Catat 45 Gempa Susulan di Bantul, BMKG Minta Masyarakat Tak Cemas

Catat 45 Gempa Susulan di Bantul, BMKG Minta Masyarakat Tak Cemas

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Sabtu, 01 Jul 2023 13:42 WIB
Bangunan rumah Katimin (83) di Dusun Karakan, Desa Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri yang rusak terdampak gempa Bantul, Sabtu (7/1/2023).
Bangunan rumah Katimin (83) di Dusun Karakan, Desa Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri yang rusak terdampak gempa Bantul, Sabtu (7/1/2023). (Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng)
Gunungkidul -

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat ada 45 kali gempa susulan setelah gempa berkekuatan magnitudo (M) 6 yang mengguncang wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga Jawa Tengah, malam tadi. Akan tetapi, BMKG menyebut kekuatan gempa semakin melemah sehingga masyarakat tidak perlu cemas.

"Sudah (ada gempa susulan), tadi sampai 45 kali. Tapi semakin meluruh atau jarang, kekuatannya juga melemah," kata Kepala BMKG Prof Dwikorita Karnawati kepada wartawan di Kabupaten Gunungkidul, Sabtu (1/7/2023).

Oleh sebab itu, Dwikorita meminta masyarakat agar tidak perlu cemas. Apalagi, dampak dari gempa tersebut tidak menyebabkan kerusakan berat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada guncangan tapi tingkat kerusakannya ringan sampai sangat ringan, dan saya melihat kerusakannya ringan. Jadi tidak perlu dicemaskan," ucapnya.

Terkait penyebab gempa yang berpusat di selatan Kabupaten Bantul itu, Dwikorita menyebut karena terjadi aktivitas lempeng Samudera Hindia.

ADVERTISEMENT

"(Penyebab gempa) Ini tumbukan lempeng Samudera Hindia ke bawah Pulau Jawa ini," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan analisis penyebab gempa bumi di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). BMKG juga memutakhirkan parameter kekuatan gempa di barat daya Bantul tersebut.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Jumat (30/6).

Gempa tektonik M 6 itu terjadi pukul pukul 19.57.43 WIB di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, Kulon Progo, DIY. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,63 derajat Lintang Selatan (LS) dan 110,08 derajat Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 81 Km arah selatan Kota Wates, DIY pada kedalaman 67 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelasnya.




(aku/aku)


Hide Ads