Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama Dinas Perhubungan melakukan pemeriksaan Bus Sahkindra Trans nopol DK 7949 GB. Pemeriksaan dilakukan untuk memeriksa seluruh bagian mesin bus yang sempat kehilangan kendali hingga menabrak 6 mobil dan 6 motor di Kota Batu.
Penguji Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kota Batu sekaligus mewakili tim KNKT Heri Purwanto mengatakan, pemeriksaan tim gabungan ini dilakukan secara menyeluruh pada mesin dan surat-surat bus. Tujuannya untuk mengetahui kondisi bus berjalan dengan baik atau terdapat gangguan.
"Secara teknis kita membutuhkan data-data kendaraan yang terlibat kecelakaan kemarin. Nanti hasilnya dirapatkan dan disimpulkan bersama. Tapi saat ini masih belum disimpulkan karena datanya masih mentah," kata Heri saat ditemui wartawan disela-sela pemeriksaan bus di Mapolres Batu, Jumat (10/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyampaikan bahwa pemeriksaan masih berlangsung dan memang memerlukan waktu. Sebab, pemeriksaan harus dilakukan satu persatu untuk mendapatkan data valid kondisi bus yang sebelumnya digunakan untuk membawa rombongan pelajar SMK TI Bali Global Badung.
"Sekarang masih dilakukan pemeriksaan dan hasilnya nanti harus dikumpulkan dulu dan digabung untuk mendapatkan kesimpulan. Soalnya yang kerja ini bukan kami saja (Dishub) tapi juga ada dari pihak KNKT. Jadi hasil kami nanti akan menjadi kesimpulan," ujar Heri.
Sementara teknisi kendaraan dari HINO, Rizal Faruqi, yang dilibatkan dalam pengecekan bus maut tersebut menemukan adanya kampas rem bus yang sudah aus. Ia menjelaskan rem bus yang aus menjadi salah satu penyebab rem tidak berfungsi.
"Untuk hari ini pengecekan diutamakan dari kampas rem terutama untuk bagian belakang dan depan ditemukan limitasi atau batas kampas melebihi ketebalan. Sudah terlalu tipis, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pengereman," ungkapnya.
Selain aus kata Rizal gagalnya pengereman tersebut juga disebabkan oleh sistem angin yang tidak berfungsi." Karena memang ada benturan dari sisi belakang mengakibatkan kebocoran pada sistem anginnya.
Sebagai informasi, hasil penyelidikan polisi, bus itu diduga hilang kendali sejauh 2,3 kilometer dari titik awal Jalan Imam Bonjol hingga titik akhir di Jalan Patimura. Dugaan awal bus itu kehilangan kendali akibat rem tidak berfungsi.
Di sepanjang 2,3 kilometer itu, ada 7 titik tabrakan yang menyebabkan jatuh korban sebanyak 14 orang dengan rincian 4 orang tewas dan 10 orang menderita luka parah, sedang hingga ringan.
Ada 12 kendaraan yang ditabrak oleh bus dalam kejadian tersebut. Sebanyak 12 kendaraan itu terbagi dari 6 sepeda motor dan 6 mobil.
Kepolisian sampai saat ini masih terus melakukan pendalaman untuk mengungkap penyebab pasti insiden tragis tersebut. Puluhan saksi baik penumpang bus, warga yang ada dilokasi kejadian telah diperiksa untuk mengumpulkan barang bukti. Termasuk hasil pemeriksaan dari tim ahli dalam hal ini KNKT dan Dishub.
Kecelakaan maut ini terjadi Rabu (8/1) malam sekitar pukul 19.15 WIB. Dalam peristiwa itu bus pariwisata muat rombongan siswa SMK TI Bali Global yang baru saja mengakhiri kunjungan industri di 3 kota di Jawa.
Total ada 46 orang yang ada di dalam bus terdiri dari 39 orang pelajar, 3 orang guru pendamping, serta 4 kru bus Sakhindra Trans terdiri dari 1 sopir, 1 sopir pengganti, dan 1 kernet, 1 tour guide.
Saat kejadian, bus yang baru saja keluar dari Museum Angkut diduga rem blong hingga bus melaju tidak terkendali sejak dari Jalan Sultan Agung menuju Jalan Imam Bonjol hingga berakhir di Jalan Patimura.
Empat orang tewas dan 10 orang luka-luka akibat kecelakaan itu dievakuasi ke sejumlah rumah sakit berbeda. Sedangkan untuk rombongan yang ada di dalam bus dalam kondisi selamat dan tidak mengalami luka.
(abq/iwd)