Permukiman warga Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, Pati, hingga jalur Pantura Pati-Rembang kebanjiran malam ini. Banjir disebabkan karena tanggul Sungai Widodaren jebol tidak kuat menampung debit air.
Pantauan di lokasi pukul 20.20 WIB, banjir merendam permukiman warga Desa Ketitang Wetan. Banjir karena tanggul Sungai Widodaren yang jebol pada Selasa (9/12) malam. Karena curah hujan tinggal sehingga air mengalir ke permukiman warga. Kedalaman banjir sekitar 30 sentimeter.
Selain permukiman warga, akses jalan Pantura Pati-Rembang sejauh 100 meter juga terendam banjir malam ini. Akibatnya arus lalu lintas berjalan pelan karena ada genangan banjir di jalan. Kedalaman genangan banjir sekitar 10 sampai 20 sentimeter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Desa Ketitang Wetan Hasan, Udin, menjelaskan banjir datang sekitar petang tadi. Namun semakin malam debit air kiriman dari Pegunungan Kendeng bertambah besar. Akibatnya genangan air merendam permukiman warga dan jalan raya.
Situasi genangan air di Jalan Pati-Rembang, Rabu (10/12/2025). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng |
"Ini tanggul Sungai Widodaren di Desa Ketitang Wetan kembali jebol dan meluap merendam permukiman warga," kata Hasan ditemui di lokasi, Rabu (10/12/2025).
Ia berujar, tanggul yang jebol semalam karena debit air tinggi. Selain itu air membawa sampah batang bambu yang menyebabkan jembatan kecil terputus. Banjir pun meluber ke jalan raya.
"Jembatan yang roboh tadi pagi masih belum diperbaiki. Ini banjir juga meluas ke Jalan Pantura Pati-Rembang," kata dia.
"Jalur Pantura padat merayap. Banjir kiriman dari wilayah selatan," dia melanjutkan.
Anggota Polsek Batangan, Bripka Arif Widya, menjelaskan akibat banjir ini arus lalu lintas berlangsung pelan. Genangan banjir merendam jalan raya sepanjang 100 meter. Meski demikian belum menyebabkan kendaraan mogok.
"Untuk arus lalu lintas roda empat masih bisa berjalan lancar. Untuk situasi sekitar 100 terendam banjir 10 sampai 20 sentimeter," jelasnya.
Arif mengonfirmasi banjir karena luapan Sungai Widodaren. Terlebih banjir merupakan kiriman dari wilayah selatan yang curah hujan sedang tinggi beberapa hari belakangan ini.
"Disebabkan aliran sungai meluap adanya salah satu jembatan atau penurunan penyumbatan sampah sehingga air limpas ke arah pantura," jelasnya.
(afn/apu)












































