Keluarga besar Universitas Gadjah Mada (UGM) berduka dengan wafatnya salah seorang Guru Besar Prof Adhi Susanto, M.Sc., Ph.D. Prof Adhi meninggal dunia pada usia 81 tahun, Jumat (28/1) malam. Seperti apa sosoknya?
"Atas nama Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada kami menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga Prof Adhi Susanto beserta keluarga besar Fakultas Teknik," ucap Prof Dr Ir Mochammad Maksum, M.Sc, Ketua Dewan Guru Besar UGM, saat memimpin upacara pelepasan dan penghormatan terakhir, seperti dilansir di website resmi UGM, Minggu (30/1/2022).
Mochammad Maksum mengungkapkan almarhum Prof Adhi Susanto merupakan ilmuwan yang telah memberikan kontribusi yang besar dalam Ilmu Teknik Elektro, khususnya Teknik Pengolahan Citra dan Teknik Sistem Adaptif. Di saat pengukuhan sebagai Guru Besar pada tanggal 2 September 2000, Prof Adhi Susanto menyampaikan pidato dengan judul Teknik Elektro dan Kaitannya dengan Bidang-Bidang Lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan tersebut, kata Maksum, Prof Adhi berpesan kepada para sarjana teknik bahwa menjadi tugas sarjana teknik untuk meyakinkan diri bahwa teknologi yang pada umumnya diserap dari negara maju, akan positif bagi kemanusiaan di Indonesia dan merupakan sesuatu yang tidak mengandung idealisme atau bahkan bersifat mubazir.
"Jadi baik buruknya dampak teknologi akan ditentukan oleh manusianya sendiri, khususnya pada pekerja yang mendatangkan, menyebarluaskan, memiliki, menggunakan, hingga yang sekedar ikut memanfaatkan," ungkapnya.
Selain itu, Prof Adhi juga berpesan agar para ilmuwan tidak hanya bekerja sendiri. Para ilmuwan harus mengembangkan ilmunya dengan bekerja sama dengan ilmuwan bidang lain agar penemuan yang dihasilkan lebih komprehensif dan mendatangkan kemanfaatan yang lebih bagi masyarakat.
Maksum menyebut sosok Prof Adhi Susanto sebagai seorang ilmuwan sekaligus seniman yang konsisten dalam mengembangkan kebudayaan dengan teknologi. Sejak masa kecil almarhum menekuni musik dan gamelan.
Kemudian ketika duduk di bangku kuliah beliau mulai mengembangkan teknologi untuk kebudayaan, dan pada tahun 1970-an ia berhasil menciptakan gamelan elektronik yang diberi nama Gameltron.
"Semasa hidupnya Almarhum secara konsisten senantiasa mengajak segenap anak didiknya, mitra, masyarakat, dan pemerintah untuk menjamin berkembangnya teknologi yang berbudaya dan budaya berteknologi," katanya.
Atas berkat konsistensi perjuangannya maka pada peringatan Dies Natalis ke-72 UGM tahun 2021 lalu UGM memberikan Anugerah UGM kepada Prof Adhi Susanto. Almarhum Prof Adhi Susanto juga dikenal sebagai sosok dosen teladan.
Selain aktif mengajar dan meneliti, Prof Adhi tekun menuliskan buah pikirannya dalam berbagai karya tulis jurnal dan buku serta mendiseminasikan dalam berbagai forum ilmiah. Figurnya juga senantiasa meluangkan tenaga, pikiran, dan waktunya, berjuang memajukan institusi.
"Almarhum merupakan salah satu perintis berdirinya Jurusan Teknik Elektro di UGM," terangnya.
Oleh karena itu, kata Maksum, Prof Adhi juga berkenan untuk membantu fakultas dengan memegang berbagai jabatan, di antaranya sebagai Kepala Laboratorium, Ketua Jurusan, Pembantu Dekan, dan juga sempat diberi amanah sebagai Dekan Fakultas Teknik. Tidak hanya berkontribusi pada kemajuan institusi, Prof Adhi Susanto juga berperan aktif di tingkat nasional dengan menjadi anggota tim nasional Dikti untuk standardisasi kurikulum se-Indonesia dan menjadi anggota panitia pengadaan peralatan laboratorium untuk universitas se-Indonesia.
"Karenanya kita semua yang hadir disini adalah saksi, bahwa Prof Adhi Susanto adalah sosok dosen, rekan kerja, dan pimpinan yang sangat baik dan patut menjadi teladan," paparnya.
Maksum melanjutkan begitu banyak kenangan baik atas peran almarhum diungkapkan oleh para sahabat dan anak didik ketika mendengar berita duka kepulangannya terdengar pada Jumat malam lali.
"Kita semua mendoakan semoga Almarhum memperoleh tempat yang paling mulia di sisi Allah SWT, diterima amal kebaikannya, dan keluarga yang ditinggalkan memperoleh ketabahan untuk melanjutkan perjuangan almarhum," pungkasnya.
(sip/aku)