Tanggal Hijriah dan Masehi menggunakan patokan yang berbeda untuk menentukan hari, yakni Bulan dan Matahari. Akibatnya, tanggal yang dihasilkan turut berlainan. Lalu, 7 Oktober 2025 bertepatan dengan tanggal berapa Hijriah?
Disadur dari buku Fikih Kontemporer tulisan Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi, ada beberapa metode penentuan awal bulan. Nabi Muhammad SAW mengajarkan cara rukyat alias melihat langsung. Bila langit tertutup sesuatu, seperti awan, Nabi SAW mengajarkan untuk menyempurnakan bulan berjalan menjadi 30 hari atau dikenal sebagai metode istikmal.
إِذَا رَأَيْتُمُ الْهِلَالَ فَصُومُوا وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا فَإِنْ ثُمَّ عَلَيْكُمْ فَصُومُوا ثَلَاثِينَ يَوْمًا .
Artinya: "Apabila kalian melihat hilal maka berpuasalah dan apabila kalian melihatnya maka berhari rayalah. Dan apabila kalian terhalang maka sempurnakanlah tiga puluh hari." (HR Bukhari 4/106 dan Muslim no 1081)
Dalam perkembangannya, muncul metode hitungan (hisab) atau kombinasi rukyat-hisab. Cara penentuan awal bulan yang berbeda-beda membuat tanggal Hijriah mungkin berlainan.
Bagi umat Islam, mengetahui tanggal Hijriah yang tepat per hari adalah perkara penting. Bagaimana tidak, tanggalan yang dimunculkan pada masa Khalifah Umar bin Khattab tersebut adalah panduan dalam mengerjakan ibadah, seperti puasa.
Langsung saja, simak konversi tanggalnya untuk hari ini, Selasa, 7 Oktober menurut pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah via uraian berikut.
3 Versi Kalender Hijriah Hari Ini 7 Oktober 2025
Kalender Hijriah 7 Oktober 2025 Menurut Pemerintah
Tanggalan versi pemerintah bisa dicek via Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis Kementerian Agama. Dalam kalender tersebut, pemerintah menetapkan awal Rabiul Akhir 1447 H pada Selasa, 23 September 2025.
Berdasar acuan tersebut, 7 Oktober 2025 bertepatan dengan 15 Rabiul Akhir 1447 H. Sebagai catatan, 15 Rabiul Akhir sejatinya telah dimulai sejak Senin, 6 Oktober 2025 waktu Maghrib. Mengingat, dalam kalender Hijriah, pergantian hari terjadi saat Matahari terbenam.
Kalender Hijriah 7 Oktober 2025 Menurut NU
Lembaga Falakiyah NU selalu memberi pengumuman penetapan awal bulan. Untuk Rabiul Akhir, pengumumannya tercantum dalam Surat Keputusan Nomor: 97/PB.08/A.II.11.13/13/09/2025. Tertulis bahwa 1 Rabiul Akhir jatuh pada Selasa, 23 September 2025.
"Sebagai tindak lanjutnya, maka awal bulan Rabiul Akhir 1447 H bertepatan dengan Selasa Pon 23 September 2025 (mulai malam Selasa) atas dasar rukyah," bunyi keterangan dalam surat itu, dilansir Instagram @falakiyahnu.
Berdasar acuan tersebut, maka 7 Oktober 2025 oleh NU ditetapkan menjadi 15 Rabiul Akhir. Keterangan yang sama juga tercantum dalam Almanak Tahun 2025 rilisan Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang NU Bojonegoro.
Kalender Hijriah 7 Oktober 2025 Menurut Muhammadiyah
Terhitung sejak 1 Muharram 1447 H kemarin, Muhammadiyah menggunakan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) secara aktif. Harapannya, kalender ini dapat menyatukan umat Islam di seluruh belahan dunia.
Sebab, seperti keterangan di situs Suara Muhammadiyah, KHGT memakai konsep satu hari satu tanggal di seluruh dunia. Dengan demikian, tidak ada lagi perbedaan tanggal di wilayah Bumi mana pun.
Dalam KHGT, Muhammadiyah menetapkan 1 Rabiul Akhir berbarengan dengan pemerintah dan NU, yakni pada Selasa, 23 September 2025. Atas acuan itu, Muhammadiyah menetapkan 7 Oktober menjadi 15 Rabiul Akhir 1447 H.
Akhir kata, pemerintah, NU, dan Muhammadiyah menetapkan 7 Oktober 2025 sebagai 15 Rabiul Akhir 1447 H.
Dosa Penyebab Laknat Allah SWT
Seorang muslim tentu takut akan laknat Allah SWT. Oleh karena itu, berbagai kegiatan maksiat yang berpotensi membuat laknat itu menimpa mesti dijauhi semaksimal mungkin. Lantas, apa saja dosa yang menyebabkan laknat Allah SWT turun?
Diringkas dari buku 10 Dosa Pengundang Laknat Allah tulisan Yusuf Abu Ubaidah as-Sidawi, ini daftar dan dalilnya:
1. Membunuh Seorang Mukmin
وَمَنْ يَّقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَاۤؤُهٗ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيْهَا وَغَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهٗ وَاَعَدَّ لَهٗ عَذَابًا عَظِيْمًا
Artinya: "Siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, balasannya adalah (neraka) Jahanam. Dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, melaknatnya, dan menyediakan baginya azab yang sangat besar." (QS an-Nisa: 93)
2. Minum Khamr dan Aktivitas yang Mendukungnya
لَعَنَ رَسُولُ اللهِ ﷺ فِي الخَمْرِ عَشَرَةٌ: عَاصِرَهَا، وَمُعْتَصِرَهَا، وَشَارِبَهَا، وَحَامِلَهَا، وَالْمَحْمُولَةَ إِلَيْهِ، وَسَاقِيَهَا، وَبَائِعَهَا، وَآكِلَ ثَمَنِهَا، وَالْمُشْتَرِي لَهَا، وَالمُشْتَرَى لَهُ
Artinya: "Rasulullah SAW melaknat sepuluh golongan yang berkaitan dengan khamr: yang memerasnya, yang meminta diperas, yang meminumnya, yang membawanya, yang dibawakan kepadanya, yang menuangkannya, yang menjualnya, yang memakan hasil penjualanny, yang membelinya, dan yang dibelikan untuknya." (HR Ibnu Majah no 3381. Dishahikan oleh Syaikh Albani)
3. Mencela Sahabat-sahabat Nabi SAW
مَنْ سَبَّ أَصْحَابِي، فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ.
Artinya: "Barang siapa melaknat/memaki para sahabatku, maka atasnya laknat Allah, para malaikat, dan seluruh manusia." (HR Ath-Thabarani 12/142 dan Ibnu Abi Ashim 1001. Dihasankan oleh Syaikh al-Albani)
4. Meratapi Mayit Berlebihan (Nihayah)
لَعَنَ رَسُوْلُ اللَّهِ النَّائِحَةَ وَالْمُسْتَمِعَةَ
Artinya: "Rasulullah melaknat wanita yang meratapi mayit dan yang mendengarkannya." (HR Abu Dawud 3128. Namun, ada kelemahan di sanadnya)
5. Memberi dan Menerima Suap
لَعَنَ اللَّهُ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ
Artinya: "Allah melaknat pemberi suap dan penerima suap." (HR Abu Dawud no 3580 dan Tirmidzi no 1337. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani)
6. 'Memakan' Riba dan Aktivitas-aktivitasnya
لَعَنَ اللهُ آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ، وَقَالَ: هُمْ فِيهِ سَوَاءٌ.
Artinya: "Allah melaknat pemakan riba, yang memberikannya, penulisnya, dan kedua saksinya. Beliau bersabda, 'Mereka semuanya sama dalam dosanya.'" (HR Muslim no 1597)
7. Mencuri
لَعَنَ اللهُ السَّارِقَ، يَسْرِقُ الْبَيْضَةَ فَتُقْطَعُ يَدُهُ، وَيَسْرِقُ الْحَبْلَ فَتُقْطَعُ يَدُهُ.
Artinya: "Allah melaknat pencuri; ia mencuri telur lalu dipotong tangannya, dan ia mencuri tali lalu dipotong tangannya." (HR Bukhari no 6783 dan Muslim no 1687)
8. Menyerupai Lawan Jenis
لَعَنَ رَسُوْلُ اللَّهِ الرَّجُلَ يَلْبَسُ لِبْسَةَ الْمَرْأَةِ وَ الْمَرْأَةَ تَلْبَسُ لِبْسَةَ الرَّجُلِ
Artinya: "Rasulullah melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria." (HR Bukhari no 5885)
9. Menodongkan Senjata kepada Sesama Muslim
مَنْ أَشَارَ إِلَى أَخِيهِ بِحَدِيدَةٍ فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَلْعَنُهُ حَتَّى وَإِنْ كَانَ أَخَاهُ لِأَبِيهِ وَأُمِّه
Artinya: "Barang siapa yang mengisyaratkan kepada saudaranya dengan besi maka malaikat akan melaknatnya sehingga dia meninggalkannya, sekalipun saudara satu bapak dan ibunya." (HR Muslim no 2616)
10. Istri yang Menolak Ajakan Suami
إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ أَنْ تَجِيءَ، فَبَاتَ غَضْبَانَ، لَعَنَتْهَا الْمَلَائِكَةُ حَتَّى تُصْبَحَ.
Artinya: "Jika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya, lalu sang istri enggan datang. Kemudian suaminya bermalam dalam keadaan marah, maka malaikat melaknatnya hingga pagi."
Dalam riwayat lain:
كَانَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ سَاخِطًا عَلَيْهَا حَتَّى يَرْضَى عَنْهَا.
Artinya: "Dzat yang di atas langit (Allah) murka kepadanya (istri) hingga suaminya ridha kepadanya." (HR Bukhari no 3237 dan Muslim no 1436)
Demikian informasi lengkap mengenai kalender Hijriah hari ini 7 Oktober 2025 beserta deretan dosa yang menyebabkan laknat Allah turun. Semoga bermanfaat!
Simak Video "4 Fakta Unik dan Sejarah Kalender Hijriah"
(sto/alg)