Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Prof Gunawan Budiyanto menyoroti kehadiran mahasiswa kelompok pelangi dan mahasiswa korban pinjaman online (pinjol) di Jogja. Pihaknya bakal membawa kedua isu ini ke forum rektor.
"Jadi memang itu dari mahasiswa juga (informasinya), dan itu juga sedang jadi pembicaraan mahasiswa antarkampus di Jogja ini. Karena itu menjadi penting bagi kita untuk mengungkap dua hal itu," kata Rektor UMY Prof. Gunawan Budiyanto usai menghadiri peluncuran buku UMY SDGs Report di Kampus UMY, Kasihan, Bantul, Senin (24/7/2023).
"Nanti kita bawa dua isu ini ke pertemuan para Rektor ya. Isu mahasiswa terjerat pinjol dan kelompok undercover ini," lanjut Gunawan.
Pihaknya berharap kegiatan mahasiswa kelompok pelangi dibongkar.
"Kelompok pelangi di Jogja itu kami minta tolong bisa dibongkar. Tapi itu tidak berhubungan dengan korban pembunuhan yang mutilasi itu ya," terangnya.
Gunawan menyebut isu tentang mahasiswa kelompok pelangi sudah santer terdengar sejak 2011. Hal ini terkait dengan kegiatan kampus yang lockdown karena pandemi.
"Karena memang slentingan pinjol dan kelompok pelangi ini sudah lama. Jadi sebetulnya mulai ramai tahun 2021, pada saat kampus-kampus dan kantor-kantor lockdown jam malam kan tidak terkontrol," ujarnya.
UMY Bentuk Konselor dari Mahasiswa
Gunawan menyebut pihaknya membentuk konselor dari mahasiswa yang bernama Konseling Sebaya. Hal ini untuk mendorong mahasiswa untuk mau terbuka terhadap permasalahannya.
"Karena mereka ini justru membagi cerita bukan ke dosen tapi ke sesama mahasiswa. Karena itu kita membentuk konselor sebaya agar bagaimana kampus bisa memahami masalah yang dipunyai mahasiswa lebih besar lagi," jelasnya.
Pihaknya menyebut permasalahan yang bisa disampaikan ke Konselor Sebaya ini di luar masalah terlambat kuliah, ujian, mengumpulkan tugas hingga kesulitan ekonomi. Namun yang bersifat lebih pribadi.
"Tapi untuk hal yang sifatnya lebih pribadi, itu bagi kami kemarin peristiwa mutilasi itu seperti menyadarkan kita bersama. Bahwa ternyata kampus itu harus merasa lebih bisa memahami kondisi psikologis mahasiswa," katanya.
Selengkapnya di halaman berikut.
(ams/sip)