Satpol PP Kota Semarang berencana akan membongkar pagar seng yang digunakan Ari Setiawan, warga Jalan Sinar Waluyo, Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, untuk memblokir jalan perumahan, Kamis lusa. Namun, hingga kini pemblokiran jalan masih terus dilakukan, bahkan Ari disebut-sebut hendak mengaliri listrik pada pagar seng tersebut.
Pantauan detikJateng di lokasi, Selasa (14/10/2025) siang, jalan ke arah rumah Ari terlihat sepi. Di ujung jalan tampak pagar tinggi dari seng dan kayu berdiri menutup akses jalan masyarakat.
Plt Kepala Satpol PP Kota Semarang, Marthen Stevanus Dacosta, mengatakan pihaknya sudah menyurati Ari Setiawan terkait penutupan jalan tersebut. Namun hingga kini, tidak ada perubahan di lapangan.
"Pembongkaran hari Kamis (16/10), kurang lebih jam 09.00 WIB. Nanti untuk yang membongkar dari Satpol PP bersama lurah, camat, kemudian dari Polsek Koramil," kata Marthen saat dihubungi detikJateng, Selasa (14/10/2025).
"Sudah, kita sudah kasih informasi ke beliau. Tapi kondisi di lapangan belum ada perubahan. Kemarin anggota ke sana. Selain menyerahkan surat juga menyampaikan ke belia, tapi nggak ada respons bagus," lanjutnya.
Ia menyebut pihaknya fokus pada pelanggaran Perda yang dilakukan Ari.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Tata Ruang (Distaru), lokasi yang ditutup pagar tersebut memang masih termasuk fasum (fasilitas umum). Aksi penutupan juga sudah beberapa kali dilaporkan warga melalui kanal Lapor Semar.
"Kalau sampai hari Kamis (jalan) masih ditutup, kita buka lagi aksesnya, bongkar lagi. Kalau nanti berulang ditutup setelah dibongkar, nanti coba kita komunikasikan dengan pihak polisi apa bisa ada penegakan hukum di luar Perda," ujarnya.
"Kalau warga merasa keberatan melapor ke kepolisian saya kira malah lebih bagus, jadi jelas nanti duduk perkaranya. Karena kalau begini terus kan akses warga terganggu," lanjutnya.
Ketua RW 1 Kedungmundu, Herudianto, juga menyebut kondisi sekitar rumah Ari masih sama seperti sebelumnya. Bahkan, ia menyebut ada lima ekor anjing di rumah tersebut yang kerap dilepas ketika ada warga yang lewat sebelum kejadian ini.
"Kalau ada warga yang dia nggak cocok lewat depan, pasti dilepas si anjing. Ada lima anjing di situ. Dulu sering (dilepas), sekarang sudah jarang," kata Heru.
Heru menyebut tak yakin Ari akan membongkar sendiri pagar seng tersebut. Ia justru mendengar kabar jika pagar seng yang menutup jalan itu akan dialiri listrik agar tidak bisa dibongkar. Namun, isu tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya.
"Bahkan ada isu dialiri listrik itu pagar yang menutup jalan, biar nanti nggak digusur. Tapi sebenarnya kita nggak tahu. Intinya kan penyampaian ini sudah sampai ke Kapolsek, termasuk katanya ada persiapan senjata tajam segala, itu sudah sampai ke Kapolsek," ujar Heru.
Heru menambahkan beberapa waktu terakhir warga diminta tidak membicarakan soal Ari di grup warga demi menghindari ketegangan. Sebab, sempat terjadi perbedaan pendapat antara warga yang mendukung dan menolak tindakan Ari.
"Sampai waktu rapat kemarin itu warga mau bertengkar karena beda pendapat antara yang mendukung sama yang nggak mendukung," kata Heru.
"Kalau yang diminta dari warga pendukung sana, 'kalau tahu warganya sendiri harus dibelani'. Saya bilang 'nggak mau, saya nggak akan belani orang salah. Orang yang salah ya disadarkan untuk bisa taubat. Bukan malah dibelani'," sambungnya.
Heru pun berharap Satpol PP bersama aparat gabungan benar-benar menindak tegas pelanggaran tersebut agar warga kembali tenang. Pasalnya, selama ini tak ada warga yang berani melapor.
(apu/ams)