Tata Cara Baca Surat Yasin 3 Kali Malam Nisfu Syaban, Amalkan Setelah Maghrib

Tata Cara Baca Surat Yasin 3 Kali Malam Nisfu Syaban, Amalkan Setelah Maghrib

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Kamis, 13 Feb 2025 15:56 WIB
Reading Al Quran in the mosque
Ilustrasi membaca surat Yasin. Foto: iStock
Solo -

Salah satu amalan yang dianjurkan pada malam Nisfu Syaban adalah membaca surat Yasin. Oleh karena itu, kita perlu memahami tata cara membaca surat Yasin 3 kali malam Nisfu Syaban karena ada tambahan doa yang perlu dibaca.

Dra. Udji Asiyah, M.Si dalam bukunya Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab, dan Syaban menjelaskan bahwa hukum membaca Surah Yasin tiga kali di malam Nisfu Syaban adalah amalan yang diperbolehkan dan telah menjadi tradisi di kalangan sebagian umat Islam. Hal ini didasarkan pada ijtihad para ulama yang menyatakan bahwa malam Nisfu Syaban adalah waktu istimewa untuk memperbanyak ibadah, termasuk membaca Al-Quran.

Membaca Yasin termasuk salah satu bagian dari kebiasaan umat Islam yang ingin menghidupkan malam tersebut dengan ibadah. Salamah bin Kuhail rahimahullah pernah menyebutkan:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

كَانَ يُقَالُ شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ الْقُرَّاءِ

"Dulu dikatakan bahwa bulan Syaban adalah bulan para qurra' (pembaca Al-Quran)."

ADVERTISEMENT

Bahkan, Amr bin Qais rahimahullah ketika memasuki bulan Syaban lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca Al-Quran.

Dalam praktiknya, setiap ulama memiliki pendapat tersendiri mengenai tata caranya. Untuk memahaminya, mari kita simak penjelasan berikut ini!

Tata Cara Membaca Surat Yasin 3 Kali Malam Nisfu Syaban

Berikut ini penjelasan lengkap mengenai amalan Nisfu Syaban berupa membaca surat Yasin sebanyak tiga kali yang dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama.

Versi Ad-Dairabi

1. Bacaan Yasin Pertama

Pada bacaan Yasin yang pertama, niatnya adalah memohon kepada Allah untuk memberikan umur panjang, kesehatan yang sempurna dalam ketaatan, serta keistiqamahan dalam beribadah dan berbuat kebaikan.

Sebelum mulai membaca surat Yasin, awali dengan membaca doa berikut dan surat Al-Fatihah.

الفَاتِحَةَ اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ اللهَ تَعَالَى يُطِيْلُ اَعْمَارَنَا فِي صِحَّةٍ وَعَافِيَةٍ , وَيُوَفِّقُنَا لِكُلِّ عَمَلٍ مَرْضِيٍّ وَالطَّاعَةِ , وَيَجْعَلُنَا مِنْ عِيَالِ السَّلاَمَةِ , وَيَحْفَظُنَا وَيَرْعَانَا بِالرِّعَايَةِ التَّآمَّةِ , مَعَ الْهُدَى وَالتَّوْفِيْقِ , وَاْلأِسْتِقَامَةِ وَالتَّصْدِيْقِ . اَلْفَاتِحَة ...

"Al-Fatihah ila hadhrati al-Nabi Muhammad sallallahu 'alayhi wa sallam, anna Allah ta'ala yutilu a'marana fi shihhah wa 'afiyah, wa yuwaffiquna li kulli 'amalin mardiyin wa al-ta'ah, wa yaj'aluna min 'iyal al-salamah, wa yahfazuna wa yar'aana bira'ayati al-tammati, ma'al-huda wa al-tawfiq, wal-istiqaamati wa al-tasdiq. Al-Fatihah..."

Artinya:
"Al-Fatihah untuk dipersembahkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan niat agar Allah Ta'ala memberikan umur panjang dalam keadaan sehat sejahtera, memberikan taufiq untuk melakukan segala amal yang diridhai-Nya dan ketaatan kepada-Nya, menjadikan kita dari keturunan yang aman sentosa, serta menjaga dan merawat kita dengan perlindungan yang sempurna. Semoga Allah memberikan petunjuk, keberkahan, kesuksesan, kebenaran, dan kestabilan. Al-Fatihah."

Lanjutkan dengan membaca Al-Fatihah disusul surat Yasin. Setelah selesai, lanjutkan membaca doa berikut.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اللّهُمَّ يَاذَا الْمَنِّ وَلاَيُمَنُّ عَلَيْك. يَاذَا الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ. يَاذَا الطَّوْلِ والْإِنْعَامِ, لاَإِلهَ إِلاَّ أَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِئيْن, وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْن, وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْن. اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ مِنْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِيْ وَتَقْتِيْرِ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ الْمُنْزَل, عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَل {يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ} إِلهِيْ بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَم, فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَّم, الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَم, اكْشِفْ عَنِّيْ مِنَ الْبَلاَءِ مَا أَعْلَم, وَمَا لاَ أَعْلَم, وَاغْفِرْ لِيْ مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَم. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنْ أَعْظَمِ عِبَادِكَ حَظًّا وَنَصِيْبًا فِيْ كُلِّ شَيْئٍ قَسَمْتَهُ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ نُوْرٍ تَهْدِيْ بِهِ, أَوْ رَحْمَةٍ تَنْشُرُهَا, أَوْ رِزْقٍ تَبْسُطُهُ, أَوْ فَضْلٍ تُقَسِّمُهُ عَلَى عِبَادِكَ الْمُؤْمِنِيْنَ, يَاللهُ, يَاللهُ, لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ. اللَّهُمَّ هَبْ لِيْ قَلْبًا تَقِيًّا نَقِيًّا, مِن َالشِّرْكِ بَرِيًّا, لاَ كَافِرًا وَلاَ شَقِيًّا, وَقَلْبًا سَلِيْمًا خَاشِعًا ضَارِعًا. اللَّهُمَّ امْلَأْ قَلْبِيْ بِنُوْرِكَ وَأَنْوَارِ مُشَاهَدَتِكَ, وَجَمَالِكَ وَكَمَالِكَ وَمَحَبَّتِكَ, وَعِصْمَتِكَ وَقُدْرَتِكَ وَعِلْمِكَ, يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ, وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Bismillahirrahmanirrahim. Allahumma ya Dzal-Manni wala yumanu 'alaik. Ya Dzal-Jalaali wal-Ikraam. Ya Dzat-Tawli wal-In'aam. Laa ilaha illa Anta, zahral lajai'na, wajalal mustajirina, wamaamanal khaaifin. Allahumma in kunta katabtanii 'indaka fii Ummil-Kitaabi shaqqiyyan aw mahruuman aw muqattaran 'alayya fir-rizqi, faamhul min Ummil-Kitaabi shaqaa-watii wa hirmaanii, wa taqti' rizqii, wa asbitnii 'indaka sa'iidan marzuuqan muwaffaqan lil-khayraat. Fa innaka qulta wa qaulukaal-haqqu fii Kitaabikal-munzal, 'ala Nabiyyikal-mursali, 'Yamhu Allahu ma yasha'u wa yusbitu, wa 'indahu Ummil-Kitaab.' Ilahi biltajalli-l-a'zham, fii Lailatinnisfi min Syabanil-mukarram, allatii yufraqu fiiha kullu amrin hakiim, wa yubram. Akhsyif 'annii minal-balaa-i maa a'lamu, wa maa laa a'lamu, wa-ghfir lii maa anta bihii a'lam. Allahumma ij'alnii min a'dhami 'ibaadika hazzanw-wa-nasiiban fii kulli shai'in qasamta-hu fii haadzihil-lailati min nuurin tahdii bihii, aw rahmatin tansyuru-haa, aw rizqin tabsuthuhu, aw fadlin tuqassimuhu 'alaa 'ibaadikal-mu'miniin. Ya Allah, Ya Allah, laa ilaha illa Anta. Allahumma hab lii qalban taqiyyan naqiyyan, minash-shirki bariyyan, laa kaafiran wa laa shaqiyyan, wa qalban saliiman khaashiaa. Allahumma ml'a qalbii binoorika wa anwaarimushaahadatika, wa jamalika wa kamaalika wa mahabbatika, wa 'ismatika wa qudratika wa 'ilmika, ya Arhamar-Rahimiin. Wa salla Allahu ta'ala 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala aalihi wa sahbihi wa sallam.

Artinya: "Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Ya Tuhan Yang Maha Pemurah, tidak ada yang dapat memberi rahmat selain dari pada-Mu. Wahai Tuhan yang memiliki kebesaran dan kemurahan, pemilik karunia dan anugerah. Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau, tempat berlindung bagi pencari perlindungan, penolong bagi yang meminta pertolongan, dan aman bagi yang takut. Ya Allah, jika Engkau telah mencatatkan keadaanku di dalam Kitab-Mu sebagai orang yang celaka, terhina, atau ditentukan kepadaku keterbatasan rezeki, maka hapuslah dari Kitab-Mu kesialan, kehinaan, dan pembatasan rezekiku, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu sebagai hamba yang bahagia, diberkahi, dan mendapat taufik untuk melakukan amal shalih. Sesungguhnya, Engkau berfirman dan ucapan-Mu adalah yang benar dalam Kitab-Mu yang diturunkan, 'Allah menghapuskan yang Dia kehendaki dan menetapkan, dan di sisi-Nya terdapat Ummul Kitab.' Wahai Tuhanku, dengan kemunculan yang paling agung pada malam Nisfu Syaban yang mulia, di mana setiap urusan yang bijak diputuskan dan ditetapkan, bukalah dariku segala musibah yang aku ketahui atau yang tidak aku ketahui, dan ampunilah dosa-dosaku yang Engkau lebih mengetahuinya. Ya Allah, jadikanlah aku dari hamba-hamba-Mu yang mendapatkan bagian dan nasib terbaik dalam segala hal yang Engkau tentukan dalam malam ini, entah itu dengan cahaya yang memberikan petunjuk, rahmat yang tersebar, rezeki yang Engkau luaskan, atau kelebihan yang Engkau bagi-bagikan kepada hamba-hamba-Mu yang beriman. Ya Allah, ya Allah, tidak ada ilah selain dari pada-Mu. Ya Allah, berikanlah hatiku kekayaan dengan ketakwaan dan kebersihan, jauh dari syirik, tidak kafir, dan tidak celaka. Dan berikanlah hati yang selamat, tunduk, dan khusyuk. Ya Allah, penuhilah hatiku dengan cahaya dari-Mu, sinar penglihatan-Mu, keindahan-Mu, keutamaan-Mu, cinta-Mu, perlindungan-Mu, kekuasaan-Mu, dan ilmu-Mu, wahai Tuhan yang Maha Penyayang. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya."

2. Bacaan Yasin Kedua

Kemudian ketika membaca Al-Fatihah dan Surat Yasin yang kedua, niatkan untuk memohon kepada Allah agar menjauhkan kita dan keluarga dari segala bencana, ujian, dan kesulitan. Selain itu, kita juga berdoa semoga Allah memberikan kelapangan rezeki yang halal dan memberkati untuk kita serta keluarga.

Baca doa berikut ini terlebih dahulu sebelum membaca Al-Fatihah dan surat Yasin.

الفَاتِحَةَ اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِنِيَّةِ اْلقَبُوْلِ , وَتَمَامِ كُلِّ سُوْلٍ وَمَأْمُوْلٍ , وَصَلاَحِ الشَّأْنِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا وَبِنِيَّةِ أَنَّ اللهَ الْكَرِيْمَ يَفْتَحُ عَلَيْنَا فُتُوْحَ الْعَارِفِيْنَ , وَيُفَقِّهُنَا فِي الدِّيْنِ , وَيَرْزُقُنَا كَمَالَ اْلاِخْلاَصِ وَاْليَقِيْنِ , وَيَرْزُقُنَا اَوْلاَدًا صَالِحِيْنَ وَبَنَاتٍ صَالِحَاتٍ , وَاْلعِصْمَةَ مِنَ اْلأَفَاتِ وَالْعَاهَاتِ , ويَجْعَلُنَا مُيَسَّرِيْنَ فِي اْلأَرْزَاقِ الطَّيِّبَاتِ الْمُبَارَكَاتِ , وَمُرْتَفِعِيْنَ فِي الْمَرَاتِبِ وَالدَّرَجَاتِ . وَبِنِيَّةِ اَنَّ اللهَ يَدْفَعُ اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَاْلأَمْرَاضَ وَاْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ . اَلْفَاتِحَة ...

Al-Fatihah ila hadrat an-nabiyyi Muhammadin sallallahu 'alaihi wa sallam biniyyatil-qabooli, watamaami kulli suulin wama'moolin, wa salahi ash-shani dzahiran wa batinan, wa biniyyati anna Allahal-karima yaftahu 'alaina futuhal-'arifin, wa yufaqqihuna fid-dini, wa yarzuquna kamala al-ikhlas wa al-yaqin, wa yarzuquna awladan shalihan wa banatin shalihat, wal 'ishmata minal-afat wal-'ahat, wa yaj'aluna maysyirina fil-arzaqi at-thayyibatil-mubarokat, wa murtufi'ina fil-maratibi wal-darajat. Wabiniyyati anna Allah yadfa'u al-bala'a wal-waba'a wal-amrad wal-fitana ma zhahara minha wa ma batana. Al-Fatihah.

