Mengenal Penyakit Antraks yang Sebabkan 1 Warga Gunungkidul Meninggal

Mengenal Penyakit Antraks yang Sebabkan 1 Warga Gunungkidul Meninggal

Paradisa Nunni Megasari - detikJateng
Selasa, 04 Jul 2023 16:12 WIB
Puluhan sapi di Desa Gentan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten divaksin antraks, Selasa (8/2/2022)
Mengenal Penyakit Antraks yang Sebabkan 1 Warga Gunungkidul Meninggal. Foto: Achmad Syauqi/ detikJateng
Solo -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul mengatakan terdapat satu warga Semanu yang meninggal karena antraks. Setelah itu, Dinkes mengambil 125 sampel di daerah terpapar dan hasilnya 85 orang positif antraks.

Temuan ini mulanya diketahui usai Dinkes mendapat laporan dari RSUP dr Sardjito terkait adanya pasien laki-laki berusia 73 tahun yang terpapar antraks pada 2 Juni. Pasien warga Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul, itu lalu meninggal dunia pada 4 Juni.

"Jadi ketika ada laporan dari Sardjito terkait orang meninggal karena antraks kami langsung menelusuri. Yang bersangkutan laki-laki 73 tahun, jadi dia ikut menyembelih dan mengonsumsi daging ternak tersebut," kata Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty kepada wartawan di Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (4/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari penelusuran ternyata awalnya karena ada kematian hewan karena sakit lalu disembelih dan dikonsumsi oleh masyarakat," imbuhnya.

Lantas, seperti apa penyakit antraks tersebut? Berikut penjelasannya.

ADVERTISEMENT

Pengertian Antraks

Dikutip dari laman resmi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, antraks adalah penyakit bakterial bersifat menular akut pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.

Dalam bahasa Yunani, antraks berarti batu bara. Istilah ini digunakan karena kulit korban yang terkena antraks akan berubah menjadi hitam. Antraks sendiri lebih sering menyerang hewan herbivora liar dan yang telah dijinakkan.

Penyakit antraks bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya, namun tidak dapat ditularkan antara sesama manusia.

Bacillus anthracis sebagai penyebab penyakit antraks, bersifat gram positif, berbentuk batang, tidak bergerak dan membentuk spora. Bentuk vegetatif dari bakteri ini dapat tumbuh subur di dalam tubuh dan segera menjadi spora apabila berada di luar tubuh ketika kontak dengan udara luar. Spora ini dengan cepat akan terus menyebar melalui air hujan.

Hewan ternak dapat terinfeksi penyakit antraks apabila memakan pakan atau meminum air yang terkontaminasi spora tersebut atau jika spora mengenai bagian tubuh yang luka. Ternak penderita antraks kemudian dapat menulari ternak yang lain melalui cairan (eksudat) yang keluar dari tubuhnya. Cairan ini kemudian mencemari tanah sekelilingnya dan dapat menjadi sumber untuk munculnya wabah berikutnya.

Ciri-ciri Hewan yang Terkena Antraks

Menurut laman resmi Balai Besar Veteriner Wates, ciri awal yang dapat diketahui pada hewan yang terkena antraks adalah mengalami demam tinggi yang disusul dengan gelisah, kesulitan bernapas, kejang, rebah, dan kematian. Namun, tidak jarang pula hewan ternak mati mendadak tanpa menunjukkan gejala klinis.

Selain itu, sering ditemukan juga adanya ekskreta berupa darah yang keluar dari lubang-lubang kumlah seperti hidung, mulut, telinga, dan anus. Pembengkakan pada daerah tertentu seperti daerah leher, dada, abdomen, dan sekitar kelamin juga sering ditemukan. Hewan ternak kadang tidak menunjukkan gejala keluarnya darah dari lumbang kumlah, tetapi muncul perut kembung, nafas terengah, kekejangan dan diikuti kematian.

Pengobatan dan Pencegahan Antraks pada Hewan

Antraks dapat diobati dengan melakukan pemberian antibiotik seperti penicillin, streptomycin, oxytetracycline, dan sulfonamide. Sementara itu, untuk mencegah antraks dapat dilakukan dengan vaksinasi setiap tahun pada daerah yang tidak bebas antraks. Sedangkan, untuk daerah bebas antraks, tindakan pencegahan dilakukan berdasarkan pengawasan dan pengendalian masuk keluarnya ternak dan disertai dengan surveilans.

Demikian informasi lengkap seputar penyakit antraks yang menyerang 85 warga Gunungkidul dan 1 orang meninggal dunia.




(dil/aku)


Hide Ads