Kemenhub-KNKT Periksa Rangka eSAF Honda, Hasilnya...

Nasional

Kemenhub-KNKT Periksa Rangka eSAF Honda, Hasilnya...

Tim detikOto - detikJateng
Jumat, 15 Sep 2023 16:54 WIB
Rangka eSAF Honda
Rangka eSAF Honda. Foto: Dok. Honda Global
Solo -

Kementerian Perhubungan dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah merespons isu soal rangka eSAF dari pabrikan PT Astra Honda Motor (AHM) yang mencuat beberapa waktu terakhir. Mereka telah melakukan meneliti produk tersebut.

Penelitian tersebut berlangsung selama sekitar sebulan, sejak Agustus hingga September ini.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno mengatakan pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap produk rangka eSAF maupun proses produksinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti telah ditindaklanjuti. Kami bersama KNKT akan mengawal dan mengawasi proses pemeriksaan dan penanganan rangka eSAF ini," ungkap Hendro dilansir detikOto yang mengutip keterangan resmi yang diterima, Jumat (15/9/2023).

Hasilnya, PT AHM dinyatakan telah membuat rangka eSAF dari raw material berupa High Strength Steel (HSS) yang diproses menjadi rangka dan kemudian dilakukan pelapisan coating dengan metode CED (Cathodic Electro Deposition) secara dipping (celup).

ADVERTISEMENT

Tim juga menyaksikan langsung proses pembuatan rangka eSAF itu di pabrik pada awal September lalu.

Berdasarkan hasil perhitungan finite element method dan divalidasi secara pengujian aktual di fasilitas milik PT AHM, mereka mengklaim struktur rangka eSAF cukup kuat dan tidak memiliki daerah kritis atau fatigue dengan stress load yang tinggi. Tegangan yang terjadi masih jauh di bawah Yield Point (batas elastis) dari material rangka.

Meski demikian, tim peneliti ternyata masih menemukan karat di rangka eSAF tersebut. Karat ditemukan di bagian dalam yang tidak dilapisi coating.

Mereka juga melihat lubang pembuangan bawah yang berpotensi tertutup kotoran, sehingga membuat air tersumbat serta berpotensi menyebabkan udara lembap di area rangka.

Adapun temuan yang diduga menjadi penyebab korosi itu diperoleh saat memeriksa rangka milik konsumen.

"Dalam hal ini, Ditjen Hubdat dan KNKT juga meneliti rangka eSAF dari motor konsumen. Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan adanya karat pada bagian dalam rangka yang tidak terlapisi coating dan lubang pembuangan bawah yang berpotensi tertutup kotoran sehingga membuat air tersumbat serta berpotensi menyebabkan udara lembap di sekitar rangka dan dapat bersifat korosif," demikian pernyataan resmi Kemenhub.




(ahr/rih)


Hide Ads