Doa Hari Ke-27 Ramadhan Beserta Keutamaan dan Tanda Malam Lailatul Qadar

Doa Hari Ke-27 Ramadhan Beserta Keutamaan dan Tanda Malam Lailatul Qadar

Anindya Milagsita - detikJateng
Sabtu, 06 Apr 2024 16:29 WIB
Ilustrasi baca doa
Ilustrasi doa Ramadhan. Foto: Getty Images/iStockphoto/Sarbinaz Mustafina
Solo -

Salah satu cara memaknai kehadiran malam Lailatul Qadar adalah dengan banyak-banyak mengamalkan doa, seperti dengan melantunkan doa hari ke-27 Ramadhan. Lantas seperti apakah bacaan doa ke-27 Ramadhan yang bisa diamalkan setiap muslim?

Apabila merujuk dari kalender Hijriah yang dibagikan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, dapat diketahui pada hari ini Sabtu, 6 April 2024 bertepatan dengan tanggal 26 Ramadhan 1445 H. Namun, perlu dimengerti bahwa pergantian hari pada kalender Islam atau Hijriah berbeda dengan kalender Masehi yang selama ini digunakan sehari-hari.

Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan dalam buku 'Islam yang Produktif' karya Faisal Ismail, terdapat sejumlah perbedaan antara penanggalan dalam kalender Hijriah dan kalender Masehi. Salah satu yang dapat disoroti adalah pergantian hari yang biasanya menjadi acuan bagi masyarakat. Pada kalender Masehi, pergantian harinya akan berlangsung setiap pukul 00.00 waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lain halnya dengan kalender Hijriah yang pergantian harinya dimulai pada saat Matahari terbenam atau waktu maghrib. Merujuk dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa tanggal 27 Ramadhan akan hadir pada hari ini Sabtu, 6 April 2024 dimulai dari pada saat Matahari terbenam atau waktu maghrib tiba.

Kemudian tanggal 27 Ramadhan juga dapat dimaknai sebagai salah satu tanggal ganjil dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Ini menunjukkan adanya kemungkinan malam nanti adalah malam Lailatul Qadar.

ADVERTISEMENT

Sebagai cara untuk memaknai kehadiran malam Lailatul Qadar, terdapat doa hari ke-27 Ramadhan yang dapat diamalkan. Melalui artikel ini akan dipaparkan mengenai doa hari ke-27 Ramadhan, keutamaan malam Lailatul Qadar, hingga tanda-tanda malam Lailatul Qadar. Simak penjelasannya melalui paparan berikut.

Doa 27 Ramadhan

Secara umum, terdapat doa harian bulan Ramadhan yang bisa diamalkan oleh umat Islam. Melalui doa tersebut menjadi waktu bagi setiap muslim untuk memohon kepada Allah SWT. Dikutip dari buku 'Step by Step Puasa Ramadhan bagi Orang Sibuk' karya Gus Arifin, berikut bacaan doa hari ke-27 Ramadhan lengkapnya:

اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي فِيْهِ فَضْلَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَصَبِّرْ اُمُوْرِ فِيْهِ مِنَ الْعَسْرِ إِلَى الْيُسْرَى وَاقْبَلْ مَعَاذِيْرِي وَحُطْ عَنِّيَ الذَنْبِ وَالْوِزْرَ يَا رُؤْفَا بِعِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ

"Allâhummarjuqni Fihi Fadla Lailata al-Qadri Wa Sabir Umûri Fihi Min al-'Usri ila Yusra Wa Aqbal Ma'adzirî Wa Hut Aniya adz-Dzanbi Wa al-Wizra Ya Rufâ Bi Ibâdihi as-Salihin."

Artinya: "Ya Allah, rezekikanlah kepadaku keutamaan Lailatul Qadar, dan ubahlah perkara-perkaraku yang sulit menjadi mudah, terimalah permintaan maafku, dan hapuskanlah dosa dan kesalahanku, Wahai Yang Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya yang saleh."

Keutamaan Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar diketahui merupakan salah satu malam yang mulia di dalam Islam. Mengapa demikian? Alasannya karena terdapat berbagai keutamaan yang dimiliki oleh malam tersebut. Bahkan keutamaan malam Lailatul Qadar telah disampaikan dalam firman Allah SWT melalui Al-Quran dalam Surat Al-Qadr mulai dari ayat 1-5.

Melalui Surat Al-Qadr, Allah SWT berfirman:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ۝١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ۝٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ۝٣ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ۝٤ سَلٰمٌۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِࣖ ۝٥

"Innâ anzalnâhu fî lailatil-qadr. Wa mâ adrâka mâ lailatul-qadr. Lailatul-qadri khairum min alfi syahr. Tanazzalul-malâ'ikatu war-rûḫu fîhâ bi'idzni rabbihim, ming kulli amr. Salâmun hiya ḫattâ mathla'il-fajr."

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar."

Kehadiran Surat Al-Qadr dapat dijadikan sebagai pedoman bagi seorang muslim untuk memaknai keutamaan malam Lailatul Qadar. Disampaikan oleh Allah SWT bahwa malam Lailatul Qadar adalah waktu yang lebih baik dari seribu bulan.

Bahkan pada saat tersebut para malaikat hingga ruh malaikat Jibril memohon izin kepada-Nya untuk mengatur seluruh urusan umat manusia. Disampaikan juga bahwa malam Lailatul Qadar dipenuhi dengan kesejahteraan dari malam hari hingga terbit fajar tiba keesokan harinya.

