Tuntut Hak Lapak, Pedagang Jualan di Dekat Museum dan Kampung Seni Borobudur

Eko Susanto - detikJateng
Rabu, 29 Jan 2025 15:10 WIB
Pedagang Sentra Kerajinan dan Makanan Borobudur berdialog dengan Direktur Taman Wisata Borobudur di Museum dan Kampung Seni Borobudur di Kujon, Borobudur, Kabupaten Magelang, Rabu (29/1/2025). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Pedagang Sentra Kerajinan dan Makanan Borobudur (SKMB) menggelar aksi protes dengan berjualan di seberang Museum dan Kampung Seni Borobudur (MKSB) di Kujon, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Aksi ini dilakukan karena para pedagang SKMB belum bisa berjualan seperti saat berada di zona 2 Candi Borobudur. Bahkan setelah direlokasi masuk ke MKSB, mereka juga belum bisa berjualan. Maka itu mereka kompak berjualan bersama hari ini.

Aksi damai tersebut dijaga oleh sejumlah petugas gabungan dari internal keamanan Taman Wisata Borobudur (TWB), Satpol PP Kabupaten Magelang, dan anggota Polresta Magelang. Para pedagang itu lalu diajak berdialog sebelum mereka menggelar dagangannya.

"Tuntutan kita masuk MKSB dengan merdeka, tidak di bawah koperasi yang lain. Kita ditempatkan di blok yang sama, tidak terpisah-pisah. Intinya kita mulai besok (Kamis) sudah bisa masuk (jualan)," kata Ketua SKMB, Muhammad Zulianto seusai dialog di MKSB, Rabu (29/1/2025).

"Kita sudah disediakan sama Pak Mardijono (Direktur TWB), bahwa besok (Kamis) kita bisa menempati KSB (Kampung Seni Borobudur). Kita mandiri, tidak di bawah koperasi yang lain," sambung dia.

Zulianto mengatakan, pihaknya sudah menunggu sekitar 8 bulan untuk bisa segera berjualan di KSB.

"Biasa, sudah 8 bulan lebih dijanji-janjikan. Ya nggak apa-apa, kita tetap sesuai prosedur yang ada dijalankan. Kita melangkah ke DPR RI, Ombudsman, Komnas HAM sampai bersurat juga kepada Presiden.. Kalau cuma diiming-imingi janji," kata dia.

"Kalau cuman omon-omon, kita lapor ke Pak Prabowo (presiden). Kalau cuman janji, ya kita tagih janjinya," imbuh Zulianto.

Penjelasan Direktur Taman Wisata Borobudur

Direktur Taman Wisata Borobudur (TWB) Mardijono Nugroho mengatakan pihaknya akan memfasilitasi para pedagang untuk dapat berjualan.

"Sekali lagi, kami bicara kawasan. Taman Wisata Borobudur dibentuk untuk memfasilitasi kawasan, tidak hanya zona 1, tapi 2, 3, 4 dan 5. Tugas kami adalah memberdayakan zona 3, 4 dan 5. Salah satunya contoh adalah Museum dan Kampung Seni Borobudur," kata Mardijono.

"Kami akan fasilitasi mereka (SKMB) yang membutuhkan untuk dapat di sini " sambung dia.

Soal tuntutan agar semua pedagang SKMB bisa masuk ke Kampung Seni, Mardijono menjelaskan hal itu akan dilihat dulu datanya.

"Kami lihat konkretnya berapa. Apakah 339, apakah 80, apakah 90 ini, yang penting mereka orang-orang yang membutuhkan. Hasil pemadanan 89, tapi kami punya tanggung jawab sosial juga berapa nanti yang dibutuhkan," pungkas Mardijono.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.




(dil/aku)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork