3 Warga Gunungkidul Positif Antraks

3 Warga Gunungkidul Positif Antraks

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Rabu, 09 Apr 2025 13:14 WIB
Scientist is analyting blood sample for Anthrax.
Ilustrasi Antraks. Foto: Getty Images/iStockphoto/vchal
Gunungkidul -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul menyebut ada tiga warga yang terkonfirmasi terpapar antraks dan dua warga yang masuk kategori suspek antraks. Saat ini mereka menjalani rawat jalan.

Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono, mengatakan petugas melakukan penyelidikan kasus antraks pada hewan di Kapanewon Girisubo dan Rongkop. Selanjutnya, petugas mendapati beberapa orang mengalami luka lesi pada kulit.

"Setelah pemeriksaan lebih lanjut, hasilnya ada kasus terkonfirmasi antraks 3 orang. Selain itu ada juga kasus suspek antraks 2 orang," kata dia saat dihubungi wartawan, Rabu (9/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun luka lesi merupakan kerusakan atau ketidaknormalan jaringan atau bagian tubuh yang dapat berupa luka, benjolan, atau bercak. Luka semacam itu merupakan tanda atau ciri-ciri tertular antraks.

"Baik yang terkonfirmasi dan suspek telah melakukan perawatan di puskesmas, saat ini mereka rawat jalan," ujar Ismono.

ADVERTISEMENT

Dinkes saat ini melakukan pemantauan terkait munculnya kasus baru selama dua kali masa inkubasi terpanjang atau 60 hari. Dinkes juga melakukan pemberian profilaksis dan pemantauan minum obatnya pada populasi berisiko.

"Kami juga melakukan penyelidikan epidemiologi dan skrining pada populasi berisiko. Pemeriksaan spesiman pada suspek yang bergejala dan edukasi pada masyarakat juga terus kami lakukan," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul menyebut selama dua bulan terakhir ada puluhan ternak mati mendadak. Penyebabnya diduga karena antraks.

"Jadi dari bulan Februari sampai Maret tercatat sekitar 20 ekor ternak mati mendadak," kata Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari kepada wartawan di Wonosari, Gunungkidul, Selasa (8/4).

Wibawanti melanjutkan, puluhan ekor ternak yang mati mendadak itu berasal dari Kalurahan Tileng, Kapanewon Girisubo, dan Kalurahan Bohol, Kapanewon Rongkop.

"Dugaannya positif antraks karena banyak yang gejalanya ke arah antraks," ujarnya.




(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads