Tim Nasional (Timnas) Malaysia mendapat sanksi tambahan dari federasi sepakbola dunia (FIFA) buntut skandal pemalsuan data pemain naturalisasi. Begini reaksi pendukung Harimau Malaya.
Diketahui, Negeri Jiran diguncang dengan skandal pemalsuan dokumen tujuh pemain. Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano deretan pemain yang dokumennya dipalsukan oleh Malaysia.
Dilansir detikSepakbola Rabu (17/12/2025), karena pelanggaran itu, Federasi Sepakbola Malaya (FAM) terkena sanksi denda 30 ribu franc Swiss, atau sekitar Rp 7,3 miliar. Ketujuh pemain yang dinaturalisasi juga tak luput dari sanksi. Facundo cs bahkan dilarang beraktivitas di sepakbola selama 12 bulan, selain denda 4.000 franc Swiss.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terbaru, FIFA memutuskan membatalkan tiga hasil laga Timnas Malaysia di matchday. Laga Malaysia melawan Tanjung Verde (1-1), Singapura (2-1), dan Palestina (1-0) yang kena dampak.
Dalam pernyataannya, FIFA memutuskan bahwa Malaysia menelan kekalahan 0-3 dalam tiga laga itu. Sementara untuk Kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Vietnam dan Nepal, Malaysia harus menunggu keputusan AFC.
Media Vietnam, The Thao 247, mengutip beberapa respons pendukung Malaysia. Ada suporter yang mendukung sepakbola Malaysia dibekukan selama beberapa tahun.
"Saya bahkan ingin melihat FIFA menghukum Liga Malaysia selaman 3 sampai 5 tahun. Siapapun yang ingin menkritik boleh saja. Buat saya, ini waktunya untuk memulai kembali dan melakukan restrukturisasi semua liga yang ada. Liga domestik saat ini tampak dikendalikan oleh satu tangan. Wasit seperti ternak, diberi makan, dibersihkan, dan tak pernah dihukum dalam kesempatan spesial," kata Din Hawkmokiter di The Thao 247.
"Beruntungnya ini hanya laga persahabatan yang menghasilkan hukuman, bukan di laga Kualifikasi Piala Asia, jadi poin di klasemen tak akan terlalu terdampak," kata Syam Along.
Ada juga pendukung yang meminta supaya pihak federasi tidak mencoba melakukan perlawanan lagi.
"Perlu memohon apalagi? Membaca keputusan sekali sudah cukup untuk memahami apa yang dikatakan FIFA. Tak perlu membuang waktu pada hal-hal yang tak berguna," kata Hari Manan.
(apu/apu)











































