Kemenkes Sebut Ada 2 Warga Suspek Antraks yang Meninggal di Gunungkidul

Kemenkes Sebut Ada 2 Warga Suspek Antraks yang Meninggal di Gunungkidul

Tim detikHealth - detikJateng
Selasa, 04 Jul 2023 15:41 WIB
ilustrasi antraks
Kasus antraks di Gunungkidul, dua warga meninggal. Foto: ilustrasi/thinkstock
Solo -

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu melaporkan adanya dua kasus kematian di Gunungkidul, Provinsi DI Yogyakarta yang teridentifikasi suspek antraks. Dua kasus tersebut terjadi dalam kurun waktu dua bulan dan dilaporkan pada 23 Juni 2023.

Dugaan penyebab penularan antraks sejauh ini mengarah pada sapi milik warga sekitar yang mati. Oleh warga sapi tersebut disembelih dan dikonsumsi bersama-sama. Selain itu daging sapi itu juga dibagikan ke sedikitnya 11 orang.

Kasus suspek antraks pertama disebut Maxi mulanya mengeluhkan gejala seperti demam, pusing, batuk, kaku leher bagian belakang, perut bengkak, hingga pembengkakan kelenjar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pascasakit, ia sempat dirawat di rumah sakit pada 1 Juni 2023, tetapi kemudian dinyatakan meninggal dunia Selasa (4/6).

"Terdapat 11 orang yang mengonsumsi daging yang sama, semuanya sudah dilakukan pengambilan sampel darah," terang dr Maxi melalui keterangan tertulis yang diterima detikcom Selasa (4/7/2023) dilansir detikHealth.

ADVERTISEMENT

Kasus kedua merupakan pria berusia 78 tahun yang awalnya mengeluhkan mual dan badan membengkak. Dirinya juga mengonsumsi daging sapi yang sama. Sayangnya, di 29 Mei 2023 saat dirawat di RS, ia mengembuskan napas terakhirnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty mengungkapkan awalnya mendapat laporan dari RSUP dr Sardjito terkait adanya pasien laki-laki berusia 73 tahun yang terpapar antraks pada 2 Juni. Pasien warga Pedukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul itu lalu meninggal dunia pada 4 Juni.

"Jadi ketika ada laporan dari Sardjito terkait orang meninggal karena antraks kami langsung menelusuri. Yang bersangkutan laki-laki 73 tahun, jadi dia ikut menyembelih dan mengonsumsi daging ternak tersebut," katanya kepada wartawan di Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (4/7).




(apl/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads