Pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman (Sritex) resmi tutup mulai Sabtu (1/3) hari ini. Dan Jumat (28/2) menjadi hari terakhir para buruh masuk ke pabrik yang selama ini menjadi tempat mereka bekerja.
Penutupan pabrik ini tidak terlepas dari hasil rapat kreditur PT Sritex di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Jumat (28/2/2025). Dalam sidang itu, hakim memutuskan jika tidak ada going concern atau kelangsungan usaha. PT Sritex pun terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap hampir 11 ribu buruh. Berikut fakta-fakta tutupnya PT Sritex.
Going Concern Kandas
Dalam rapat kreditur PT Sritex di Pengadilan Negeri (PN) Semarang memutuskan tidak ada going concern atau kelangsungan usaha. Hal ini karena modal, dan beban biaya kerjanya jauh lebih tinggi dari pendapatannya. Hakim pun menetapkan PT Sritex insolvensi atau dalam keadaan tidak mampu membayar utang.
Rapat kreditur dihadiri debitor, kreditur, dan kurator yang menangani kepailitan PT Sritex. Kurator PT Sritex, Nurma Candra Yani Sadikin, membacakan hasil pertemuan dan pembahasan tim kurator dengan debitor PT Sritex, PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandijaya yang dilakukan selama 21 hari.
"Total pengeluaran gaji beserta kewajiban perusahaan lainnya untuk karyawan dalam satu bulan adalah sejumlah kurang lebih Rp 35.031.851.762," kata Nurma di PN Semarang, siang ini.
"Pemasukan yang didapat perusahaan sangat terbatas, berkisar di angka Rp 20 miliar dan PT Primayudha Mandirijata setelah dikurangi biaya menerima keuntungan sekitar Rp 1 miliar lebih, sedangkan PT Bitratex Industries dan PT Sinar Pantja Djaja sudah tidak beroperasi," ungkap Nurma.
Usai mempertimbangkan laporan tim kurator serta kondisi keuangan Sritex, Hakim Pengawas, Haruno, menegaskan opsi going concern tidak dapat dilakukan.
"Secara teori hukum, keadaan demikian jauh dari yang kita inginkan sebagaimana kreditur konkuren. Jadi para kreditur yang kemarin meminta agar dilakukan evaluasi atau paparan mengenai cash flow debitor, inilah hasilnya," kata Haruno.
"Dengan demikian, maka untuk permohonan para kreditur konkuren, kami hakim pengawas dengan menilai hasil dari yang disampaikan tim kurator dan debitor, dengan ini going concern tidak mungkin akan dijalankan," imbuh dia.
Haruno kemudian secara resmi menyatakan PT Sritex dalam kondisi insolvensi.
"Dengan demikian, kami nyatakan secara resmi bahwa insolvent kami tetapkan hari ini Jumat tanggal 28 Februari 2025," tegasnya.
Haruno juga meminta kepada pihak yang memiliki kepentingan tertentu untuk mengurus haknya melalui kepaniteraan Pengadilan Niaga Semarang.
Dirut PT Sritex Iwan Kurniawan Berduka
Usai keputusan PN Semarang, Direktur Utama PT Sritex, Iwan Kurniawan alias Wawan, mengatakan pihaknya tetap menghormati putusan tersebut meski tak sesuai dengan harapannya.
"Karena sudah langkah ke pemberesan, tentunya kita akan bekerja kooperatif dengan kurator untuk bisa melancarkan proses ini," kata Wawan di PN Semarang, Jumat (28/2/2025).
Wawan yang konsisten mengenakan pakaian biru muda itu pun mengaku sangat sulit menerima putusan hakim pengawas. Meski dalam keadaan berduka, kata Iwan, ia mengaku harus memberi semangat kepada para karyawan.
"Tentunya sangat sulit bagi saya. Tapi pesannya terima kasih sekali atas loyalitas, dedikasi, kerja kerasnya, bersama-sama membangun Sritex sejauh ini," paparnya.
"Saya menghitung harinya itu adalah 21.382 hari. Itu adalah dari lahirnya Sritex tanggal 16 Agustus 1966 sampai hari ini, 28 Februari 2025. Kami berduka, namun kami harus terus memberikan semangat kepada semuanya," sambungnya.
PT Sritex Tutup Per 1 Maret
Akibat putusan insolvensi ini, kata Iwan, PT Sritex tak akan lagi beroperasional mulai 1 Maret 2025. Sebelum itu, Wawan membenarkan bahwa telah terjadi pemutusan hubungan karyawan (PHK) sejak 26 Februari lalu.
"(Akibat insolvensi) Kita sudah tidak aktif lagi dari Sritex-nya. Namun kita akan ada afiliasi yang kami harus urus juga. Jadi, kami dalam lingkup Sritex Group ini. Jadi, kami akan berfokus ke sana," tuturnya.
"Proses PK (peninjauan kembali) kami sudah pertimbangkan. Namun kita masih harus mikir dua kali sekarang. Karena kalau harus mencari novum baru yang memungkinkan atau tidak, itu belum kita kaji lagi," sambungnya.
Wawan pun berterima kasih kepada karyawan yang telah bekerja dengannya selama ini dan kepada pemerintah yang sebelumnya telah ikut mendesak adanya going concern. Ia mengaku akan terus mengawal seluruh karyawan PT Sritex agar bisa memperoleh segala hak-haknya.
Ribuan Buruh Di-PHK
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng mengungkap ada 10.965 karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Ini rincian PHK di masing-masing anak perusahaan PT Sritex.
"Jumlah total PHK Sritex Group akibat pailit 10.965 orang," kata Kepala Disnakertrans Jateng Ahmad Aziz saat dihubungi awak media, Jumat (28/2/2025).
Ia memerinci pada Januari 2025 terjadi PHK di PT Bitratex Semarang 1.065 orang, 26 Februari 2025 terjadi PHK di PT Sritex Sukoharjo 8.504 orang, dan di PT Primayudha Boyolali 956 orang. Kemudian di PT Sinar Pantja Djaja Semarang 40 orang, dan di PT Bitratex Industries Semarang 104 orang.
Selanjutnya pada Agustus 2024 sebelum pailit, terjadi PHK di PT Sinar Pantja Djaja. Hak para pekerja atau pesangon belum diberikan kepada sebanyak 300 orang.
"Pemerintah daerah Sukoharjo sudah menyiapkan lowongan-lowongan sekitar 8.000 apabila yang ter-PHK ingin bekerja," jelasnya.
Ribuan Loker untuk eks Buruh Sritex
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Sukoharjo, Sumarno, mengungkap ada 10 ribu lebih lowongan pekerjaan bagi karyawan PT Sritex yang terdampak PHK massal. Karyawan PT Sritex terdampak PHK pun bakal diistimewakan.
Perusahaan itu berada di Kabupaten Sukoharjo, dan sekitarnya yang meliputi perusahaan tekstil, plastik, rokok. Untuk eks karyawan PT Sritex sendiri akan mendapatkan keistimewaan.
"Pagi tadi ada 10.133 loker dari perusahaan Sukoharjo dan sekitarnya, seperti di Selogiri dan Jaten. Ada garmen, plastik, lintingan rokok," kata, Sumarno, saat ditemui awak media di Kantor Disperinaker Sukoharjo, Jumat (28/2/2025).
"Kebanyakan dari sektor tekstil, jadi karyawan Sritex diistimewakan yang ingin bekerja di bidangnya, perusahaan siap menampung tanpa proses yang ketat, seperti umur tidak terlalu dipermasalahkan karena mereka sudah punya pengalaman kerja. Kebutuhannya cukup banyak saat ini," sambungnya.
Daftar Lowongan Kerja untuk Karyawan Sritex
1. PT Duniatex, kebutuhan 200 orang
2. PT Djarum, kebutuhan 2000 orang
3. PT Attin Sigaret, kebutuhan 2500 orang
4. PT Dan Liris, kebutuhan 300 orang
5. PT Kias, kebutuhan 100 orang
6. PT Sami Surya Perkasa, kebutuhan 140 orang
7. PT Libra Permana, kebutuhan 1800 orang
Respons Menaker
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli saat diwawancarai di lokasi retret kepala daerah dan wakil kepala daerah di Akmil, Magelang belum bisa banyak berkomentar.
Yassierli yang memakai baju lengan panjang warna putih terlihat keluar dari lokasi retret. Sejumlah awak media yang telah menunggu di Borobudur Golf, sekilas melihat Yassierli langsung mengejar hingga yang bersangkutan telah masuk mobil.
"(Hari ini Sritex terakhir kerja karyawannya?) Nanti kita lihat aja. (Bagaimana Pak?) Saya mengejar pesawat," kata Yassierli kepada awak media di lokasi parkiran Borobudur Golf Akmil Magelang, Jumat (28/2/2025).
Curhatan Buruh PT Sritex
Jumat ini menjadi hari terakhir masuk kerja bagi ribuan karyawan PT Sritex Tbk di Sukoharjo setelah perusahaan itu dinyatakan pailit. Hari ini para karyawan mengemasi barang-barang mereka dan saling mengucapkan perpisahan dengan sesama rekan kerja hingga pimpinan.
Pantauan detikJateng pagi tadi, tampak ribuan karyawan keluar dari PT Sritex. Baju seragam mereka yang berwarna biru muda terlihat penuh coretan tanda tangan. Mereka juga sempat berfoto bersama di depan gerbang utama PT Sritex.
"Lulus, lulus," teriak karyawan sambil berjalan keluar meninggalkan PT Sritex, Jumat (28/2/2025).
"Tanda tangan banyak, dari pimpinan dan teman-teman," kata salah seorang karyawan PT Sritex, Sri Kuncoro kepada detikJateng.
Dia mengatakan, setelah ini dirinya akan menunggu perkembangan informasi soal pencairan pesangon dan jaminan hari tua (JHT). Saat ditanya apakah sudah mendapat pekerjaan yang lain, dia mengaku akan fokus ke usaha kecilnya dulu.
"Kebetulan di rumah ada usaha kecil-kecilan. Informasinya banyak PT lain yang membuka lowongan, ya semoga pemerintah punya solusi dan teman-teman bisa bekerja kembali," ujarnya.
Karyawan lain, Karwi Mardiyanto mengatakan hari ini sekadar perpisahan karyawan, tidak ada aktivitas produksi di PT Sritex. Seragam Karwi juga penuh coretan. Dia bilang itu sebagai bentuk apresiasi dan untuk saling mengingat memori selama bekerja di PT Sritex.
Karwi sudah bekerja di PT Sritex selama 17 tahun. Banyak kenangan yang ia dapatkan. Meski sedih harus di-PHK, tapi ia legawa.
"Sedih pasti, tapi tetap harus diterima. Tapi ada nilai plusnya, ini kan mau ramadan, mungkin kita disuruh fokus ramadan. Intinya saya percaya kepada Yang di Atas, kalau ada rezeki lain, insyaallah ada jalan," kata Karwi.
"Hari ini hanya perpisahan saja, tidak ada aktivitas sama sekali. Terakhir bekerja hanya kemarin," sambungnya.
Karwi menambahkan, Kamis kemarin saat hari terakhir bekerja, banyak karyawan yang menangis. Adapun hari ini, kata dia, para karyawan sudah lebih tegar.
"JHT difokuskan bulan Maret. Pesangon masih menunggu asetnya terjual," ucap dia.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya....
Simak Video "Video: Heboh Pernikahan Anak di Lombok Berujung Ortu Pengantin Dipolisikan"
(apl/apl)