Bagi kamu yang sedang mempertimbangkan pilihan studi, mengetahui jurusan di UGM yang sepi peminat klaster soshum bisa menjadi strategi cerdas untuk memperbesar peluang lolos seleksi. Tidak semua jurusan dengan reputasi kuat memiliki tingkat persaingan yang tinggi, beberapa justru menawarkan kombinasi antara daya tampung yang cukup besar dan jumlah pendaftar yang relatif sedikit. Ini tentu menjadi keuntungan tersendiri, terutama jika kamu ingin kuliah di kampus bergengsi seperti Universitas Gadjah Mada (UGM).
UGM memiliki total 93 program studi atau jurusan untuk jenjang sarjana, dan sepertiga di antaranya atau tepatnya 31 termasuk dalam klaster Soshum. Menariknya, dari jumlah tersebut, ada 10 jurusan yang tergolong sepi peminat meski daya tampungnya tidak bisa dibilang kecil. Kondisi ini bisa menjadi peluang emas bagi calon mahasiswa yang ingin masuk UGM dengan tingkat persaingan yang lebih longgar, tanpa mengurangi kualitas pendidikan maupun prospek karier di masa depan.
Yuk, cari tahu daftar jurusan soshum di UGM yang sepi peminat berikut ini, yang disusun berdasarkan data daya tampung SNBP dan SNBT 2025 serta peminat di tahun 2024 yang dipublikasikan pada laman resmi SNPMB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jurusan di UGM yang Sepi Peminat Klaster Soshum
Jurusan soshum paling sepi peminat di UGM adalah Filsafat, sedangkan peringkat ke-10 ditempati Sastra Arab. Mari simak penjelasan lengkapnya!
1. Filsafat
Dengan total daya tampung sebanyak 90 kursi pada 2025, jurusan Filsafat hanya menarik 743 pendaftar sepanjang 2024. Rasio persaingannya hanya sekitar delapan pendaftar per kursi, yang membuatnya tergolong longgar di tengah persaingan ketat jurusan lain di klaster Soshum.
Mahasiswa diajak mengeksplorasi gagasan besar dari filsafat barat, timur, dan agama. Di bangku kuliah, mereka akan mengasah keterampilan berpikir kritis, membedah argumen, serta memaknai fenomena sosial dan budaya secara reflektif. Semua ini dilakukan melalui kajian etika, ilmu pengetahuan, hingga pemikiran kontemporer yang membumi.
Setelah lulus, banyak dari alumni Filsafat bekerja di sektor pemerintahan, jurnalistik, pendidikan, hingga industri kreatif. Kemampuan berpikir sistematis dan mendalam menjadikan mereka fleksibel di berbagai bidang kerja. Ini adalah jurusan untuk kamu yang ingin memahami dunia dari akar persoalannya.
2. Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
Jurusan ini hanya menyediakan 30 kursi, dan pada 2024 tercatat 263 pendaftar saja. Rasio persaingan sekitar 8,7 pendaftar per kursi membuatnya salah satu yang paling longgar di rumpun bahasa dan sastra.
Pada jurusan ini, mahasiswa akan diajak untuk menyelami teks dan naskah kuno, memahami tradisi lisan, serta meneliti perkembangan budaya Jawa dari waktu ke waktu. Tidak hanya menelusuri sejarah lokal, mereka juga dibentuk untuk berpikir kritis dalam melihat dinamika budaya di era modern. Pendidikan di sini membuka ruang untuk menjaga jati diri bangsa lewat riset dan kajian ilmiah.
Prospek karier yang tersedia cukup luas. Lulusan bisa bekerja sebagai peneliti, pengajar, editor naskah, pekerja budaya, atau di lembaga arsip, museum, hingga media massa. Bagi kamu yang ingin menyeimbangkan antara keilmuan dan pelestarian tradisi, jurusan ini memberi ruang aktualisasi yang kuat.
3. Bahasa dan Sastra Prancis
Jurusan ini menyediakan 28 kursi, dan hanya diminati oleh 268 orang pada 2024 silam. Rasio ini berada di angka sekitar 9,5 peminat per kursi, cukup longgar dibanding jurusan bahasa asing lain.
Mahasiswa jurusan ini tidak hanya belajar bahasa dan sastra Prancis, tetapi juga tergabung dalam komunitas internasional yang dikenal sebagai Francophone. Pembelajaran mencakup linguistik, sastra, diplomasi, dan komunikasi lintas budaya, menjadikan lulusannya punya kemampuan komunikasi yang unggul dalam dunia kerja internasional.
Setelah lulus, alumni Sastra Prancis bisa meniti karier di kedutaan, kementerian luar negeri, pariwisata, media, hingga lembaga pendidikan dan penerbitan. Prodi ini adalah pilihan cerdas untuk kamu yang ingin memperluas jejaring global dengan penguasaan bahasa yang tetap relevan dalam diplomasi dan budaya dunia.
4. Antropologi Budaya
Di tengah jurusan-jurusan sosial lainnya yang ramai peminat, Antropologi Budaya justru menawarkan jalan masuk yang lebih longgar. Dari total 60 kursi yang tersedia, hanya 663 orang yang mendaftar di tahun sebelumnya. Ini artinya, kamu tak perlu bersaing ketat seperti di jurusan hits lain, meskipun kualitas lulusannya tetap tak kalah saing.
Belajar di prodi ini membuka wawasan baru tentang bagaimana masyarakat hidup, berpikir, dan membentuk budaya. Kamu akan banyak terjun langsung ke lapangan, melakukan riset mendalam, dan mengkaji ragam tradisi serta perubahan sosial.
Peluang karier bagi alumni Antropologi Budaya terbuka lebar, mulai dari NGO, kementerian, media, hingga lembaga riset internasional. Jurusan ini cocok bagi kamu yang ingin memahami manusia lebih dekat dari sisi budaya dan sosial.
5. Sejarah
Jika kamu mencari jurusan dengan seleksi yang tidak terlalu ketat tapi tetap memiliki prestise akademik, Sejarah bisa menjadi pilihan cerdas. Di tahun 2024, peminat jurusan ini hanya sekitar 368 orang, sementara daya tampungnya tahun ini menyentuh angka 30. Rasio ini lebih longgar dibanding banyak jurusan soshum lainnya.
Mahasiswa di prodi ini akan dibimbing untuk memahami kehidupan masa lalu dengan pendekatan ilmiah yang mendalam. Tidak hanya mempelajari fakta sejarah, mereka juga dibekali teori, metode, hingga filsafat sejarah yang membuat mereka mampu menafsirkan masa kini dengan perspektif masa lalu. Di sinilah mahasiswa dilatih menjadi peneliti sejarah yang reflektif dan relevan.
Peluang kerja bagi lulusan terbuka cukup luas. Selain menjadi peneliti atau akademisi, mereka juga dibutuhkan di museum, media, lembaga arsip, atau pusat dokumentasi sejarah. Jurusan ini cocok bagi kamu yang ingin mendalami narasi-narasi penting dalam perjalanan bangsa dan mengolahnya menjadi kontribusi nyata bagi masyarakat.
6. Sosiologi
Satu fakta menarik dari jurusan ini, yaitu menyediakan daya tampung sebesar 48 kursi untuk SNBP dan SNBT. Namun, jumlah peminatnya tahun lalu tidak sampai 600 orang. Bandingkan dengan jurusan populer yang bisa mencapai ribuan peminat untuk jumlah kursi yang lebih sedikit. Tentunya, Sosiologi justru memberi peluang lebih besar untuk lolos.
Jika memilih jurusan ini, kamu akan belajar menganalisis fenomena sosial secara objektif, dari isu kemiskinan, urbanisasi, gender, hingga konflik politik. Para mahasiswa juga dipersenjatai dengan metodologi penelitian sosial, yang memungkinkan mereka mengolah data lapangan menjadi solusi berbasis bukti.
Setelah lulus, alumni dibutuhkan di kementerian, lembaga internasional, NGO, media, hingga lembaga riset sosial. Ini adalah pilihan yang tepat bagi kamu yang peduli pada isu-isu masyarakat dan ingin terlibat dalam perubahan sosial lewat kerja berbasis riset.
7. Bahasa dan Sastra Indonesia
Di antara banyak jurusan bahasa, Bahasa dan Sastra Indonesia justru punya salah satu tingkat persaingan paling bersahabat. Dengan kuota 54 kursi yang ditawarkan, jumlah pendaftarnya tahun lalu hanya sekitar 685 orang, jumlah yang masih bisa kamu hadapi dengan strategi belajar yang baik.
Kurikulumnya tidak hanya membahas tata bahasa, tetapi juga teori sastra, kritik wacana, dan metodologi penelitian. Mahasiswa dilatih untuk berpikir tajam, mengelola informasi, dan menulis secara efektif dalam berbagai konteks profesional.
Lulusan bisa menjadi editor, penulis, jurnalis, peneliti, hingga staf komunikasi di lembaga pemerintah dan perusahaan. Buat kamu yang ingin menjadikan bahasa sebagai alat kerja utama, jurusan ini membuka banyak pintu peluang.
8. Arkeologi
Mungkin kamu tak menyangka bahwa jurusan yang membawa nama besar UGM ke tingkat dunia ini justru memiliki rasio persaingan yang relatif rendah. Dengan kuota 42 kursi dan sekitar 533 peminat, peluang untuk diterima cukup terbuka bagi kamu yang serius menekuninya.
Mahasiswa Arkeologi tidak hanya belajar sejarah, mereka diajak mengkaji langsung peninggalan budaya lewat artefak, situs purbakala, dan dokumen sejarah. Mereka juga dibekali keterampilan riset, analisis laboratorium, hingga pemetaan budaya masa lalu untuk kepentingan pelestarian dan pengembangan wisata.
Karier lulusannya pun beragam, dari menjadi arkeolog profesional, kurator museum, hingga konsultan lingkungan budaya. Kalau kamu suka sejarah dan tantangan lapangan, prodi ini bisa jadi pintu masuk ke dunia yang belum banyak dijelajahi.
9. Bahasa dan Kebudayaan Jepang
Meski budaya Jepang populer di kalangan anak muda, jurusan ini ternyata tidak dibanjiri pendaftar seperti yang dibayangkan. Hanya 570 peminat tercatat tahun lalu, untuk 36 kursi yang tersedia di tahun depan. Peluangmu cukup besar, apalagi jika kamu punya passion di bidang ini.
Mahasiswa akan belajar bahasa Jepang secara intensif hingga setara kemampuan N3. Selain itu, materi kuliah juga mencakup sastra, sejarah, dan nilai-nilai budaya Jepang yang kaya, dilengkapi dengan pelatihan kerja sama dan kemampuan manajerial.
Lulusan bisa bekerja di perusahaan Jepang, lembaga pendidikan, biro penerjemahan, atau institusi diplomatik. Jika kamu ingin mengubah ketertarikan pada budaya Jepang menjadi karier nyata, jurusan ini bisa menjadi langkah awal yang solid.
10. Sastra Arab
Rasio pendaftarnya mungkin mengejutkan. Dari 42 kursi yang dibuka, jumlah peminatnya tahun lalu hanya sekitar 711 orang. Dengan tingkat seleksi yang lebih longgar dibanding prodi favorit lain, peluangmu masuk Sastra Arab cukup besar, asalkan kamu memang tertarik pada kajian kebahasaan dan budaya Timur Tengah.
Selain kompetensi linguistik, mahasiswa juga dilatih dalam keterampilan jurnalistik dan editing. Pendekatan ini memperluas ruang gerak lulusan dalam berbagai industri, baik itu media, penerbitan, hingga komunikasi profesional. Prodi ini mempersiapkan lulusannya untuk menjembatani relasi budaya antara Indonesia dan kawasan Timur Tengah.
Setelah lulus, alumni bisa bekerja di kementerian, lembaga riset, perusahaan media, LSM, hingga lembaga keagamaan dan kebudayaan. Ini adalah jurusan ideal untuk kamu yang ingin menekuni kajian bahasa sekaligus siap terlibat dalam komunikasi antarbangsa dan antarbudaya.
Nah, itulah tadi sejumlah jurusan di UGM yang sepi peminat, khususnya dari rumpun soshum. Semoga bermanfaat!
(par/dil)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM