Legitnya Wajik Week Oleh-oleh Khas Salaman Magelang, Diproduksi Sejak 1939

Eko Susanto - detikJateng
Selasa, 18 Apr 2023 16:39 WIB
Toko Wajik Week Salaman, Kabupaten Magelang, Selasa (18/4/2023).
Toko Wajik Week Salaman, Kabupaten Magelang, Selasa (18/4/2023). (Foto: Eko Susanto/detikJateng)
Kab Magelang -

Wajik Week Salaman menjadi salah satu rujukan pemudik yang ingin membeli oleh-oleh di Kabupaten Magelang. Toko tersebut sudah memproduksi penganan berbahan ketan itu sejak tahun 1939.

Pusat produksi wajik Week berada di Jalan Kauman, Salaman, Kabupaten Magelang. Lokasi ini persisnya berada di Jalan Raya Magelang-Purworejo.

Wajik merupakan salah satu penganan khas masyarakat Jawa. Wajik berbahan dasar ketan dan gula, sehingga cita rasanya manis legit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wajik Week sendiri diproduksi secara turun-temurun selama 84 tahun terakhir. Saat ini, produksi wajik Week dilanjutkan oleh generasi ketiga.

"Wajik ini sudah ada sejak tahun 1939. Sekarang saya sudah generasi ketiga," kata Diana Pangestuti (31) kepada wartawan ditemui di tokonya Salaman, Magelang, Selasa (18/4/2023).

ADVERTISEMENT

Pembuatan wajik, katanya, dilakukan secara tradisional. Bahan bakar untuk memasak murni menggunakan kayu bakar.

"Untuk pengadukan masih menggunakan tenaga manusia semua. Pusatnya di Salaman, tapi distribusinya di Magelang, Muntilan, Jogja sama Semarang. Sekarang juga sudah melakukan pengiriman online juga," tutur Diana.

Toko Wajik Week Salaman, Kabupaten Magelang, Selasa (18/4/2023).Toko Wajik Week Salaman, Kabupaten Magelang, Selasa (18/4/2023). Foto: Eko Susanto/detikJateng

Diana mengaku melayani penjualan online untuk wilayah pulau Jawa saja. Pasalnya, wajik tergolong makanan basah yang hanya bisa bertahan 3 sampai 4 hari.

"(Penjualan online) Hanya berani pulau Jawa dan Bali saja. Kalau nggak divakum (bertahan) sekitar 3 sampai 4 hari, kalau divakum 7 hari," kata dia.

Menjelang Lebaran ini, katanya, produksi wajik mengalami peningkatan hingga 50 persen. Jika hari biasa hanya tiga kali produksi, saat ini bisa sampai 10 kali produksi sehari.

"Sekali masak (membutuhkan) ketan 20 kg, gula 20 kg," ujar Diana.

"Peningkatan hampir 50 persen. Kebanyakan yang mudik orang luar kota, jadi mereka beli saat arus balik," imbuhnya.

Diana menambahkan, harga wajik buatannya berkisar antara Rp 20 ribu dan Rp 39 ribu bergantung pada ukurannya. Selain toko pusat di Salaman, wajik Week juga membuka cabang resmi di daerah Palbapang, Mungkid.

"Untuk yang ukuran 850 gram harga Rp 39 ribu dan 425 gram harga Rp 20 ribu. Ini harga toko sini," jelas dia.




(aku/ams)


Hide Ads