Warga se-RT di Kartasura Sukoharjo Kompak Umrah Bareng, Berangkat Malam Ini

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Sabtu, 26 Okt 2024 23:08 WIB
Persiapan warga Dukuh Windan Baru, RT: 04/07, Desa Gumpang, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo berangkat umrah, Sabtu (26/10/2024). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Sukoharjo -

Sebanyak 141 warga Dukuh Windan Baru, RT 04 RW 07, Desa Gumpang, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo malam ini berangkat umrah. Mereka berkumpul di depan Masjid Hamzah sebelum bertolak ke Jakarta.

Ketua panitia, Mahfud Afdarul Chodri (48) mengatakan, umrah bareng warganya ini bertajuk from Hamzah to Mekkah. Hamzah sendiri merupakan nama masjid di lingkungan RT-nya.

"Malam ini kita berangkat dari Masjid Hamzah dengan menggunakan jalur darat pakai bus kita ke Jakarta. Besok pagi sampai sana, lalu sorenya kita baru berangkat menuju ke Jeddah," kata Mahfud kepada awak media, Sabtu (26/10/2024).

Panitia menyiapkan tiga bus untuk membawa jemaah ke Jakarta. Karena jalan kampung yang sempit, bus diparkirkan di Jalan Slamet Riyadi, Kartasura.

"Ini ada acara sebentar (di Masjid Hamzah), nanti kita jalan bersama ke jalan raya bersama pengantar menuju bus. Tidak semua naik bus, ada yang sudah di Jakarta dan beberapa karena faktor kesehatan berangkat naik pesawat ke Jakarta. Mungkin yang di bus berkurang 10 orang," jelasnya.

Dia mengatakan, dari 141 jemaah tidak ada yang berhalangan untuk berangkat. Mereka sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk ibadah umrah ini.

"Untuk yang berhalangan berangkat tidak ada. Usia paling muda balita 8 bulan karena orang tuanya ikut, dan yang paling tua lansia usia 82. Ada 4 orang yang masuk kategori lansia, tapi masih roso," ujarnya.

Dia mengatakan, umrah bersama warga satu RT ini baru pertama kali diadakan oleh warga kampungnya. Panitia menyiapkan waktu 1 tahun untuk umrah bersama ini.

Diberitakan sebelumnya, Mahfud mengatakan rencana umrah bersama warga satu RT ini direncanakan pada Oktober 2023 lalu. Dia menilai, banyak warga yang antusias meski pendapatan mereka tidak besar.

Mahfud menegaskan, tidak ada paksaan bagi warganya yang ingin mengikuti ibadah umrah massal ini. Namun warga banyak yang termotivasi, sehingga banyak yang ikut mendaftar.

"Kita tidak memaksa, tapi kita sama Ustaz Na'im (salah satu pembimbing umrah) menyampaikan, umrah akan menghilangkan kemiskinan dan menghilangkan kesusahan hati. Jadi setelah umrah itu jaminannya tidak kekurangan, dan akan digantikan Allah. Jadi lebih ke memotivasi," kata Mahfud saat dihubungi detikJateng, Selasa (15/10),

"Ini sasaran kita memang untuk yang tidak punya gaji tetap, yang mereka harus 10-11 bulan kali pembayaran kalau mereka mengumpulkan sendiri, mungkin berat. Karena mungkin bisa dapat yang harga Rp 30 jutaan," imbuhnya.

Panitia kemudian mencari biro yang memberi harga keberangkatan umrah paling murah, dan mendapatkan harga sekitar Rp 20 juta. Sejak Oktober tahun lalu, sebagian peserta mulai mencicil dari Rp 500 ribu hingga semampunya setiap bulannya.

Mahfud mengatakan, saat ini semua peserta sudah lunas membayar biaya umrah.

"Dari awal panitia bekerja dengan satu niatan, yaitu ikhlas, tidak mencari untung, siap tombok, dan membantu warga. Kita rapat selama setahun ini sudah 19 kali, kalau ada kendala dikomunikasikan. Kendalanya hampir tidak ada, kita lebih mengakomodir yang tidak memiliki gaji tetap. Karena mereka harus mencicil setiap bulannya," jelasnya.

Persiapan warga Dukuh Windan Baru, RT: 04/07, Desa Gumpang, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo berangkat umrah, Sabtu (26/10/2024). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng

Ada cerita unik yang menyertai perjuangan para warga RT 04, seperti apa?



Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"

(apu/apu)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork