Sapi Terjangkit PMK di Mojokerto Bertambah, Vaksinasi Baru Dimulai

Sapi Terjangkit PMK di Mojokerto Bertambah, Vaksinasi Baru Dimulai

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 17 Jan 2025 17:40 WIB
Vaksinasi PMK pada sapi di Desa Segung, Dlanggu, Mojokerto
Vaksinasi PMK pada sapi di Desa Segung, Dlanggu, Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Jumlah sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Mojokerto terus bertambah, begitu pula dengan jumlah kematian. Pemerintah berpacu dengan waktu untuk menghentikan penyebaran apthovirus dengan memulai vaksinasi.

Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto merilis, sapi terjangkit PMK saat ini 357 ekor yang tersebar di 52 desa dalam 18 kecamatan. Rinciannya, 18 sapi mati, 14 dipotong paksa atau dijual, 17 masih sakit, serta 302 sapi sudah sembuh.

Kasus PMK tertinggi di Kecamatan Kutorejo 58 sapi. Disusul Dawarblandong 52 sapi, Jetis 40 sapi, Pacet 35, Dlanggu 21, Puri 20, Gedeg 18, Trowulan 18, Jatirejo 17, Trawas 15, Mojoanyar 13, Ngoro 12, Bangsal 10, Kemlagi 9, Sooko 7, Gondang 5, Mojosari 4, serta Pungging 3 sapi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jumlah sapi yang terjangkit PMK 357 ekor, yang sembuh 302 ekor," terang Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto drh Tutik Suryaningdyah kepada wartawan, Jumat (17/1/2025).

Kasus PMK di Bumi Majapahit melonjak drastis dibandingkan 7 Januari 2025. Saat itu, total 291 sapi terinfeksi apthovirus. Dari jumlah itu, 18 sapi mati, 15 dipotong paksa karena sekarat, 183 sembuh, serta 75 masih sakit.

ADVERTISEMENT

Tutik menjelaskan, vaksinasi paling efektif untuk mencegah penyebaran PMK terhadap hewan berkuku belah. Pihaknya pun memulai vaksinasi massal terhadap sapi dan kambing di Kabupaten Mojokerto pada Kamis (16/1).

Sampai akhir Januari nanti, pihaknya menargetkan 3.500 dosis vaksin PMK sudah disuntikkan kepada sapi dan kambing yang rentan tertular. Sedangkan populasi sapi dan kambing di Kabupaten Mojokerto saat ini mencapai 37.000 ekor.

"Para peternak yang ternaknya belum divaksin agar segera divaksin. Karena kami melakukan vaksinasi massal bantuan dari pemerintah," tandasnya.




(hil/fat)


Hide Ads