Peternak di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), punya cara tersendiri untuk meminimalisir penularan penyakit mulut dan kuku (PMK). Salah satunya dengan mengisolasi ternak yang terjangkit PMK di kawasan wisata Laguna Pantai Glagah.
Hal itu dilakukan oleh para peternak di Kalurahan Glagah, Kapanewon Temon, Kulon Progo. Saat ini ada tiga sapi yang menjalani isolasi di area kosong laguna atau danau kecil dekat pantai itu. Tiga sapi itu sebelumnya dinyatakan positif PMK sejak pekan lalu.
"Yang dua itu sudah (diisolasi) dari Rabu sampai sekarang. Satunya lagi baru mulai hari ini," kata salah satu perawat sapi, Khusnul Anwar, saat ditemui di Laguna Pantai Glagah, Selasa (21/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anwar mengatakan, laguna dipilih untuk isolasi karena lokasinya cukup jauh dari sapi lain di Glagah. Selain itu, lahan di laguna juga cukup luas dan banyak ditumbuhi rerumputan. Sehingga pasokan makan sapi tetap terjaga.
![]() |
"Alhamdulillah, sapi yang diisolasi lumayan membaik. Awalnya pincang sampai nggak bisa jalan. Sejauh ini tidak ditemukan luka-luka," jelasnya.
Selama diisolasi, sapi itu mendapat perawatan rutin dari dokter hewan.
"Dokter ngasih obat. Kalau dari kepolisian ke sini cuma ngecek saja," ujarnya.
Peternak yang sapinya diisolasi di Laguna Glagah, Agus Parmono, mengatakan dari 15 sapi miliknya, tiga di antaranya terpapar PMK.
"Sehingga harus diungsikan dari kandang," kata Agus.
Sebagai pedagang hewan kurban, kali ini dia tidak berani menyetok banyak sapi karena takut merugi akibat wabah PMK.
Merujuk data Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, jumlah ternak terjangkit PMK di daerah ini per Senin (20/6) mencapai 514 ekor meliputi sapi, domba dan kambing. Dari jumlah itu ternak yang dinyatakan sembuh sebanyak 171 ekor.
(dil/rih)