Kubu PB XIV Purbaya Ganti Kunci Pintu Keraton, Pekerja Konservasi Diminta Keluar

Kubu PB XIV Purbaya Ganti Kunci Pintu Keraton, Pekerja Konservasi Diminta Keluar

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Sabtu, 13 Des 2025 18:39 WIB
Kubu PB XIV Purbaya Ganti Kunci Pintu Keraton, Pekerja Konservasi Diminta Keluar
Salah satu cucu Paku Bowono (PB) XIII, BRM Suryo Mulyo, saat menunjukan gembok baru pintu Kamandungan Keraton Solo, Sabtu (13/12/2025). (Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng)
Solo -

Sejumlah gembok di pintu Keraton Kasunanan Surakarta diganti dengan yang baru dan para pekerja Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X Jawa Tengah (Jateng) diminta keluar dari ruangan. Disebutkan, yang melakukan pergantian gembok itu dari pihak Paku Buwono (PB) XIV Purbaya.

Salah satu cucu Paku Buwono (PB) XIII, BRM Suryo Mulyo mengatakan, pergantian gembok itu dilakukan sekira pukul 15.00 WIB. Dia menyayangkan pergantian gembok di kawasan Museum karena tengah dilakukan proses revitalisasi dan konservasi oleh BPK Wilayah X Jateng.

"Sekitar abis Azar pergantian gembok di (pintu) Kamandungan, (pintu) Museum. Kalau pergantian di museum kurang pas ya, karena ada pihak dari BPK melakukan konservasi dan revitalisasi di museum tiba-tiba diusir paksa keluar, dari Museum digembok semua. Dari Museum pindah ke pintu ini (Kamandungan). Tadi (yang mengganti gembok) sama mbakyu-nya Sinuhun Purboyo, kurang lebih 20 orang," kata Suryo saat ditemui awak media di Kamandungan Keraton Solo, Sabtu (3/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, tidak ada alasan pasti yang diberikan atas pergantian gembok itu. Saat disinggung siapa saja yang diusir, Suryo mengatakan, hanya dari pekerja BPK.

"Tidak ada (alasan), cuma bilang saya ingin mengganti gembok ini. Pengusirannya bukan ke kami, tapi pegawai BPK yang melakukan konservasi dan revitalisasi," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Pergantian gembok ini dilakukan saat PB XIV Mangkubumi tengah berada di Jakarta untuk menghadiri acara dengan Kementerian Kebudayaan. Suryo mengatakan, untuk langkah selanjutnya, pihaknya menunggu arahan dari Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta.

Salah satu perwakilan pelaksanaan BPK Wilayah X Jateng, Aldila mengatakan, sebelum kejadian tersebut, ada sekitar 25 pekerja yang tengah melakukan konservasi dan revitalisasi di museum Keraton Kasunanan Surakarta.

Dia mengatakan pengerjaan konservasi dan revitalisasi museum Keraton Solo sudah dilakukan selama sebulan ini. Biasanya mereka bekerja dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.

"Sebelum jam 15.00 kami melakukan konservasi dan revitalisasi di dalam Keraton Solo, ada beberapa oknum yang tidak kami kenal, mengusir atau menyuruh kami pergi dari dalam museum secara buru-buru. Mereka mengunci pintu dengan gembok. Jadi peralatan kami, semua barang-barang kami masih di dalam," kata Aldila.

Dijelaskan, saat meminta pekerja keluar dari Museum, dilakukan dengan cara baik-baik. Namun karena tidak enak, pihaknya mengikuti arahan tersebut.

"Mereka cuma bilang, ayo mas keluar dulu. Tadi ada banyak orang, tim kami juga banyak, karena gak enak kami keluar," ucapnya.

Aldila menuturkan, sudah melaporkan hal ini ke BPK. Selanjutnya, ia menunggu arahan dari BPK Wilayah X Jateng.

Penjelasan Pihak PB XIV Purbaya

Juru Bicara PB XIV Purbaya, KPA Singonagoro, saat ditemui di Keraton Kasunanan Surakarta, Sabtu (13/12/2025).Juru Bicara PB XIV Purbaya, KPA Singonagoro, saat ditemui di Keraton Kasunanan Surakarta, Sabtu (13/12/2025). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng.

Juru Bicara PB XIV Purbaya, KPA Singonagoro menuturkan, pihaknya sebelumnya telah bersurat ke pihak LDA untuk meminta kunci-kunci pintu Keraton Solo. Namun tidak ada respon atas surat tersebut.

"GKR Timoer sudah mengirimkan surat permintaan kunci ke Gusti Moeng (LDA), karena selama ini kunci-kunci yang harusnya dipegang Bebadan itu dipegang sama beliau. Sudah dikirim surat baik-baik untuk diminta," kata Singonagoro.

Karena Bebadan PB XIV Purbaya sudah mau jalan, sehingga diputuskan untuk mengganti gembok. Dengan penggantian gembok ini, akan memudahkan kerja dari Bebadan yang dibentuk PB XIV Purbaya.

"Jumlahnya kurang lebih sepuluhan pintu (yang diganti gembok). Termasuk Kamandungan, Kasentanan, Kantor Sasono Wilopo, Perpustakaan, termasuk museum juga," ujarnya.

Saat disinggung adanya narasi pengusiran, dia membantah hal tersebut. Dia menyayangkan adanya narasi tersebut yang muncul, karena pihaknya menginginkan perdamaian.

"Tidak ada pengusiran. Teman-teman nanti bisa dilihat, orang-orang disana masih ada. Mungkin kedepan akan ada pendataan, sehingga orang-orang yang ada disini jelas statusnya, dia siapa, dari mana, kita kan perlu tahu," jelasnya.

Terkait pekerja dari BPK Wilayah X Jateng yang tengah melakukan konservasi dan revitalisasi di museum, dia menuturkan jika mereka bisa kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Tidak ada pengusiran, ini kan sudah waktunya pulang, jam kerja sampai jam berapa sih. Kalau besok Meraka mau masuk, ya Monggo, koordinasi dengan pengagengnya. Kalau di museum berarti dengan GRAy Devi," pungkasnya.




(alg/alg)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads