Peran Dwi Terungkap, Cari Rumah-Pindahkan Uang Usai Anggun Gondol Rp 10 M

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 12 Sep 2025 12:46 WIB
Konferensi pers ungkap kasus penggelapan uang di Mapolda Jateng, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Selasa (9/9/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Polisi mengungkap peran penting tersangka Dwi Sulistyo alias Oyi, teman Anggun, sopir bank pelat merah yang menggondol uang Rp 10 miliar. Dwi disebut membantu memindahkan uang ke karung hingga mencarikan rumah tanpa sinyal.

Katim Resmob Polda Jateng, AKP Rio Adi Putra, mengatakan Dwi berperan penting dalam aksi Anggun membawa kabur uang bank dari Solo hingga ke Gunungkidul.

"Peran Oyi gede banget, dia tahu uang itu dari mana, dia ikut ngebantu membeli kendaraan, mobil, motor, ikut cariin atas nama Oyi. Makanya yang satu orang kita tangkap itu yang cuma nunjukin beli rumah, belum berani menetapkan tersangka," kata Rio saat dihubungi detikJateng, Jumat (12/9/2025).

Rio menuturkan, Dwi bahkan berperan sejak Anggun berusaha mencari mobil lain untuk kabur membawa Rp 10 miliar dari bank di Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.

"Anggun telepon temannya, mungkin Oyi, minta tolong pesenin Maxim, ternyata pesanannya offline. Dibawalah jalan-jalan sampai sopir Maxim juga bingung ini mau ke mana," ujarnya.

Anggun yang usai dari bank kemudian singgah di rumah rekannya, Agus, itu kemudian meminta dicarikan mobil. Namun Agus tak bisa menemukan mobil untuknya, sehingga Anggun dijemput Oyi ke kos-kosannya di Jogja.

"Titik terakhir (mobil Maxim) itu di gereja, nunggu jemputan Oyi. Dari situ sopirnya udah nggak tahu lagi, karena sudah dibawa pakai mobil rentalan di Jogja. Ternyata dianterin ke kosan Oyi di Jogja, uangnya baru dipindahin," tuturnya.

"Dipindahin dalam karung, plastiknya dibuka dipindahin ke dalam karung. Nah, dari situ Oyi sudah tahu uang itu dari mana dan dan gimana, sudah terbuka semua," lanjutnya.

Dengan uang curian itu, Anggun membeli rumah di pelosok Gunungkidul senilai Rp 140 juta. Rumah tersebut dibeli atas nama Dwi, bahkan pacar dan ibu pacar Dwi ikut tinggal di sana. Lokasinya pun dipilih di blank spot, area tanpa sinyal, supaya sulit dilacak.

"Jadi belinya (rumah) pakai KTP Oyi. Punya satu keluarga sama si Oyi, makanya di situ ada nenek-nenek umur 70-an lah sama perempuan. Yang satu pacarnya Oyi. Terus pacarnya Oyi itu punya ibu, dibawa juga ibunya. Seakan-akan kayak keluarga lah," kata Rio.

Bahkan, mereka sempat menggelar selamatan kecil di rumah tersebut bersama warga sekitar. Untuk meyakinkan tetangga, pacar dan ibu Dwi ikut berpura-pura sebagai keluarga A.

"Jadi pas ditempatkan rumah baru, Ibu sama yang perempuan pacarnya Oyi, Ibu pacarnya Oyi, itu ngakunya mamanya-adiknya tersangka Oyi, pun juga tersangka, di luar kota," jelasnya.

"Tetangga seputar rumah yang diundang (selamatan) delapan orang, pun satu kampung itu memang isinya delapan orang. Karena jalan lumayan jauh, pelosok," lanjutnya.




(apu/alg)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork