Yayasan Bumi Damai Milik Ipda Ali, Merawat Anak Napiter hingga Pelaku Klitih

Adji G Rinepta - detikJateng
Sabtu, 11 Feb 2023 20:16 WIB
Salah satu kandidat Hoegeng Awards 2023 Ipda Nur Ali Suwandhi. (Foto: dok Ipda Nur Ali)
Yogyakarta -

Yayasan Rumah Singgah Bumi Damai milik salah satu anggota Polda DIY, Ipda Nur Ali Suwandhi tak hanya menaungi anak yatim piatu dan fakir miskin saja, anak-anak pelaku kejahatan jalanan (klitih) dan anak-anak narapidana teroris (napiter) juga dibina di sini.

Kepada detikJateng, Ipda Ali atau akrab disapa Pak Bon Ali ini menceritakan awal mula bagaimana anak-anak napiter bisa dibina di yayasan yang beralamat di Gang Janoko, Purbayan, Kotagede, Jogja ini.

Diceritakan Ali, sebelum menjadi Pembantu Unit (Panit) 4 Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda DIY seperti sekarang, ia sempat diperbantukan di Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror.

"Tahun 2018 menuju 2019 BKO di Densus, cuma BKO bukan anggota Densus, diperbantukan di bagian pembinaan. (Seperti) Babin-nya Polisi tapi aku Babin-nya DS (Densus) lah," ujar Ali saat ditemui detikJateng di yayasannya, Jumat (10/2/2023).

"Intinya silaturahmi supaya kenal dengan beliau-beliau (napiter) itu, yang mana mengajak mereka supaya mereka itu bisa seperti masyarakat yang lain," imbuhnya.

Di masa itu lah, Ali mengenal napiter-napiter tersebut. Hingga akhirnya ia dipercaya untuk merawat dan membina anak napiter, sembari menunggu sang ayah menjalani masa hukumannya di lembaga permasyarakatan.

"Kenapa anak-anak napiter saya rawat, karena saya ingin anak ini bertumbuh kembang yang lebih baik, di sini kita ajarkan satu yang paling utama kita mengedepankan tentang akhlaknya, sopan santunnya, adabnya, dengan orang yang lebih tua harus menghormati," jelas Ali.

"Yang kedua saya tanamkan mencintai bangsa ini, anak ini kita tanamkan seperti itu," imbuhnya.

Membina Anak Pelaku Klitih

Selain anak-anak napiter, yayasan milik Ali juga pernah membina anak pelaku kejahatan jalanan atau klitih. Anak tersebut dititipkan oleh Balai Pemasyarakatan (Bapas) untuk dibina di Yayasan Bumi Damai.

"Kalau yang klitih itu anaknya udah pulang, Itu dulu pernah di sini 6 bulan, maksudnya dari Bapas itu menitipkan ke sini, untuk pembinaan," terang Ali.

Saat masuk yayasannya, Ali menerangkan, anak tersebut baru duduk di kelas 2 SMA. Dari rencana awal hanya dibina selama 6 bulan, anak tersebut merasa betah dan melanjutkan hingga tamat SMA.

"Dibina di sini 6 bulan, tapi di sini dia kerasan sampai selesai sekolahnya, terus pulang karena dia harus membantu orang tuanya," tambahnya.

Ali mengaku siap jika dilibatkan pemerintah untuk membina anak-anak pelaku klitih di DIY. Ia menegaskan tidak perlu membayar untuk bisa masuk di yayasannya. Namun, Ali juga membuka tangan lebar jika Pemerintah mau membantu yayasannya.

Simak perjuangan Ipda Ali saat awal membuka yayasan di halaman selanjutnya.



Simak Video "Video: Keraton Jogja Gelar Sekaten 2025 Lebih Istimewa"

(aku/aku)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork