Tampilan sendratari Purusadha Santa dari Gianyar, Provinsi Bali, memukau penonton Borobudur Moon. Event Borobudur Moon yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang ini berlangsung meriah.
Pantauan detikJateng, panggung utama berdiri megah di Marga Utama Candi Borobudur. Penataan lighting serta tata artistik menambah hidup suasana malam ini.
Event Borobudur Moon yang merupakan kali pertama dilangsungkan ini ditonton ribuan orang. Mereka rela berdesak-desakan melihat atraksi di dengan latar belakang Candi Borobudur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih lagi dilangsungkan saat bulan purnama sidi. Untuk itu, benar-benar menambah suasana menjadi lebih hidup.
Untuk pengisi acara dari Kabupaten Magelang antara lain Tari Raja Sibi dari Sanggar Avadana, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur. Kemudian, Tari Dewi Sri Boyong dari Sanggar Langen Krido Santoso, Kecamatan Windusari.
Selain itu, ada penampilan Tari Kalyanamitra Dewi Malam dan Tari Soreng Warga Setuju, Bandungrejo, Ngablak yang pernah tampil di Istana Negara. Kemudian, acara pamungkas berupa penampilan sendratari Purusadha Santa dari Gianyar dengan 200 penari.
Penampilan para penari membuat Anis, penonton yang berasal dari Kabupaten Temanggung, pun kepincut.
"Saya kagum dengan penampilan sendratari ini. Terlebih baru pertama secara kolosal di Candi Borobudur," tuturnya kepada detikJateng.
Senada dengan Anis, Hayu, penonton dari Candimulyo, Kabupaten Magelang, juga mengaku terpukau dengan penampilan ratusan penari tersebut. Apalagi, para penari tampil di bawah guyuran sinar bulan purnama.
![]() |
"Ini menarik sekali. Benar-benar jadi hiburan di Borobudur. Pas sendratari main, bulan purnama terlihat menambah suasana," ujar Hayu.
Pemkab Magelang melalui Bupati Grengseng Pamuji memberi apresiasi.
"Kami menyampaikan ucapan selamat datang sekaligus menghaturkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Bupati se-Jawa Tengah. Dan Bupati Gianyar yang telah berkenan berkunjung ke Kabupaten Magelang," kata Grengseng dalam sambutannya, Selasa (7/10/2025) malam.
"Pada kesempatan yang baik ini, saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan Borobudur Moon ini," sambung Grengseng.
Borobudur Moon, kata Grengseng, merupakan ruang pertemuan budaya yang mempertemukan 2 daerah istimewa, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Gianyar.
"Saya berharap kegiatan ini bukan hanya pertunjukan seni, tapi sebuah peristiwa simbolik yang menyatukan jiwa nusantara di bawah cahaya purnama Borobudur. Borobudur Moon merupakan perwujudan harmoni antara seni, budaya dan alam. Kegiatan ini menggabungkan keindahan spiritual Candi Borobudur dengan ekspresi budaya yang hidup dan dinamis dengan berbagai penjuru negeri," imbuhnya.
Grengseng mengatakan, melalui Borobudur pun berharap bisa menghidupkan kembali semangat Borobudur sebagai pusat budaya dunia.
"Dan ke depan kolaborasi antara Kabupaten Magelang dan Gianyar ini akan menjadi pertukaran seniman, festival bersama, dan mungkin proyek-proyek kreatif lintas zaman yang nantinya akan semakin menguatkan di kedua daerah," katanya.
"Semoga Borobudur Moon ini menjadi cahaya yang menerangi perjalanan hidup, budaya dan pariwisata di Indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Magelang," lanjut Grengseng.
Sementara itu, Direktur Taman Wisata Borobudur (TWB), Mardijono Nugroho, mengatakan penyelenggaraan ini bagian dari keterlibatan kawasan agar kegiatan di Borobudur berdampak.
"Ini diawali oleh Kabupaten Magelang. Diharapkan ini jadi tonggak awal kegiatan malam hari di Borobudur dapat meningkatkan perekonomian di kawasan Borobudur," kata Mardijono kepada detikJateng.
"Kegiatan di malam hari sehingga length of stay, lama tinggal wisatawan di Borobudur bertambah. Iya (TWC) kami mendukung kegiatan ini," ujarnya.
Event tiap bulan, katanya, melibatkan pelaku kesenian dan penampil di Borobudur.
"Diharapkan dapat menarik wisatawan untuk menikmati wisata malam hari, terutama wisatawan mancanegara," imbuhnya.
Hal senada disampaikan Direktur Badan Otorita Borobudur (BOB), Agustin Peranginangin. Ia mengatakan, Borobudur Moon luar biasa, inovasi baru kegiatan malam hari di Candi Borobudur.
"Harapan kita ini betul-betul rutin yang hadir hari ini dari Bali. Pak Bupati menghadirkan dari Bali ingin men-trigger kita. Ini lho standar pagelaran budaya. Jadi, kita bedakan mana pagelaran budaya untuk wisatawan, mana untuk kita," kata Agustin.
"Harapan kita ke depannya grup-grup seni dari kawasan Borobudur. Kan kita juga tidak kalah dong, banyak kok yang bagus-bagus di sini hanya saja menampilkannya kita belum ada. Kami, sangat apresiasi, terima kasih Pak Bupati dengan spirit kepemimpinan baru melihat bahwa pariwisata betul-betul bisa diandalkan untuk pembangunan ekonomi di kawasan Borobudur," tegas Agustin.
Atas terselenggaranya event Borobudur Moon, kata Agustin, BOB mendukung dan memberikan support.
"Kami ikut mempromosikannya. Harapan kita, ini bisa terus menerus, komitmennya Pak Bupati seperti itu bukan kegiatan untuk kegiatan, tapi kegiatan ini kita ingin membawa sebuah angin segar di Borobudur," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, event Borobudur Moon bakal dimeriahkan sendratari kolosal melibatkan 250 penari dari Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Diharapkan event ini bisa meningkatkan length of stay di Kabupaten Magelang.
Simak Video "Video: Hotel Manohara di Kompleks Candi Borobudur Kebakaran"
[Gambas:Video 20detik]
(apu/apu)