Awal Mula Perkenalan Muslimin dengan Eksekutor hingga Order Bunuh Istri

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Rabu, 27 Jul 2022 21:57 WIB
Foto: Polisi dan TNI menggelar jumpa pers kasus penembakan istri anggota TNI di Semarang. (Antara)
Semarang -

Kopda Muslimin kini diburu tim gabungan TNI-Polri karena diduga menyewa pembunuh bayaran dengan target istrinya sendiri, RW (34). Perkenalan Muslimin dengan para eksekutor diawali dengan curhatan kepada teman tongkrongannya.

Temannya itu tidak lain adalah Sugiono alias Babi yang menjadi eksekutor penembakan. Babi mengakui kerap bertemu dengan Muslimin di tongkrongan dan ketika minum-minum. Istri Babi yang penjual pulsa juga mengenal Muslimin.

"Lama kenal. Teman minum, teman nongkrong," kata Babi di Mapolrestabes Semarang, Rabu (27/7/2022).

"Istri saya kerja jual pulsa, nomor,,, ya (nomor) pulsa hape," imbuhnya.

Kemudian Muslimin mengatakan kepada Babi ingin menghabisi istrinya. Curhatan itu disambut Babi dan diteruskan ke rekan Babi yaitu Agus S alias Gondrong. Ternyata Gondrong berminat dan mulai berkomunikasi dengan Muslimin.

"Pertama kali saya didatengin saudara Babi ke Magetan. Dia bilang ada seseorang yang mau celakakan istrinya atau membunuh. Saya bilang temukan (dengan) saya. Saya ke Semarang sama Babi. Saya ketemu Bang Mus di rumahnya, ngobrol," kata Gondrong di Mapolrestabes Semarang, Rabu (27/7/2022).

Mereka bertemu tiga minggu sebelum kejadian. Kemudian mereka melakukan pertemuan lanjutan dan saat itu Kopda Muslimin curhat dikekang istri hingga tertekan sehingga muncul niat membunuh.

"Habis itu janjian malam minggunya di daerah Padasan. Dia cerita keadaan keluarga, nggak kuat tekanan dari istri yang mengekang. Dia ingin istrinya dibunuh," ujar Gondrong.

Masih menurut Gondrong, dia sempat mengusulkan agar korban diracun kecubung saja sehingga ketika sakit akan meminta bantuan suami. Ia menyarankan kecubung karena tau efeknya dan sering makan kecubung.

"Saya sarankan jangan dibunuh , beri pelajaran dulu, kasih kecubung. Kalau sakit kan larinya ke suaminya," katanya.

Namun hal itu gagal karena Muslimin tidak berani. Sempat pula Muslimin meminta agar dibuat ada kejadian perampokan namun kembali tidak jadi dilakukan. Gondrong kemudian meminta kejelasan Muslimin sambil minta uang untuk ongkos pulang.

Baca berita selengkapnya di halaman selanjutnya...




(apl/ahr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork