Kabur ke Gunungkidul, Anggun Penggondol Rp 10 M Mau Jadi Bos Bank Plecit

Regional

Kabur ke Gunungkidul, Anggun Penggondol Rp 10 M Mau Jadi Bos Bank Plecit

Arina Zulfa Ul Haq - detikJogja
Jumat, 12 Sep 2025 14:02 WIB
Konferensi pers ungkap kasus penggelapan uang di Mapolda Jateng, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Selasa (9/9/2025).
Duo pelaku penggondol uang Rp 10 miliar di Mapolda Jateng, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Selasa (9/9/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Jogja -

Polisi mengungkap Anggun Tyas sopir bank yang kabur membawa uang Rp 10 miliar hidup royal selama pelarian. Anggun disebut punya rencana membuka jasa pinjaman alias bank plecit bersama temannya, Dwi Sulistyo alias Oyi, di kampung barunya di Gunungkidul.

Hal ini disampaikan Katim Resmob Polda Jateng AKP Rio Adi Putra. Rio menyebut Anggun bahkan sudah membeli beberapa kendaraan yang bakal digunakan untuk orang-orang yang direkrut sebagai penagih.

"Rencananya pelaku (Anggun) mau jadi bos pinjaman-pinjaman di kampung. Si Oyi awalnya mau jadi kurirnya yang nagih, bosnya Si Anggun," kata Rio saat dihubungi detikJateng, dikutip dari detikJateng, Jumat (12/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Motor-motor itu rencananya untuk pegadaian. Dwi rencananya mau narik orang-orang lagi untuk jadi penagih uang (pinjaman)," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Anggun Suka Bagi-bagi Tip Jutaan

Rio menyebut Anggun juga menghambur-hamburkan uang hasil kejahatan untuk membeli rumah, kendaraan dan membagikan tip hingga jutaan rupiah selama pelariannya.

"Anggun itu orangnya royal. Sekali disuruh, dikasih Rp 3,5 juta. Beli motor, itu ada yang seharga Rp 15 juta, motor second," tuturnya.

"Dwi sering dapat (imbalan dari Anggun), nominalnya fantastis Rp 3-5 juta. (Rumah dan mobil?) Itu yang rumah atas nama Dwi, mobil rencananya untuk Dwi nganterin Anggun," lanjutnya.

Selain Oyi, Anggun juga memberikan tip ke sopir taksi online yang mengantarnya dari Colomadu usai mengambil uang Rp 10 miliar. Anggun meminta sopir itu mengantarnya ke kos milik temannya Agus di Colomadu.

"Anggun telepon temannya, mungkin Oyi, minta tolong pesenin Maxim, ternyata pesanannya offline. Dibawalah jalan-jalan sampai sopir Maxim juga bingung ini mau ke mana. Ternyata pas sampai sana sopir Maxim diantar ke rumah Agus, temannya tersangka juga," ungkapnya.

"Sopir Maxim itu dia nggak tahu uang asalnya dari mana, dikasih uang Rp 10 juta sama Anggun, terus dikasih HP. Tapi dia memang bantuin angkat-angkat uang," lanjut Rio.

Sebagai informasi, aksi pencurian Anggun itu dilakukan di area Solo pada Senin (1/9). Kala itu rombongan bank pelat merah asal Wonogiri hendak mengambil uang Rp 100 miliar di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo dan Bank Jateng Cabang Solo.

"Karena keadaan keuangan juga tidak ada, akhirnya Rp 6 miliar distok dari BI, setelah mengambil dengan metode SOP yang sudah dilaksanakan kekurangannya sebesar Rp 5 miliar diambil di bank cabang Solo. Pada saat itu tersedia sekitar 4 miliar, sudah di-loading sesuai SOP yang ada," kata Kasat Reskrim Polresta Solo, AKP Prastiyo Triwibowo, saat ditemui awak media di Mapolresta Solo, Rabu (3/9).

Karena masih menunggu kekurangan uang Rp 1 miliar, akhirnya mobil yang dikendarai pelaku bergeser ke parkiran.

"Menanti kecukupan kekurangan uang Rp 1 miliar tersebut, dan ada pengamanan dari personel dalam keadaan buang air ke toilet, sehingga setelah dikabari dikira bergeser parkir, saat dihubungi sudah tidak ada jawaban atau respons," jelas Prastiyo saat itu.




(ams/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads