Inovasi dalam mengolah makanan kembali hadir. Kali ini dengan memanfaatkan nasi sisa menjadi kudapan khas Italia, arancini.
Angga Nudatar selaku RNB Specialist dari Amor Cake and Bakery membagikan resep serta peluang usaha dari camilan ini. Berbekal pengalaman bekerja selama 12 tahun dengan orang Italia, Angga terinspirasi untuk mengenalkan arancini kepada masyarakat Sukabumi.
"Saya kepikiran untuk membagikan resep ini supaya ibu-ibu bisa mendapatkan insight bahwa nasi sisa bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat. Ini sesuatu yang mungkin belum pernah mereka temui dan rasakan," ujar Angga kepada detikJabar, Rabu (12/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arancini adalah bola nasi isi yang dibalut tepung roti dan digoreng hingga renyah. Untuk membuatnya, nasi sisa bisa digunakan, tetapi sebaiknya tidak terlalu keras. Jika nasi terlalu kering, bisa dicampur dengan sedikit beras ketan (perbandingan 1:4) agar lebih lengket.
Proses pembuatannya cukup sederhana. Nasi yang sudah dicampur dengan saus bolognese dikepal hingga berbentuk bola, lalu diberi isian keju mozzarella di dalamnya. Hasilnya, saat digigit akan ada kombinasi rasa asam dari saus bolognese, gurih dari keju, serta tekstur renyah dari balutan tepung roti.
"Isian arancini bisa divariasikan sesuai selera. Kalau suka seafood, bisa pakai udang atau tuna. Kalau suka daging, bisa pakai daging giling atau ayam. Tapi hari ini saya buat dengan saus bolognese, karena arancini khasnya memang identik dengan daging giling dan saus tomat yang sedikit asam," jelasnya.
Di Italia, arancini biasanya disantap sebagai camilan pagi hari, mirip dengan kebiasaan orang Indonesia yang mencari gorengan di pagi hari.
Selain menjadi alternatif untuk mengolah nasi sisa, arancini juga memiliki potensi bisnis yang menjanjikan. Menurut Angga, belum ada penjual arancini di Jawa Barat, sehingga ini bisa menjadi peluang usaha baru bagi ibu-ibu rumah tangga yang ingin menambah penghasilan.
"Modalnya hanya nasi sisa kemarin dan tergantung isiannya. Ini bisa dijual di media sosial dan jadi bisnis rumahan yang menjanjikan," ujarnya.
Dari segi rasa, masakan Eropa seperti arancini umumnya tidak menggunakan garam atau MSG. Angga hanya menambahkan chicken powder dan lada, sementara rasa gurihnya berasal dari keju yang meleleh. Hal ini juga membantu menjaga keseimbangan rasa asam dari saus bolognese.
Dengan inovasi sederhana ini, ibu-ibu tidak hanya bisa mengurangi limbah makanan tetapi juga memiliki peluang untuk menjalankan bisnis kuliner rumahan dengan modal kecil.
Beberapa ibu rumah tangga yang telah mencoba membuat arancini berbagi pengalaman mereka. Rina (34) seorang ibu dua anak, mengaku awalnya ragu dengan konsep ini.
"Awalnya saya pikir nasi sisa nggak bakal bisa jadi makanan enak. Tapi setelah coba resepnya, ternyata hasilnya renyah di luar dan lembut di dalam. Anak-anak saya suka banget, apalagi karena ada kejunya," ujar Rina.
Sementara itu, Lilis, yang sehari-hari berjualan makanan ringan, melihat peluang bisnis dari arancini. "Saya mau coba buat beberapa dan jual ke tetangga. Ini bisa jadi tambahan menu jualan saya," katanya.
Dengan inovasi sederhana ini, ibu-ibu tidak hanya bisa mengurangi limbah makanan tetapi juga memiliki peluang untuk menjalankan bisnis kuliner rumahan dengan modal kecil.
(dir/dir)