Salah satu amalan sunnah yang banyak dikerjakan oleh kalangan muslim saat malam Nisfu Syaban adalah mengerjakan sholat. Namun demikian, bolehkah mengerjakan sholat Nisfu Syaban setelah Isya?
Dijelaskan dalam buku 'Ensiklopedia Islam: Mengenal Hujjatul Islam Hingga Mengenal Mukimin Jawi' karya Hafidz Muftisany, bahwa malam Nisfu Syaban adalah malam yang berlangsung di tanggal 15 Syaban. Bagi sebagian kalangan muslim malam Nisfu Syaban dianggap cukup istimewa karena memberikan keutamaan bagi siapa saja yang menghidupkannya.
Salah satu keutamaan yang cukup populer di kalangan muslim tentang malam Nisfu Syaban adalah waktu penuh dengan ampunan. Ini sejalan dengan sebuah riwayat yang berasal dari Mu'adz bin Jabal r.a. bahwa Rasulullah SAW menyampaikan sabda:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT memperhatikan seluruh makhluk-Nya, Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan (HR. Thabrani, Daruquthni, Baihaqi, dan Ibnu Hibban).
Malam Nisfu Syaban yang dianggap sebagai salah satu waktu penuh ampunan, membuat tidak sedikit kalangan muslim yang mengerjakan berbagai amalan sunnah. Salah satunya sholat Nisfu Syaban yang biasanya dikerjakan setelah maghrib tiba.
Lantas, apakah boleh sholat Nisfu Syaban dikerjakan setelah Isya? Temukan pembahasannya berikut ini.
Bolehkah Sholat Nisfu Syaban Setelah Isya?
Sejatinya, tidak ada ketentuan khusus yang mengisyaratkan waktu pengerjaan sholat Nisfu Syaban. Hal ini mengingat ada sejumlah pandangan yang menyatakan tentang waktu yang diperbolehkan untuk mengerjakan sholat Nisfu Syaban.
Seperti diungkap dalam buku 'Majmu Syarif dan Al-Ma`tsurat' karya Sulthan Adam, SQ, bahwa sholat Nisfu Syaban dapat dilakukan dengan mengerjakan sholat tasbih sebanyak empat rakaat dalam dua kali salam. Kemudian sholat sunnah tersebut dapat dilakukan sebelum sholat rawatib ba'da Maghrib. Namun demikian, belum dijelaskan dasar hadits atau dalil dari waktu pengerjaan sholat tersebut.
Semantara itu, di melalui buku 'Panduan Sholat Rosulullah 2' karya Imam Abu Wafa, dijelaskan bahwa sholat tasbih di malam Nisfu Syaban masih memicu perbedaan pandangan di kalangan ulama hadits. Hal ini berpegang pada hadits dari Ibnu Abbas bahwa tidak ada ketentuan waktu khusus mengerjakan sholat malam Nisfu Syaban. Adapun hadits yang dimaksud adalah sebagai berikut:
"Wahai Abbas, wahai paman maukah saya beritahu, berikan sesuatu, hadiahkan yang istimewa untukmu, saya ajari sepuluh kebaikan yang jika engkau amalkan maka Allah akan mengampuni dosamu yang pertama dan yang terakhir, dosa dahulu maupun yang sekarang, kesalahan dan dosa yang disengaja, dosa kecil dan dosa besar, dosa yang nampak atau yang tersembunyi, sepuluh kebaikan itu ialah engkau sholat empat rakat, tiap satu rakaat kamu membaca Al-Fatihah dan surat. Jika kamu selesai membaca pada rakaat pertama sedang dalam keadaan berdiri (sebelum rukuk) maka bacalah subhanallah walhamdulillah wala ilaaha ilallah, allahu akbar sebanyak 15 kali, saat kamu rukuk bacalah sebanyak 10 kali, ketika kamu 'itidal bacalah 10 kali, ketika kamu sujud bacalah 10 kali, ketika kamu duduk di antara dua sujud bacalah 10 kali, saat sujud kembali bacalah 10 kali, ketika kamu bangun bacalah 10 kali, semua itu berjumlah 75 kali, jika kamu mampu sholat sekali dalam sehari maka lakukanlah, jika kamu tidak mampu maka dalam setiap Jumat sekali, jika kamu tidak mampu maka dalam satu bulan sekali, jika kamu tidak mampu juga maka dalam setahun sekali, jika kamu tidak mampu maka dalam seumur hidupmu sekali" (HR. Abu Dawud Nomor 1297 dan Ibnu Majah Nomor 1387).
Kemudian mengutip dari laman Baznas, disampaikan bahwa setelah sholat Isya menjadi waktu terbaik untuk mengerjakan sholat sunnah malam Nisfu Syaban. Adapun sholat yang bisa dikerjakan adalah sholat hajat maupun taubat. Batas akhir sholat sunnah tersebut bisa dilakukan setelah Isya hingga sebelum tidur. Namun demikian, juga belum dijelaskan dasar hadits atau dalil mengenai anjuran sholat malam Nisfu Syaban setelah sholat Isya.
Hal tersebut sejalan dengan sebuah pandangan dari Imam al-Ghazali bahwa sholat sunnah malam Nisfu Syaban tidak dikhususkan pada waktu tertentu. Mengutip dari laman Nahdlatul Ulama, berikut penjelasannya:
وأما صلاة شعبان فليلة الخامس عشر منه يصلي مائة ركعة كل ركعتين بتسليمة يقرأ في كل ركعة بعد الفاتحة قل هو الله أحد إحدى عشرة مرة وإن شاء صلى عشر ركعات يقرأ في كل ركعة بعد الفاتحة مائة مرة قل هو الله أحد فهذا أيضاً مروي في جملة الصلوات كان السلف يصلون هذه الصلاة ويسمونها صلاة الخير ويجتمعون فيها وربما صلوها جماعة
Artinya: "Adapun shalat sunah Sya'ban adalah malam kelima belas bulan Sya'ban. Dilaksanakan sebanyak seratus rakaat. Setiap dua rakaat satu salam. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah membaca Qulhuwallahu ahad sebanyak 11 kali. Jika mau, seseorang dapat shalat sebanyak 10 rakaat. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah Qulhuwallahu ahad 100 kali. Ini juga diriwayatkan dalam sejumlah shalat yang dilakukan orang-orang salaf dan mereka sebut sebagai shalat khair. Mereka berkumpul untuk menunaikannya. Mungkin mereka menunaikannya secara berjamaah" (Al-Ghazali, Ihya 'Ulumiddin, jilid 1, halaman: 203).
Merujuk dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa tidak ada waktu yang dianjurkan secara khusus untuk mengerjakan sholat Nisfu Syaban. Setiap kalangan muslim dapat mengerjakannya sesuai dengan hadits atau dalil yang dipercayai. Wallahu a'lam.
Tata Cara Sholat Nisfu Syaban
Lantas, bagaimana cara mengerjakan sholat Nisfu Syaban? Terkait hal ini setiap muslim bisa mengerjakan sholat sunnah sesuai dengan yang diyakini. Apabila ingin mengerjakan sholat tasbih, di dalam buku yang sama dijelaskan bahwa pada rakaat pertama dapat diawali dengan Al-Fatihah yang dilanjutkan dengan Al-Takatsur. Kemudian untuk rakaat kedua bisa diawali dengan Al-Fatihah kemudian Al-Ashr.
Pada rakaat pertama sholat tasbih selanjutnya diawali dengan Al-Fatihah lalu dilanjutkan dengan Al-Kafirun. Selanjutnya rakaat kedua bisa diawali dengan Al-Fatihah kemudian Surat Ikhlas.
Selanjutnya di dalam buku 'Panduan Shalat untuk Wanita: Panduan Bersuci Untuk Sholat' karya Ria Khoirunnisa, SPd, bahwa sholat taubat bisa dikerjakan minimal dua rakaat dan paling banyak enam rakaat. Pengerjaannya serupa dengan sholat sunnah pada umumnya. Hanya bacaan niatnya saja yang berbeda.
Selanjutnya sholat sunnah Syaban sesuai dengan pandangan Imam al-Gazali dapat dilakukan dalam 100 rakaat dengan setiap dua rakaat satu kali salam. Setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan 'qulhuwallahu ahad' sebanyak 11 kali.
Bacaan Niat Sholat Nisfu Syaban
Sebelum mengerjakan sholat sunnah Nisfu Syaban, ada baiknya seseorang mengawalinya terlebih dahulu dengan bacaan niat. Pada kesempatan ini akan dipaparkan bacaan niat sholat tasbih dan sholat taubat. Berikut rangkumannya.
Niat Sholat Tasbih
Dihimpun dari buku 'Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Super Komplet' karya Ibnu Watiniyah, adapun bacaan niat sholat tasbih adalah sebagai berikut:
أُصَلَّى سُنَّةَ التَّسْبِيحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ
Ushalli sunnatat tasbihi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillähi ta'älä. Allâhu Akbar.
Artinya: "Saya niat salat sunnah Tasbih dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar."
Niat Sholat Taubat
Masih merujuk dari buku Panduan Shalat untuk Wanita: Panduan Bersuci Untuk Sholat', berikut bacaan niat sholat taubat:
أَصَلَّى سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى .
"Ushalli sunnatat taubati rak'ataini lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Saya niat shalat taubat dua raka'at Lillahi Ta'aalaa."
Demikian tadi rangkuman penjelasan mengenai boleh atau tidak mengerjakan sholat Nisfu Syaban setelah Isya lengkap dengan tata cara hingga bacaan niatnya. Semoga membantu.
(sto/rih)