Pihak Paku Buwono (PB) XIV Purbaya, mengganti gembok pintu di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta. Penggantian gembok itu disebut untuk mengoptimalkan kinerja Bebadan yang sudah dibentuk PB XIV Purbaya.
Juru Bicara PB XIV Purbaya, KPA Singonagoro menuturkan, pihaknya sebelumnya telah bersurat ke pihak LDA untuk meminta kunci-kunci pintu Keraton Solo. Namun tidak ada respon atas surat tersebut.
"GKR Timoer sudah mengirimkan surat permintaan kunci ke Gusti Moeng (LDA), karena selama ini kunci-kunci yang harusnya dipegang Bebadan itu dipegang sama beliau. Sudah dikirim surat baik-baik untuk diminta," kata Singonagoro, Sabtu (13/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena Bebadan PB XIV Purbaya sudah mau jalan, sehingga diputuskan untuk mengganti gembok. Dengan penggantian gembok ini, akan memudahkan kerja dari Bebadan yang dibentuk PB XIV Purbaya.
"Jumlahnya kurang lebih sepuluhan pintu (yang diganti gembok). Termasuk Kamandungan, Kasentanan, Kantor Sasono Wilopo, Perpustakaan, termasuk museum juga," ujarnya.
Saat disinggung adanya narasi pengusiran, dia membantah hal tersebut. Dia menyayangkan adanya narasi tersebut yang muncul, karena pihaknya menginginkan perdamaian.
"Tidak ada pengusiran. Teman-teman nanti bisa dilihat, orang-orang disana masih ada. Mungkin kedepan akan ada pendataan, sehingga orang-orang yang ada disini jelas statusnya, dia siapa, dari mana, kita kan perlu tahu," jelasnya.
Terkait pekerja dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X Jawa Tengah (Jateng). yang tengah melakukan konservasi dan revitalisasi di museum, dia menuturkan jika mereka bisa kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Tidak ada pengusiran, ini kan sudah waktunya pulang, jam kerja sampai jam berapa sih. Kalau besok Meraka mau masuk, ya Monggo, koordinasi dengan pengagengnya. Kalau di museum berarti dengan GRAy Devi," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, salah satu cucu Paku Buwono (PB) XIII, BRM Suryo Mulyo mengatakan, pergantian gembok itu dilakukan sekira pukul 15.00 WIB. Dia menyayangkan pergantian gembok di kawasan Museum karena tengah dilakukan proses revitalisasi dan konservasi oleh BPK Wilayah X Jateng.
"Sekitar abis Azar pergantian gembok di (pintu) Kamandungan, (pintu) Museum. Kalau pergantian di musium kurang pas ya, karena ada pihak dari BPK melakukan konservasi dan revitalisasi di musium tiba-tiba diusir paksa keluar, dari Museum digembok semua. Dari Museum pindah ke pintu ini (Kamandungan). Tadi (yang mengganti gembok) sama mbakyu-nya Sinuhun Purboyo, kurang lebih 20 orang," kata Suryo saat ditemui awak media di Kamandungan Keraton Solo, Sabtu (3/12/2025).
Dia mengatakan, tidak ada alasan pasti yang diberikan atas pergantian gembok itu. Saat disinggung siapa saja diusir, Suryo mengatakan, hanya dari pekerja BPK.
"Tidak ada (alasan), cuma bilang saya ingin mengganti gembok ini. Pengusirannya bukan ke kami, tapi pegawai BPK yang melakukan konservasi dan revitalisasi," ucapnya.
Pergantian gembok ini dilakukan saat PB XIV Mangkubumi tengah berada di Jakarta untuk menghadiri acara dengan Kementerian Kebudayaan. Suryo mengatakan, untuk langkah selanjutnya, pihaknya menunggu arahan dari Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta.
Salah satu perwakilan pelaksanaan BPK Wilayah X Jateng, Aldila mengatakan pengerjaan konservasi dan revitalisasi museum Keraton Solo sudah dilakukan selama sebulan ini. Biasanya mereka bekerja dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Ada 25 pekerja saat diminta keluar.
"Sebelum jam 15.00 kami melakukan konservasi dan revitalisasi di dalam Keraton Solo, ada beberapa oknum yang tidak kami kenal, mengusir atau menyuruh kami pergi dari dalam museum secara buru-buru. Mereka mengunci pintu dengan gembok. Jadi peralatan kami, semua barang-barang kami masih didalam," kata Aldila.
Dijelaskan, saat meminta pekerja keluar dari Museum, dilakukan dengan cara baik-baik. Namun karena tidak enak, pihaknya mengikuti arahan tersebut.
"Mereka cuma bilang, ayo mas keluar dulu. Tadi ada banyak orang, tim kami juga banyak, karena gak enak kami keluar," ucapnya.
Aldila menuturkan, sudah melaporkan hal ini ke BPK. Selanjutnya, ia menunggu arahan dari BPK Wilayah X Jateng.
(alg/alg)











































