- 3 Versi Kalender Hijriah Hari Ini 18 September 2025 Kalender Hijriah 18 September 2025 Menurut Pemerintah Kalender Hijriah 18 September 2025 Menurut NU Kalender Hijriah 18 September 2025 Menurut Muhammadiyah
- Doa Nabi Yusuf dalam Al-Quran 1. Doa Nabi Yusuf Minta Diwafatkan dalam Kondisi Muslim 2. Doa Nabi Yusuf agar Dijaga dari Fitnah dan Hawa Nafsu 3. Doa Nabi Yusuf Mohon Perlindungan Allah SWT
Tanggal Hijriah dan Masehi menggunakan patokan yang berbeda untuk menentukan hari, yakni Bulan dan Matahari. Akibatnya, tanggal yang dihasilkan turut berlainan. Lalu, 18 September 2025 bertepatan dengan tanggal berapa Hijriah?
Disadur dari buku Fikih Kontemporer tulisan Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi, ada beberapa metode penentuan awal bulan. Nabi Muhammad SAW mengajarkan cara rukyat alias melihat langsung. Bila langit tertutup sesuatu, seperti awan, Nabi SAW mengajarkan untuk menyempurnakan bulan berjalan menjadi 30 hari atau dikenal sebagai metode istikmal.
إِذَا رَأَيْتُمُ الْهِلَالَ فَصُومُوا وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا فَإِنْ ثُمَّ عَلَيْكُمْ فَصُومُوا ثَلَاثِينَ يَوْمًا .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Apabila kalian melihat hilal maka berpuasalah dan apabila kalian melihatnya maka berhari rayalah. Dan apabila kalian terhalang maka sempurnakanlah tiga puluh hari." (HR Bukhari 4/106 dan Muslim no 1081)
Dalam perkembangannya, muncul metode hitungan (hisab) atau kombinasi rukyat-hisab. Cara penentuan awal bulan yang berbeda-beda membuat tanggal Hijriah mungkin berlainan.
Bagi umat Islam, mengetahui tanggal Hijriah yang tepat per hari adalah perkara penting. Bagaimana tidak, tanggalan yang dimunculkan pada masa Khalifah Umar bin Khattab tersebut adalah panduan dalam mengerjakan ibadah, seperti puasa.
Langsung saja, simak konversi tanggalnya untuk kalender Hijriah hari ini, Kamis, 18 September menurut pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah.
3 Versi Kalender Hijriah Hari Ini 18 September 2025
Kalender Hijriah 18 September 2025 Menurut Pemerintah
Tanggalan versi pemerintah bisa dicek via Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis Kementerian Agama. Dalam kalender tersebut, pemerintah menetapkan awal Rabiul Awal pada Senin, 25 Agustus 2025.
Berdasar acuan tersebut, 18 September 2025 bertepatan dengan 25 Rabiul Awal 1447 H. Perlu diingat, 25 Rabiul Awal sejatinya sudah masuk sejak Rabu, 17 September 2025 waktu maghrib. Sebab, dalam kalender Hijriah, pergantian hari terjadi saat Matahari terbenam.
Kalender Hijriah 18 September 2025 Menurut NU
Lembaga Falakiyah NU selalu memberi pengumuman penetapan awal bulan. Untuk Rabiul Awal, pengumumannya tercantum dalam Surat Keputusan Nomor: 92/PB.08/A.II.01.13/13/08/2025 tentang Pengumuman Awal Bulan Rabiul Awal 1447 H Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
"Sebagai tindak lanjutnya, maka awal bulan Rabiul Awal 1447 H bertepatan dengan Senin Wage 25 Agustus 2025 M (mulai malam Senin) atas dasar istikmal," bunyi keterangan dalam surat itu, dilansir Instagram @falakiyahnu.
Berdasar acuan tersebut, maka 18 September 2025 oleh NU ditetapkan menjadi 25 Rabiul Awal. Keterangan yang sama juga tercantum dalam Almanak Tahun 2025 rilisan Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang NU Bojonegoro.
Kalender Hijriah 18 September 2025 Menurut Muhammadiyah
Terhitung sejak 1 Muharram 1447 H kemarin, Muhammadiyah menggunakan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) secara aktif. Harapannya, kalender ini dapat menyatukan umat Islam di seluruh belahan dunia.
Sebab, seperti keterangan di situs Suara Muhammadiyah, KHGT memakai konsep satu hari satu tanggal di seluruh dunia. Dengan demikian, tidak ada lagi perbedaan tanggal di wilayah Bumi yang tersebar.
Dalam KHGT, Muhammadiyah menetapkan 1 Rabiul Awal sehari lebih cepat ketimbang pemerintah dan NU, yakni pada Minggu, 24 Agustus 2025. Berdasar acuan tersebut, menurut Muhammadiyah, 18 September bertepatan dengan 26 Rabiul Awal 1447 H.
Akhir kata, pemerintah dan NU menetapkan 18 September 2025 sebagai 25 Rabiul Awal 1447 H. Sementara itu, Muhammadiyah menganggap 18 September 2025 sebagai 26 Rabiul Awal 1447 H.
Doa Nabi Yusuf dalam Al-Quran
Selain berisi syariat Islam, seperti puasa, Al-Quran juga mengabadikan kisah-kisah terdahulu. Misalnya, ada kisah penyembelihan Nabi Ismail AS yang kemudian diganti kambing. Ada pula berbagai kisah Nabi Yusuf AS beserta deretan doa yang dibacanya.
1. Doa Nabi Yusuf Minta Diwafatkan dalam Kondisi Muslim
Dikutip dari laman NU Jawa Timur (Jatim), Nabi Yusuf AS pernah berdoa kepada Allah SWT agar diwafatkan dalam keadaan menjadi seorang muslim. Doa tersebut tercatat dalam surat Yusuf ayat 101 yang berbunyi:
رَبِّ قَدْ اٰتَيْتَنِيْ مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِيْ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۚ فَاطِرَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اَنْتَ وَلِيّٖ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۚ تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ
Arab Latin: Rabbi qad ātaitanī minal-mulki wa 'allamtanī min ta'wīlil-aḥādīṡ(i), fāṭiras-samāwāti wal-arḍ(i), anta waliyyī fid-dun-yā wal-ākhirah(ti), tawaffanī muslimaw wa alḥiqnī biṣ-ṣāliḥīn(a).
Artinya: "Tuhanku, sungguh Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang-orang saleh."
2. Doa Nabi Yusuf agar Dijaga dari Fitnah dan Hawa Nafsu
Bagi seorang manusia, fitnah dan hawa nafsu adalah perkara yang berbahaya. Menurut keterangan dari laman ITNNU Jawa Barat (Jabar), ketika digoda perempuan cantik, Nabi Yusuf memohon perlindungan Allah SWT. Doa yang dipanjatkannya termaktub dalam surat Yusuf ayat 33:
رَبِّ السِّجْنُ اَحَبُّ اِلَيَّ مِمَّا يَدْعُوْنَنِيْٓ اِلَيْهِ ۚوَاِلَّا تَصْرِفْ عَنِّيْ كَيْدَهُنَّ اَصْبُ اِلَيْهِنَّ وَاَكُنْ مِّنَ الْجٰهِلِيْنَ
Arab Latin: Rabbis-sijnu aḥabbu ilayya mimmā yad'ūnanī ilaih(i), wa illā taṣrif 'annī kaidahunna aṣbu ilaihinna wa akum minal-jāhilīn(a).
Artinya: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika Engkau tidak menghindarkan tipu daya mereka dariku, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang-orang yang bodoh."
3. Doa Nabi Yusuf Mohon Perlindungan Allah SWT
Syamsudin Noor dalam bukunya, Dahsyatnya Doa Para Nabi, mengisahkan Nabi Yusuf AS yang mohon perlindungan Allah SWT ketika digoda. Bacaan doa singkat yang dibaca sang nabi tertulis dalam surat Yusuf ayat 23:
مَعَاذَ اللّٰهِ
Arab Latin: Ma'āżallāhi.
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah."
Doa singkat semacam ini juga dikenal semasa Rasulullah, terbukti melalui hadits:
عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ الْحَدَ لِي قَالَ: دَخَلْتُ عَلَى أُمِّ سَلَمَةَ، فَقَالَتْ لِي: أَيْسَتْ رَسُولَ اللَّهِ قُلْتُ: مَعَاذَاللَّهِ، أَوْ سُبْحَانَ اللَّهِ ، أَوْ كَلِمَةَ نَحْوَهَا ، قَالَتْ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: مَنْ سَبَ عَلَيْا فَقَدْ
Artinya: "Dari Abdillah al-Hadali RA berkata, 'Aku menemui Ummu Salmah RA, lalu ia berkata kepadaku, 'Apakah engkau mencaci Rasulullah?', maka aku menjawabnya, 'Maadzallah' (aku berlindung kepada Allah' atau dengan kalimat, 'Subhaanallah' (Maha Suci Allah), atau dengan kalimat-kalimat yang semisalnya.' Lalu Ummu Salmah berkata lagi, 'Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa yang mencaci Ali RA, maka ia sama saja dengan mencaci diriku." (HR Ahmad, diambil dari Majma'ul Jawaa'id, 9/130).
Demikian informasi lengkap mengenai kalender Hijriah hari ini 18 September 2025 dan kumpulan doa yang pernah dibaca Nabi Yusuf alaihis salam dalam Al-Quran. Doa-doa ini juga bisa detikers panjatkan dalam momen yang sesuai. Semoga bermanfaat!
(sto/ahr)