Keutamaan malam Lailatul Qadar juga disampaikan dengan rinci melalui buku 'Panduan Lengkap Puasa Ramadhan Menurut al-Qur'an dan Sunnah' yang disusun oleh Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Lukman. Berikut beberapa keutamaan malam Lailatul Qadar:

1. Terdapat Banyak Kebaikan

Keutamaan malam Lailatul Qadar yang pertama adalah terdapat banyak kebaikan di waktu tersebut. Hal ini berkaitan dengan turunnya malaikat yang telah disampaikan dalam Surat Al-Qadr yang telah dipaparkan sebelumnya. Sementara itu, Imam Ibnu Katsir juga menjelaskan terkait banyaknya kebaikan yang akan dibawa oleh para malaikat pada malam Lailatul Qadar.

Sebagaimana Imam Ibnu Katsir berkata:

"Malaikat banyak yang turun pada malam ini karena banyaknya kebaikan pada malam tersebut. Para malaikat turun bersamaan dengan turunnya keberkahan dan rahmat."

2. Malam yang Disebut Salam

Selanjutnya Syaikh al-Allamah Muhammad din Shalih al-Utsaimin juga mengatakan tentang keutamaan malam Lailatul Qadar yang dijelaskan secara lengkap dalam Surat Al-Qadr. Disampaikan bahwa dalam surat Al-Qadr yang mulia terdapat beberapa keistimewaan Lailatul Qadar, salah satunya sebagai waktu yang disebut sebagai salam atau malam kesejahteraan.

Pada malam Lailatul Qadar dikatakan ada begitu banyak hamba Allah SWT yang akan diselamatkan dari siksaan. Hal ini tentunya diperuntukkan bagi hamba-nya yang telah bersungguh-sungguh untuk taat kepada Allah SWT.

3. Allah Menyampaikannya dalam Sebuah Surat

Kemudian Syaikh al-Allamah Muhammad din Shalih al-Utsaimin menyampaikan tentang Surat Al-Qadr yang dianggap sebagai sebuah surat dalam Al-Quran tentang keutamaan malam Lailatul Qadar. Melalui surat tersebut, Allah SWT menurunkan keutamaan malam Lailatul Qadar sebagai panduan bagi umat Islam. Surat yang menjadi bagian dari Al-Quran tersebut juga nantinya akan dibaca sepanjang masa hingga kiamat tiba oleh kaum muslim.

Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar

Lantas seperti apa tanda-tanda malam Lailatul Qadar? Sejatinya, tidak ada seorang pun manusia yang dapat mengetahui kapan datangnya malam Lailatul Qadar. Hal ini karena malam Lailatul Qadar merupakan rahasia yang hanya diketahui oleh Allah SWT.

Meski begitu, kaum muslim dapat melihat sejumlah tandanya yang diharapkan dapat menjadi cara agar lebih bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah SWT. Masih dikutip dari buku sebelumnya, disampaikan ada setidaknya dua tanda-tanda malam Lailatul Qadar.

Pertama, disebutkan di hari setelah malam Lailatul Qadar hadir, Matahari terbit dengan warna yang putih tetapi tidak menyilaukan mata manusia. Hal ini sejalan dengan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ubay bin Ka'ab bahwa:

وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا

"Pagi harinya malam Lailatul Qadar, Matahari terbit putih, tidak menyilaukan" (HR. Muslim).

Tanda malam Lailatul Qadar kedua adalah pada saat malam hari terlihat indah dan juga cerah. Bahkan udara terasa tidaklah panas, tetapi juga tidak dingin. Sebagaimana Ubay bin Ka'ab berkata:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ سَمْحَةٌ طَلْقَةُ لَا حَارَّةٌ وَلَا بَارِدَةٌ تُصْبِحُ شَمْسُهَا صَبِيحَتَهَا ضَعِيفَةً حَمْرَاءَ

Artinya: "Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin. Keesokan harinya cahaya mataharinya melemah kemerah-merahan" (HR. ath-Thayalisi, Ibnu Khuzaimah, dan al-Bazzar. Hadits ini disebut sebagai hadits hasan).

Sementara itu, disebutkan dalam buku 'Ensiklopedia Hadits Ibadah Puasa, Zakat, dan Haji' karya Syamsul Rijal Hamid, terdapat sebuah hadits yang menjelaskan tentang tanda-tanda malam Lailatul Qadar. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

"Malam Lailatul Qadar itu malam yang cerah, tidak dingin dan tidak panas. Tidak berawan dan tidak hujan. Tiada angin dan tiada dilempar bintang-bintang. Lalu, tanda pada pagi harinya Matahari terbit tak bersinar, hanya tampak terang putih, tetapi tidak panas" (HR. Thabrani, dari Watsilah RA)

Namun, perlu untuk diketahui bagi setiap muslim bahwa tidak dianjurkan untuk mencari-cari tanda malam Lailatul Qadar. Sebaliknya, hendaknya bagi mereka untuk meyakini dan bersungguh-sungguh dalam berusaha untuk meraih malam Lailatul Qadar.

Hal ini sejalan dengan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Seperti disebutkan dalam buku 'Inspirasi Ramadhan' karya H. Brilly El-Rasheed, S.Pd. bahwa Rasulullah SAW tidak mencari-cari tanda tersebut.

Sebaliknya, Rasulullah SAW memperbanyak ibadahnya di hari-hari terakhir bulan Ramadhan. Sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah RA, berikut ini:

عَنْ عَائِشَةَ هَا قَالَتْ : - كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ أَيْ : الْعَشْرُ الْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ شَدَّ مِثْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya: "Dari 'Aisyah, ia berkata, 'Rasulullah biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah'." (HR. Bukhari dan Muslim).

Demikian tadi rangkuman doa hari ke-27 Ramadhan yang dilengkapi keutamaan dan tanda-tanda malam Lailatul Qadar. Jangan lupa mengamalkannya ya, detikers.




(ahr/rih)


Hide Ads