Artinya: "Al-Fatihah untuk kehadiran Nabi Muhammad sallallahu 'alaihi wa sallam dengan niat diterima, serta kesempurnaan setiap kebutuhan dan tujuan. Dan untuk kesalehan dalam urusan yang tampak dan yang tersembunyi, dengan niat bahwa Allah Yang Maha Mulia membuka bagi kita pintu-pintu pemahaman bagi mereka yang berpengetahuan, memberikan pemahaman dalam agama, memberi rezeki kesempurnaan ikhlas dan keyakinan, memberi rezeki anak-anak yang shaleh dan perempuan-perempuan yang baik. Bersihkan kami dari kekurangan dan kelemahan, dan jadikan kami termasuk orang-orang yang diberi kemudahan dalam rezeki yang baik dan berkah, serta ditinggikan dalam derajat dan tingkatan. Dengan niat bahwa Allah menghindarkan dari bencana, wabah, penyakit, dan cobaan, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Al-Fatihah."

Berikutnya, membaca doa seperti saat menyelesaikan Yasin pertama.

3. Bacaan Yasin Ketiga

Pada bacaan Al-Fatihah dan Surat Yasin yang terakhir, niatkan untuk meminta Allah agar menjadikan hati kita kaya dengan akhlak yang baik, menjauhkan diri dari rasa iri, dengki, pamer, sombong, dan congkak. Kita juga memohon supaya diberi keteguhan iman dan Islam serta diakhiri dengan baik pada akhir hidup (khusnul khatimah).

Sebelum membaca surat Al-Fatihah dan Yasin, awali dengan bacaan berikut ini.

الفَاتِحَةَ اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ اللهَ تَعَالَى يُصْلِحُ قُلُوْبَنَا وَقَوَالِبَنَا مَعَ الْبِرِّ وَاْلاِحْسَانِ , وَيُثْبِتُ لَنَا اْلاِسْلاَمِ وَاْلاِيْمَانِ , بِلاَ مِحْنَةٍ وَلاَ امْتِحَانٍ , بِجَاهِ سّيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ , وَيَحْفَظُنَا مِنْ شَرِّ اَهْلِ الزَّمَانِ , وَفِتْنَةِ الشَّيْطَانِ , وَحَسَدِ اْلاَهْلِ وَالْجِيْرَانِ , ويَجْعَلُنَا مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ اْلقَوْلَ وَيَتَّبِعُوْنَ اَحْسَنَهُ , ويَخْتِمُ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ . اَلْفَاتِحَة ...

Al-Fatihah ila hadrat an-Nabi Muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam. An-nallaha ta'ala yuslihu quluubana wa qawalibana ma'al birri wal ihsan, wa yutsbitu lana al-Islama wal imana, bila mihtinatin wala imtihan. Bijaahi Syiyyidin Walad 'Adnaan, wa yahfazhuna min syarri ahli az-zaman, wa fitnati asy-syaithan, wa hasadi ahli wal-jiiran, wa yaj'aluna minal ladzina yastami'uunal qawla wa yattabi'uunah ahsanah, wa yakhtimu lana bi husnil khatimah. Al-Fatihah.

Artinya: "Al-Fatihah untuk kehadiran Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Semoga Allah Ta'ala memperbaiki hati dan perbuatan kami dengan kebaikan dan keindahan, serta meneguhkan Islam dan iman untuk kami tanpa ujian dan cobaan. Dengan berkah dari Pemimpin keturunan 'Adnan, semoga Allah melindungi kami dari kejahatan manusia, godaan setan, iri hati tetangga, dan orang-orang di sekitar kami. Jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mendengarkan perkataan dan mengikuti yang terbaik, serta berikanlah kami akhir hidup yang baik. Al-Fatihah."

Setelah selesai membaca surat Yasin yang ketiga, lanjutkan dengan membaca doa. Bacaan doanya seperti saat selesai membaca surat Yasin pertama dan kedua.

Versi Syeikh Hasan bin Abdullah Ba'alawi Al Haddad

Amalan membaca Surat Yasin ini dianjurkan untuk dilakukan pada malam Nisfu Syaban, yaitu setelah sholat Maghrib. Waktu yang paling utama adalah mendekati waktu Isya agar lebih tenang dalam beribadah.

Surat Yasin dibaca sebanyak tiga kali dengan niat yang berbeda:

  1. Bacaan pertama: Memohon panjang umur dalam ketaatan kepada Allah SWT.
  2. Bacaan kedua: Memohon perlindungan dari segala marabahaya serta keberkahan dalam rezeki.
  3. Bacaan ketiga: Memohon keteguhan hati, ketentraman jiwa, dan husnul khatimah.

Setelah setiap kali membaca Surat Yasin, dianjurkan untuk membaca doa khusus Nisfu Syaban berikut ini:

إِلَهِيْ تَعَرَّضَ إِلَيْكَ فِيْ هذِهِ اللَّيْلَةِ الْمُتَعَرِّضُوْنَ . وَقَصَدَكَ وَأَمَلَ مَعْرُوْفَكَ وَفَضْلَكَ الطَّالِبُوْنَ . وَرَغَبَ إِلَى جُوْدِكَ وَكَرَمِكَ الرَّاغِبُوْنَ . وَلَكَ فِي هذِهِ اللَّيْلَةِ نَفَحَاتٌ وَعَطَايَا وَجَوَائِزُ وَمَوَاهِبُ وَهِبَاتٌ تَمُنُّ بِهَا عَلَى مَنْ تَشَاءُ مِنْ عِبَادِكَ وَتَخُصُّ بِهَا مَنْ أَحْبَبْتَهُ مِنْ خَلْقِكَ . وَتَمْنَعُ وَتَحْرُمُ مَنْ لَمْ تَسْبِقْ لَهُ الْعِنَايَةُ مِنْكَ . فَأَسْأَلُكَ يَا اللهُ بِأَحَبِّ الأَسْمَاءِ إِلَيْكَ . وَأَكْرَمِ الْأَنْبِيَاءِ عَلَيْكَ . أَنْ تَجْعَلَنِيْ مِمَّنْ سَبَقَتْ لَهُ مِنْكَ الْعِنَايَةُ . وَاجْعَلْنِيْ مِنْ أَوْفَرِ عِبَادِكَ وَأَجْزَلِ خَلْقِكَ حَظًّا وَنَصِيْبًا وَقِسْمًا وَهِبَةً وَعَطِيَّةً فِيْ كُلِّ خَيْرٍ تَقْسِمُهُ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ أَوْ فِيْمَا بَعْدَهَا مِنْ نُوْرٍ تَهْدِيْ بِهِ أَوْ رَحْمَةٍ تَنْشُرُهَا أَوْ رِزْقٍ تَبْسُطُهُ أَوْ ضُرٍّ تَكْشِفُهُ أَوْ ذَنْبٍ تَغْفِرُهُ أَوْ شِدَّةٍ تَدْفَعُهَا أَوْ فِتْنَةٍ تَصْرِفُهَا أَوْ بَلَاءٍ تَرْفَعُهُ أَوْ مُعَافَاةٍ تَمُنُّ بِهَا أَوْ عَدُوٍّ تَكْفِيْهِ فَاكْفِنِيْ كُلَّ شَرٍّ وَوَفِّقْنِيَ اللَّهُمَّ لِمَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ وَارْزُقْنِيَ الْعَافِيَةَ وَالْبَرَكَةَ وَالسَّعَةَ فِي الْأَرْزَاقِ وَسَلِّمْنِيْ مِنَ الرِّجْزِ وَالشِّرْكِ وَالنِّفَاقِ

Ilāhī ta'arraḍa ilayka fī hāżihi al-lailati al-muta'arriḍūn. Wa qaṣadaka wa amala ma'rūfaka wa faḍlaka al-ṭālibūn. Wa raghaba ilā jūdika wa karamika al-rāghibūn. Wa laka fī hāżihi al-lailati nafḥātun wa 'aṭāyā wa jawā'iz wa mawāhibu wa hibātun tamunnu bihā 'alā man tasya'u min 'ibādika wa takhuṣu bihā man aḥbabtahu min khalqika. Wa tamna'u wa taḥrumu man lam tasbiq lahu al-'ināyatu minka. Fa as-aluka yā Allāhu bi-aḥabbi al-asmā'i ilayka wa akrami al-anbiyā'i 'alayka an taj'alanī mimman sabaqat lahu minka al-'ināyah. Wa aj'alnī min awfari 'ibādika wa ajzali khalqika ḥaẓẓan wa naṣīban wa qismān wa hibatan wa 'aṭiyyatan fī kulli khairin taqsimuhu fī hāżihi al-lailati aw fīmā ba'dahā min nūrin tahdī bihi aw raḥmatin tansyuruhā aw rizqin tabsuṭuhu aw ḍurrin taksyifuhu aw żanbin taghfiruhu aw syiddatin tadfa'uhā aw fitnatin taṣrifuhā aw balā'in tarfa'uhu aw mu'āfātin tamunnu bihā aw 'aduwwin takfīhi. Fakfinī kulla syarrin wa waffiqnī Allāhumma limakārimi al-akhlāqi warzuqnī al-'āfiyata wa al-barakata wa al-sa'ata fī al-arzāqi wa sallimnī min al-rijzi wa al-syirki wa al-nifāqi.

Artinya: "Tuhanku, Orang-orang yang menghadap-Mu telah datang pada malam ini. Orang-orang yang memohon telah datang, mengharapkan kebaikan dan karunia-Mu. Orang-orang yang merindukan kemurahan dan kedermawanan-Mu juga datang. Pada malam ini, Engkau memiliki limpahan, pemberian, anugerah, karunia, dan hadiah yang Engkau berikan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki di antara hamba-hamba-Mu. Engkau memberikan keistimewaan kepada siapa pun yang Engkau cintai di antara makhluk-Mu. Engkau menahan dan menghalangi siapa pun yang belum mendapatkan perhatian dari-Mu. Maka, aku memohon kepada-Mu, ya Allah, dengan nama-nama yang paling Engkau cintai, dan dengan para nabi yang paling mulia di sisi-Mu, Jadikanlah aku termasuk orang-orang yang telah Engkau berikan perhatian. Jadikanlah aku termasuk hamba-Mu yang paling sempurna dan makhluk-Mu yang paling besar mendapatkan bagian, nasib, pembagian, hadiah, dan anugerah dalam setiap kebaikan yang Engkau bagikan pada malam ini atau sesudahnya, Baik berupa cahaya yang dengannya Engkau memberi petunjuk, atau rahmat yang Engkau sebarkan, atau rezeki yang Engkau lapangkan, atau bahaya yang Engkau singkirkan, atau dosa yang Engkau ampuni, atau kesulitan yang Engkau hindarkan, atau fitnah yang Engkau palingkan, atau musibah yang Engkau angkat, atau kesehatan yang Engkau berikan, atau musuh yang Engkau cukupi. Maka, cukupkanlah aku dari segala keburukan, dan berilah aku taufik, ya Allah, untuk berakhlak mulia. Berilah aku kesehatan, keberkahan, dan keluasan dalam rezeki. Selamatkanlah aku dari perbuatan keji, kesyirikan, dan kemunafikan. "

اَللَّهُمَّ إِنَّ لَكَ نَسَمَاتِ لُطْفٍ إِذَا هَبَّتْ عَلَى مَرِيْضِ غَفْلَةٍ شَفَتْهُ . وَإِنَّ لَكَ نَفَحَاتِ عَطْفٍ إِذَا تَوَجَّهَتْ إِلَى أَسِيْرِ هَوًى أَطْلَقَتْهُ . وَإِنَّ لَكَ عِنَايَاتٍ إِذَا لَاحَظَتْ غَرِيْقًا فِيْ بَحْرِ ضَلَالَةٍ أَنْقَذَتْهُ . وَإِنَّ لَكَ سَعَادَاتٍ إِذَا أَخَذَتْ بِيَدِ شَقِيٍّ أَسْعَدَتْهُ . وَإِنَّ لَكَ لَطَائِفَ كَرَمٍ إِذَا ضَاقَتِ الْحِيْلَةُ لِمُذْنِبٍ وَسِعَتْهُ . وَإِنَّ لَكَ فَضَائِلَ وَنِعَمًا إِذَا تَحَوَّلَتْ إِلَى فَاسِدٍ أَصْلَحَتْهُ . وَإِنَّ لَكَ نَظَرَاتِ رَحْمَةٍ إِذَا نَظَرَتْ بِهَا إِلَى غَافِلٍ أَيْقَظَتْهُ . فَهَبْ لِيَ اللَّهُمَّ مِنْ لُطْفِكَ الْخَفِيِّ نَسَمَةً تَشْفِيْ مَرَضَ غَفْلَتِي . وَانْفَحْنِيْ مِنْ عَطْفِكَ الوَفِيِّ نَفْحَةً طَيِّبَةً تُطْلِقُ بِهَا أَسْرِي مِنْ وَثَاقِ شَهْوَتِيْ . وَالْحَظْنِيْ وَاحْفَظْنِيْ بِعَيْنِ عِنَايَتِكَ مُلَاحَظَةً تُنْقِذُنِيْ بِهَا وَتُنْجِيْنِيْ بِهَا مِنْ بَحْرِ الضَّلَالَةِ . وَآتِنِيْ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ . تُبَدِّلُنِي بِهَا سَعَادَةً مِنْ شَقَاوَةٍ . وَاسْمَعْ دُعَائِيْ وَعَجِّلْ إِجَابَتِيْ . وَاقْضِ حَاجَتِيْ وَعَافِنِيْ . وَهَبْ لِيْ مِنْ كَرَمِكَ وَجُوْدِكَ الْوَاسِعِ مَا تَرْزُقُنِيْ بِهِ الْإِنَابَةَ إِلَيْكَ مَعَ صِدْقِ اللَّجَأِ وَقَبُوْلِ الدُّعَاِء . وَأَهِّلْنِيْ لِقَرْعِ بَابِكَ لِلدُّعَاءِ يَا جَوَادُ حَتَّى يَتَّصِلَ قَلْبِيْ بِمَا عِنْدَكَ . وَتُبَلِّغُنِيْ بِهَا إِلَى قَصْدِكَ يَا خَيْرَ مَقْصُوْدٍ وَأَكْرَمَ مَعْبُوْدٍ . اِبْتِهَالِيْ وَتَضَرُّعِيْ فِي طَلَبِ مَعُوْنَتِكَ . وَأَتَّخِذُكَ يَا إِلَهِيْ مَفْزَعًا وَمَلْجَأً أَرْفَعُ إِلَيْكَ حَاجَتِيْ وَمَطَالِبِيْ وَشَكَوَايَ . وَأُبْدِي إِلَيْكَ ضُرِّي . وَأُفَوِّضُ إِلَيْكَ أَمْرِي وَمُنَاجَاتِيْ . وَأَعْتَمِدُ عَلَيْكَ فِيْ جَمِيْعِ أُمُوْرِيْ وَحَالَاتِيْ

Allāhumma inna laka nasamāti luṭfin iżā habbat 'alā marīḍi ghaflatin syafat-hu. Wa inna laka nafahāti 'aṭfin iżā tawajjahat ilā asīri hawā aṭlaqat-hu. Wa inna laka 'ināyātin iżā lāḥaẓat gharīqan fī baḥri ḍalālatin anqaẓat-hu. Wa inna laka sa'ādātin iżā akhażat biyadi syaqiyyin as'adat-hu. Wa inna laka laṭā'ifa karam iżā ḍāqatil ḥīlatu limużnibin wasi'at-hu. Wa inna laka faḍā'ila wa ni'aman iżā taḥawwlat ilā fāsidin aṣlaḥat-hu. Wa inna laka naẓarāta raḥmatin iżā naẓarat bihā ilā ghāfilin ayqaẓat-hu.

Fahab lī Allāhumma min luṭfikal khafī nasamatan tasyfī maraḍa ghaflatī. Wanfaḥnī min 'aṭfik al-wafī nafḥatan ṭayyibatan tuṭliqu bihā asrī min wathāqi syahwatī. Walḥaẓnī waḥfaẓnī bi'ayni 'ināyatika mulāḥaẓatan tunqiżunī bihā watunjīnī bihā min baḥri ḍalālatī. Wa ātinī min ladunka raḥmatan fī al-dunyā wa al-ākhirah. Tubaddilunī bihā sa'ādatan min syaqāwah. Wasma' du'ā'ī wa 'ajjil ijābatī. Waqḍi ḥājatī wa 'āfinī.

Wahab lī min karamika wa jūdika al-wāsi'i mā tarzuqunī bihil-inābata ilayka ma'a ṣidqi al-lajā'i wa qabūl al-du'ā'. Wa ahhilnī li qar'i bābika lil-du'ā' yā jawād ḥattā yattaṣila qalbī bimā 'indaka. Wa tuballighunī bihā ilā qaṣdika yā khayra maqṣūdin wa akrama ma'būd. Ibtihālī wa taḍarru'ī fī ṭalabi ma'ūnatika.

Wa at-takhidźuka yā ilāhī mafza'an wa malja'an arfa'u ilayka ḥājatī wa maṭālibī wa syakwāya. Wa ubdī ilayka ḍurrī. Wa ufawwiḍu ilayka amrī wa munājātī. Wa a'tamidu 'alayka fī jamī'i umūrī wa ḥālātī.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau memiliki hembusan kelembutan yang jika mengenai orang yang sakit kelalain, maka akan menyembuhkannya. Dan sesungguhnya Engkau memiliki limpahan kasih sayang yang jika tercurah kepada tawanan hawa nafsu, maka akan membebaskannya. Dan sesungguhnya Engkau memiliki perhatian yang jika tertuju kepada orang yang tenggelam di lautan kesesatan, maka akan menyelamatkannya. Dan sesungguhnya Engkau memiliki kebahagiaan yang jika menggenggam tangan orang yang sengsara, maka akan membahagiakannya. Dan sesungguhnya Engkau memiliki kelembutan kemurahan yang jika jalan keluar menjadi sempit bagi orang yang berdosa, maka akan meluaskannya. Dan sesungguhnya Engkau memiliki keutamaan dan nikmat yang jika beralih kepada orang yang rusak, maka akan memperbaikinya. Dan sesungguhnya Engkau memiliki pandangan rahmat yang jika Engkau arahkan kepada orang yang lalai, maka akan membangunkannya. Maka, berikanlah kepadaku, ya Allah, dari kelembutan-Mu yang tersembunyi, hembusan yang menyembuhkan penyakit kelalaianku. Dan limpahkanlah kepadaku dari kasih sayang-Mu yang sempurna, limpahan yang baik yang dengannya Engkau melepaskan aku dari belenggu syahwatku. Dan perhatikan serta lindungilah aku dengan pandangan perhatian-Mu, perhatian yang dengannya Engkau menyelamatkanku dari lautan kesesatan. Dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu rahmat di dunia dan akhirat, yang dengannya Engkau mengubahku dari kesengsaraan menjadi kebahagiaan. Dan dengarkanlah doaku serta segerakanlah jawabanku. Kabulkanlah hajatku dan berilah aku kesehatan. Dan berikanlah kepadaku dari kemurahan dan kedermawanan-Mu yang luas, apa yang dengannya Engkau menganugerahiku untuk kembali kepada-Mu dengan ketulusan berlindung dan diterimanya doa. Dan jadikanlah aku layak untuk mengetuk pintu-Mu untuk berdoa, wahai Yang Maha Pemurah, sehingga hatiku terhubung dengan apa yang ada di sisi-Mu. Dan sampaikanlah aku dengannya kepada maksud-Mu, wahai sebaik-baik maksud dan semulia-mulia sesembahan. Harapan dan permohonanku adalah dalam rangka mencari pertolongan-Mu. Dan aku menjadikan-Mu, ya Tuhanku, sebagai tempat berlindung dan tempat kembali, aku mengangkat kepada-Mu hajatku, tuntutanku, dan keluhanku. Dan aku menampakkan kepada-Mu kesusahanku. Dan aku menyerahkan kepada-Mu urusanku dan munajatku. Dan aku bersandar kepada-Mu dalam segala urusan dan keadaanku."

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ وَهذِهِ اللَّيْلَةَ خَلْقٌ مِنْ خَلْقِكَ فَلَا تَبْلُنِيْ فِيْهَا وَلَا بَعْدَهَا بِسُوْءٍ وَلَا مَكْرُوْهٍ . وَلَا تُقَدِّرْ عَلَيَّ فِيْهَا مَعْصِيَةً وَلَا زَلَّةً . وَلَا تُثْبِتْ عَلَيَّ فِيْهَا ذَنْبًا . وَلَا تَبْلُنِيْ فِيْهَا إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ . وَلَا تُزَيِّنْ لِيْ جَرَاءَةً عَلَى مَحَارِمِكَ وَلَا رُكُوْنًا إِلَى مَعْصِيَتِكَ وَلَا مَيْلاً إِلَى مُخَالَفَتِكَ وَلَا تَرْكًا لِطَاعَتِكَ وَلَا اِسْتِخْفَافًا بِحَقِّكَ وَلَا شَكًّا فِيْ رِزْقِكَ . فَأَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ نَظْرَةً مِنْ نَظَرَاتِكَ وَرَحْمَةً مِنْ رَحَمَاتِكَ وَعَطِيَّةً مِنْ عَطِيَّاتِكَ اللَّطِيْفَةِ . وَارْزُقْنِيْ مِنْ فَضْلِكَ . وَاكْفِنِيْ شَرَّ خَلْقِكَ . وَاحْفَظْ عَلَيَّ دِيْنَ الْإِسْلَامِ . وَانْظُرْ إِلَيْنَا بِعَيْنِكَ الَّتِيْ لَا تَنَامُ . وَآتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (ثلاثا)

Allāhumma innī wa hāżihi al-lailata khalqun min khalqik, fa lā tabluninī fīhā wa lā ba'dahā bisū'in wa lā makrūh. Wa lā tuqaddir 'alayya fīhā ma'ṣiyatan wa lā zallatan. Wa lā tutsbit 'alayya fīhā dzanban. Wa lā tabluninī fīhā illā billatī hiya aḥsan. Wa lā tuzayyin lī jarā'atan 'alā maḥārimik wa lā rukūnan ilā ma'ṣiyatik wa lā maylan ilā mukhālafatik wa lā tarkan liṭā'atik wa lā istikhfāfan biḥaqqik wa lā syakkan fī rizqik.

Fa as-aluka Allāhumma naẓratan min naẓarātik, wa raḥmatan min raḥamātik, wa 'aṭiyyatan min 'aṭiyyātikal laṭīfah. Warzuqnī min faḍlik. Wakfinī syarra khalqik. Waḥfaẓ 'alayya dīnal-Islām. Wānẓur ilaynā bi'aynika allati lā tanām. Wa ātinā fī al-dunyā ḥasanah wa fī al-ākhirah ḥasanah wa qinā 'ażāban-nār (tsalātsan).

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku dan malam ini adalah ciptaan dari ciptaan-Mu, maka janganlah Engkau mengujiku di dalamnya dan tidak pula sesudahnya dengan keburukan dan sesuatu yang tidak disukai. Dan janganlah Engkau menakdirkan atasku di dalamnya kemaksiatan dan tidak pula kesalahan. Dan janganlah Engkau menetapkan atasku di dalamnya dosa. Dan janganlah Engkau mengujiku di dalamnya kecuali dengan yang lebih baik. Dan janganlah Engkau hiasi diriku dengan keberanian atas hal-hal yang Engkau haramkan, dan tidak pula bersandar kepada kemaksiatan-Mu, dan tidak pula condong untuk menyelisihi-Mu, dan tidak pula meninggalkan ketaatan kepada-Mu, dan tidak pula meremehkan hak-Mu, dan tidak pula keraguan dalam rezeki-Mu. Maka aku memohon kepada-Mu, ya Allah, pandangan dari pandangan-Mu, dan rahmat dari rahmat-Mu, dan pemberian dari pemberian-Mu yang lembut. Dan berikanlah aku rezeki dari karunia-Mu. Dan cukupkanlah aku dari kejahatan makhluk-Mu. Dan jagalah untukku agama Islam. Dan lihatlah kepada kami dengan mata-Mu yang tidak pernah tidur. Dan berikanlah kepada kami di dunia kebaikan dan di akhirat kebaikan, dan lindungilah kami dari azab neraka (tiga kali)."

إِلَهِيْ بِالتَّجَلِّي الأَعْظَمِ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الشَّهْرِ الأَكْرَمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ . اِكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ . وَاغْفِرْ لَنَا مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ (ثلاثا) اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا تَعْلَمُ . وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَعْلَمُ . وَأَسْتَغْفِرُ مِنْ كُلِّ مَا تَعْلَمُ . إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ . اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَاَ تَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ . وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ . اَللَّهُمَّ إِنَّ الْعِلْمَ عِنْدَكَ وَهُوَ عَنَّا مَحْجُوْبٌ . وَلَا نَعْلَمُ أَمْرًا نَخْتَارُهُ لِأَنْفُسِنَا . وَقَدْ فَوَّضْنَا إِلَيْكَ أُمُوْرَنَا . وَرَفَعْنَا إِلَيْكَ حَاجَاتِنَا . وَرَجَوْنَاكَ لِفَاقَاتِنَا وَفَقْرِنَا . فَارْشُدْنَا يَا اَللهُ . وَثَبِّتْنَا وَوَفِّقْنَا إِلَى أَحَبِّ الْأُمُوْرِ إِلَيْكَ وَأَحْمَدِهَا لَدَيْكَ . فَإِنَّكَ تَحْكُمُ بِمَا تَشَاءُ وَتَفْعَلُ مَا تُرِيْدُ . وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ . وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظَيْمِ . سُبْحَانَ رَبِكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ . وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ . وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ . وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ .

Ilāhī bit-tajallī al-a'ẓam fī laylati an-niṣfi min Sya'bān, asy-syahri al-akram, allati yufraqu fīhā kullu amrin ḥakīm wa yubram. Ikasyif 'annā minal-balā'i mā na'lamu wa mā lā na'lamu. Waghfir lanā mā anta bihi a'lamu (tsalātsan).

Allāhumma innī as-aluka min khairi mā ta'lamu, wa a'ūżu bika min syarri mā ta'lamu, wa astaghfiru min kulli mā ta'lamu. Innaka anta 'allāmul-ghuyūb. Allāhumma innī as-aluka min khairi mā ta'lamu wa mā lā a'lamu, wa astaghfiruka limā a'lamu wa mā lā a'lamu.

Allāhumma innal-'ilma 'indaka wa huwa 'annā maḥjūbun, wa lā na'lamu amran nakhtāruhu li-anfusinā, wa qad fawwaḍnā ilayka umūranā, wa rafa'nā ilayka ḥājātinā, wa rajaunāka lifāqātinā wa faqrinā. Farṣyudnā yā Allāh, wa ṡabbitnā wa waffiqnā ilā aḥabbi al-umūri ilayka wa aḥmadihā ladayka. Fa innaka taḥkumu bimā tasya'u wa taf'alu mā turīdu, wa anta 'alā kulli syay'in qadīr, wa lā ḥaula wa lā quwwata illā billāhi al-'aliyyi al-'aẓīm.

Subḥāna rabbika rabbi al-'izzati 'ammā yaṣifūn, wa salāmun 'ala al-mursalīn, wa al-ḥamdu lillāhi rabbi al-'ālamīn. Wa ṣallallāhu ta'ālā 'alā sayyidinā Muḥammad wa 'alā ālihi wa ṣaḥbihi wa sallam.

Artinya: "Tuhanku, demi penampakan yang paling agung di malam Nisfu Sya'ban, bulan yang paling mulia, di mana setiap urusan yang pasti dipisahkan dan ditetapkan. Singkapkanlah dari kami segala bencana yang kami ketahui dan yang tidak kami ketahui. Dan ampunilah kami apa yang Engkau lebih mengetahuinya (tiga kali). Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikan apa yang Engkau ketahui. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang Engkau ketahui. Dan aku memohon ampunan dari segala yang Engkau ketahui. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui yang ghaib. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikan apa yang aku ketahui dan apa yang tidak aku ketahui. Dan aku memohon ampunan kepada-Mu atas apa yang aku ketahui dan apa yang tidak aku ketahui. Ya Allah, sesungguhnya ilmu itu ada di sisi-Mu dan ia tersembunyi dari kami. Dan kami tidak mengetahui suatu perkara pun yang kami pilih untuk diri kami. Dan sungguh kami telah menyerahkan urusan kami kepada-Mu. Dan kami telah mengangkat hajat kami kepada-Mu. Dan kami berharap kepada-Mu atas kekurangan dan kemiskinan kami. Maka bimbinglah kami, ya Allah. Dan teguhkanlah kami serta berilah kami taufik kepada perkara yang paling Engkau cintai dan yang paling terpuji di sisi-Mu. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menghukumi apa yang Engkau kehendaki dan Engkau melakukan apa yang Engkau inginkan. Dan Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan kemuliaan dari apa yang mereka sifatkan. Dan salam atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Semoga Allah Ta'ala melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kita Muhammad, keluarganya, dan sahabatnya."

Versi Sayyid Murtadha Az-Zabidi

Sayyid Murtadha Az-Zabidi menjelaskan bahwa pada malam Nisfu Syaban, amalan yang dianjurkan adalah membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali, masing-masing dengan niat tertentu. Sebelum membaca Yasin, dianjurkan melaksanakan shalat enam rakaat setelah Maghrib, yang setiap dua rakaat diakhiri dengan satu salam.

Pada setiap rakaat, bacalah:

  • Surat Al-Fatihah satu kali
  • Surat Al-Ikhlas enam kali

Kemudian setelah selesai shalat, lanjutkan dengan membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali, dengan niat sebagai berikut:

  • Bacaan Yasin pertama diniatkan untuk memohon keberkahan umur dan taufik dalam ketaatan kepada Allah.
  • Bacaan Yasin kedua diniatkan untuk memohon keberkahan rezeki dan perlindungan dari kesulitan hidup.
  • Bacaan Yasin ketiga diniatkan untuk memohon husnul khatimah (akhir hayat yang baik).

Setiap selesai membaca Surat Yasin, dianjurkan membaca Doa Nisfu Syaban berikut:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ، اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ، ظَهْرَ اللَّاجِئِينَ، وَجَارَ الْمُسْتَجِيرِينَ، وَمَأْمَنَ الْخَائِفِينَ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مَقْتَرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِرَارَ رِزْقِي، وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيدًا مَرْزُوقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنَزَّلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ، وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ، إِلَٰهِى بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمَةِ، الَّتِي يُفْرَقُ فِيهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ، أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْأَكْرَمُ، وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Allāhumma yā dzal-manni wa lā yumannu 'alayh, yā dzal-jalāli wal-ikrām, yā dzath-thauli wal-in'ām, lā ilāha illā anta, zhahral-lājī'īn, wa jāral-mustajīrīn, wa amānal-khā'ifīn.

Allāhumma in kunta katabtani 'indaka fī ummil-kitābi syaqiyyān, aw mahrūmān, aw muqattaran 'alayya fī rizqī, famhu. Allāhumma bi fadhlika syaqāwatī wa hirmānī, wa tardī wa iqtāra rizqī, wa atsbitnī 'indaka fī ummil-kitābi sa'īdan, marzūqan, muwaffaqan lil-khairāt.

Fa innaka qulta wa qawluka al-haqqu fī kitābikal-munzali 'alā lisāni nabiyyikal-mursal: "Yamhu-llāhu mā yasyā'u wa yutsbit, wa 'indahu ummul-kitāb."

Ilāhī bit-tajallīl a'zham, fī laylatin-nisfi min syahri sya'bān al-mukarram, allatī yufraqu fīhā kullu amrin hakīm wa yubram. As'aluka an taksyifa 'annā minal-balā'i mā na'lamu wa mā lā na'lam, wa mā anta bihi a'lam.

Innaka antal-a'azzu al-akram. Wa shallallāhu ta'ālā 'alā sayyidinā Muhammadin, wa 'alā ālihī wa shahbihī wa sallam. Wal-hamdu lillāhi rabbil-'ālamīn.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ya Allah, Dzat yang Maha Pemberi Nikmat dan tidak ada yang memberi nikmat kepada-Mu. Ya Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, Ya Dzat yang memiliki karunia dan pemberian. Tiada Tuhan selain Engkau, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan, pelindung bagi mereka yang meminta perlindungan, dan tempat aman bagi mereka yang merasa takut.

Ya Allah, jika Engkau telah menetapkan aku dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh) sebagai orang yang celaka, terhalang dari rahmat-Mu, terusir, atau sempit dalam rezeki, maka hapuslah ketetapan itu. Ya Allah, dengan anugerah-Mu, hapuslah kesengsaraanku, kekuranganku, keterusiranku, dan kesempitan rezekiku. Tetapkanlah aku dalam Ummul Kitab sebagai orang yang beruntung, mendapat rezeki, serta diberi taufik untuk melakukan kebaikan.

Sesungguhnya Engkau telah berfirman, dan firman-Mu adalah kebenaran dalam kitab-Mu yang diturunkan kepada Nabi-Mu yang diutus: "Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya-lah Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh)." (QS. Ar-Ra'd: 39).

Wahai Tuhanku, dengan kemuliaan-Mu yang agung pada malam Nisfu Syaban yang penuh berkah, di mana segala urusan yang penuh hikmah ditentukan dan ditetapkan, aku memohon kepada-Mu agar Engkau mengangkat dari kami segala bala (musibah), baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, dan Engkau lebih mengetahui daripada kami.

Sesungguhnya Engkau Maha Mulia dan Maha Dermawan. Semoga Allah mencurahkan shalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."

Versi Syekh Abdul Hamid dalam Kitab Kanzun Najah Was-Surur

Terakhir, menurut Syekh Abdul Hamid, cara membaca Surat Yasin pada malam Nisfu Syaban dilakukan setelah shalat Maghrib dan dilakukan dengan niat yang berbeda pada setiap kali membacanya. Setelah membaca setiap Surat Yasin, dilanjutkan dengan membaca Doa Nisfu Syaban.

Adapun tata cara lengkapnya sebagai berikut:

  • Setelah shalat maghrib, membaca Surat Yasin pertama dengan niat agar diberi umur panjang dan taufik dalam ketaatan kepada Allah.
  • Membaca Surat Yasin kedua dengan niat agar dihindarkan dari bala (musibah dan keburukan).
  • Membaca Surat Yasin ketiga dengan niat agar tidak bergantung kepada orang lain dan hanya mengandalkan Allah.

Setelah setiap bacaan Surat Yasin, membaca Doa Nisfu Syaban berikut ini.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلاَ يُمَنُّ عَلَيْهِ، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَا إلَهَ اِلَّا أَنْتَ، ظَهْرَ اللاَّجِئِيْنَ، وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ، وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْنَ.

اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقْتَرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ، فَامْحُ الَّلهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِي وَطَرْدِيْ وَاِقْتَارَ رِزْقِيْ، وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ.

فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ اْلمُنَزَّلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ اْلمُرْسَلِ:
يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ.

اِلَهِيْ بِالتَّجَلِّي اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْباَنَ اْلمُكَرَّمِ، الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ، أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ الْبَلاَءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ وَمَا اَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، اِنَّكَ أَنْتَ اْلأَعَزُّ اْلاَكْرَمُ.

وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Wa ṣallallāhu 'alā sayyidinā Muḥammad wa 'alā ālihi wa ṣaḥbihi wa sallam.

Allāhumma yā dzal-manni wa lā yumannu 'alayh, yā dzal-jalāli wal-ikrām, yā dzath-thauli wal-in'ām, lā ilāha illā anta, ẓahral-lājī'īn, wa jāral-mustajīrīn, wa ma'manal-khā'ifīn.

Allāhumma in kunta katabtani 'indaka syaqiyyān aw maḥrūmān aw maṭrūdan aw muqtaran 'alayya fī rizqī, fa-mḥu Allāhumma bi faḍlika syaqāwatī wa ḥirmānī wa ṭardī wa iqtāra rizqī, wa athbitnī 'indaka fī ummil-kitābi sa'īdan, marzūqan, muwaffaqan lil-khairāt.

Fa-innaka qulta wa qawluka al-haqqu fī kitābikal-munzali 'alā lisāni nabiyyikal-mursal:
"Yamḥu-llāhu mā yasyā'u wa yutsbitu wa 'indahu ummul-kitāb."

Ilāhī bit-tajallī al-a'ẓam fī laylatin-nisfi min syahri sya'bān al-mukarram, allatī yufraqu fīhā kullu amrin ḥakīmin wa yubram. As'aluka an taksyifa 'annā minal-balā'i mā na'lamu wa mā lā na'lamu wa mā anta bihi a'lam.

Innaka antal-a'azzu al-akram. Wa ṣallallāhu ta'ālā 'alā sayyidinā Muḥammadin wa 'alā ālihi wa ṣaḥbihi wa sallam.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam Allah untuk junjungan kita, Nabi Muhammad, beserta keluarga dan sahabatnya.

Wahai Tuhanku yang Maha Pemberi dan tidak diberi. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan. Wahai Tuhan Pemberi segala kekayaan dan nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, tempat berlindung bagi mereka yang mencari perlindungan, pelindung bagi yang meminta pertolongan, dan tempat aman bagi mereka yang ketakutan.

Ya Allah, jika Engkau telah menetapkan aku dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka, terhalang dari rahmat-Mu, terusir, atau sempit dalam rezeki, maka hapuslah ketetapan itu. Ya Allah, dengan anugerah-Mu, hapuskanlah kesengsaraanku, keterusiranku, dan sempitnya rezekiku. Tetapkanlah aku dalam Ummul Kitab sebagai orang yang beruntung, mendapat rezeki, serta diberi taufik untuk melakukan kebaikan.

Sesungguhnya Engkau telah berfirman, dan firman-Mu adalah kebenaran dalam kitab-Mu yang diturunkan kepada Nabi-Mu yang diutus:
"Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya-lah Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh)." (QS. Ar-Ra'd: 39).

Wahai Tuhanku, dengan kemuliaan-Mu yang agung pada malam Nisfu Syaban yang penuh berkah, di mana segala urusan yang penuh hikmah ditentukan dan ditetapkan, aku memohon kepada-Mu agar Engkau mengangkat dari kami segala bala (musibah), baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, dan Engkau lebih mengetahui daripada kami.

Sesungguhnya Engkau Maha Mulia dan Maha Dermawan. Semoga Allah mencurahkan shalawat kepada Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya."

Setiap ulama memiliki ketentuan tersendiri dalam mengamalkan bacaan Yasin 3 kali pada malam Nisfu Syaban. Sebagai seorang muslim, kita diberi keleluasaan untuk memilih cara mana yang akan diikuti. Semoga penjelasan di atas bermanfaat!




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads