Di Pedukuhan Mangiran RT 123, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul, sisa olahan minyak kelapa bisa diolah menjadi penganan bernama kethak. Namun, sekarang tinggal sedikit warga yang membuat makanan tradisional ini. Seperti apa rasanya?
Cara membuat kethak cukup sederhana. Yaitu dengan memanaskan parutan kelapa hingga menghasilkan minyak. Kemudian, bagian dari minyak yang padat atau blondo itu lalu dicampur gula jawa cair dan jadilah kethak. Kethak rasanya manis dan bertekstur agak keras, tapi lembut saat digigit.
Salah satu pembuat kethak di Pedukuhan Mangiran, Sulastri (65), menekuni usaha pembuatan minyak kelapa sejak tahun 1980. Setelah tahu sisa pengolahan minyak kelapa bisa diolah menjadi makanan, Sulastri mulai membuat kethak.
"Awalnya karena jualan kelapa, terus karena ada bahan yang tidak terpakai dimanfaatkan membuat kethak dan ternyata laku," katanya saat ditemui di Pedukuhan Mangiran, Jumat (9/9/2022).
Kethak atau blondo adalah ampas dari pengolahan minyak kelapa yang pembuatannya dengan cara memanaskan santan. Apabila santan dipanaskan, maka akan terpisah antara air yang menguap dan menyisakan minyak kelapa serta bahan padat warna putih kecokelatan yang populer disebut kethak.
![]() |
"Proses pembuatannya seperti membuat wajik. Jadi awalnya gula jawa dipanaskan di dalam wajan berukuran besar sampai cair," ujarnya.
"Selanjutnya kethak dimasukkan ke dalam wajan itu dan diaduk selama 4 jam. Mengaduknya tidak boleh berhenti, nanti gosong," lanjut Sulastri.
Setelah padat, kethak dibentuk bulat dan dibungkus plastik bening. "Dari 530 butir kelapa jadi 27 kilogram kethak, 47 kilogram minyak kelapa. Ampasnya laku Rp 80 ribu, air kelapa laku Rp 20 ribu, bathoknya juga laku dijual," ucapnya.
Dari 27 kilogram kethak itu, Sulastri dapat menghasilkan 1.500 butir kethak siap makan. "Kethak itu camilan, harganya satu butir Rp 1000, kalau sehari saya bisa membuat 1.500 butir kethak," ucapnya.
Kethak tersebut diambil pedagang untuk dijual ke pasar-pasar. "Penjualan ke pasar-pasar dan biasanya diambil di rumah," ujarnya.
"Saat ini yang buat kethak tinggal saya saja ini. Padahal ini makanan khas Mangiran, Bantul, kalau resepnya memang turun-temurun," ujarnya.
(dil/rih)