Hukum Mandi Keramas Sebelum Puasa Ramadhan Lengkap Niat-Tata Caranya

Hukum Mandi Keramas Sebelum Puasa Ramadhan Lengkap Niat-Tata Caranya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Selasa, 05 Mar 2024 15:16 WIB
Fresh shower behind wet glass window with water drops splashing. Water running from shower head and faucet in modern bathroom.
Ilustrasi mandi Foto: Getty Images/iStockphoto/ben-bryant
Solo -

Sebelum Ramadhan tiba, tidak sedikit masyarakat muslim yang melakukan mandi wajib atau mandi junub dengan mandi seperti biasa kemudian berkeramas. Lalu, apa hukum mandi keramas sebelum puasa Ramadhan?

Mandi wajib/junub atau mandi keramas merupakan cara menyucikan diri dari hadas besar di dalam agama Islam. Mandi keramas wajib dilakukan setelah haid, nifas, jimak atau bersetubuh, dan keluarnya mani dari kemaluan.

Mari simak penjelasan lengkap mengenai hukum mandi keramas sebelum puasa Ramadhan berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hukum Mandi Keramas Sebelum Puasa Ramadhan

Menurut buku Tuntunan Puasa Menurut Al Quran dan Sunah oleh Alik Al Adhim, syarat wajib puasa antara lain baligh, berakal, sehat, mampu, dan bukan musafir. Sedangkan syarat sahnya adalah niat, beragama Islam, suci dari haid dan nifas, serta berpuasa pada hari yang diperbolehkan puasa.

Seorang wanita yang sedang haid dan nifas diharamkan untuk berpuasa. Jika sudah selesai dari keduanya, maka diwajibkan untuk mandi keramas terlebih dahulu sebelum menjalankan ibadah puasa.

ADVERTISEMENT

Sementara untuk keadaan junub karena mimpi dan berjima atau hubungan badan tidak diwajibkan untuk mandi keramas sebelum puasa. Di dalam buku Dahsyatnya 7 Puasa Wajib, Sunnah, & Thibbun Nabawi oleh Thibbun Nabawi, dijelaskan bahwa orang yang berpuasa dalam keadaan junub tetap dianggap sah.

Dasar penetapan hukum tersebut adalah hadits riwayat Bukhari berikut ini.

Dari Aisyah RA, ia berkata, "Aku menyaksikan Rasulullah saw., bahwasanya beliau pagi-pagi mandi berada dalam keadaan junub karena berjima, bukan karena mimpi, kemudian beliau berpuasa pada hari itu." (HR Bukhari)

Namun, orang tersebut tetap harus mandi keramas atau mandi wajib untuk bersuci dari hadas besar. Hal tersebut dilakukan agar bisa mendirikan sholat.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka seorang muslim yang diharuskan mandi wajib/junub sebelum puasa Ramadhan adalah mereka yang sedang dalam keadaan berhadas besar.

Tata Cara Mandi Keramas

Dikutip dari buku Fiqh Ibadah oleh Zaenal Abidin, berikut ini adalah tata cara mandi keramas selengkapnya.

1. Niat

Sebelum memulai mandi wajib atau mandi junub, hendaknya membaca niat terlebih dahulu. Penting untuk mengucapkan doa niat pada awalnya, karena hal ini menjadi ciri khas antara mandi wajib dan mandi biasa. Doa niat dapat dibaca dalam hati atau diucapkan dengan suara.

Jika mandi keramas dilakukan setelah haid, maupun bersyahwat, bacaan niatnya adalah sebagai berikut:

بِسْمِ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ­Ω’Ω…ΩŽΩ°Ω†Ω Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ­ΩΩŠΩ…ΩΨŒ Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ§Ω„Ω’ΨΊΩΨ³Ω’Ω„ΩŽ Ω„ΩΨ±ΩŽΩΩ’ΨΉΩ Ψ§Ω„Ω’Ψ­ΩŽΨ―ΩŽΨ«Ω Ψ§Ω„Ω’Ψ£ΩŽΩƒΩ’Ψ¨ΩŽΨ±Ω Ω…ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ψ¬ΩŽΩ†ΩŽΨ§Ψ¨ΩŽΨ©Ω ΩΩŽΨ±Ω’ΨΆΩ‹Ψ§ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰.

Bismillahirahmanirahim nawaitul ghusla lirafil hadatsil akbar minal janabati fardhlon lillahi ta'ala.

Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardhu karena Allah Ta'ala."

Sedangkan mandi wajib yang dikerjakan oleh perempuan karena keluar darah dari organ intim setelah melahirkan (nifas), berikut ini niatnya.

بِسْمِ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ­Ω’Ω…ΩŽΩ°Ω†Ω Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ­ΩΩŠΩ…ΩΨŒ Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ§Ω„Ω’ΨΊΩΨ³Ω’Ω„ΩŽ Ω„ΩΨ±ΩŽΩΩ’ΨΉΩ Ψ§Ω„Ω’Ψ­ΩŽΨ―ΩŽΨ«Ω Ψ§Ω„Ω’Ψ£ΩŽΩƒΩ’Ψ¨ΩŽΨ±Ω Ω…ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩΩΩŽΨ§Ψ³Ω ΩΩŽΨ±Ω’ΨΆΩ‹Ψ§ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰.

Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitu Ghusla Lirafil Hadatsil Akbar Minan Nifasi Fardhlon Lillahi Ta'ala.

Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardhu karena Allah Ta'ala."

2. Membersihkan Telapak Tangan

Lakukan pembersihan telapak tangan sebanyak tiga kali. Sesuai dengan ajaran Rasulullah, cuci tangan ini dapat dilakukan hingga tiga kali, bertujuan untuk menjaga kebersihan tangan dan mencegah kontaminasi najis.

3. Menghilangkan Najis dan Kotoran

Singkirkan kotoran yang melekat di daerah tersembunyi dengan menggunakan tangan kiri. Wilayah tubuh yang cenderung kotor dan tersembunyi meliputi bagian kemaluan, dubur, bagian bawah ketiak, pusar, dan sebagainya.

4. Cuci Tangan

Setelah membersihkan bagian kemaluan, lakukan pencucian tangan dengan menggosoknya menggunakan tanah atau sabun. Setelah membersihkan area tubuh yang kotor dan tersembunyi, penting untuk mencuci tangan kembali. Caranya, gosokkan tangan ke tanah atau tembok, lalu bilas dengan air atau gunakan sabun sebelum dibilas.

5. Wudhu

Lakukan gerakan wudhu secara menyeluruh, seperti yang dilakukan ketika akan melaksanakan sholat, mulai dari mencuci tangan hingga membasuh kaki.

6. Menyela-nyela Rambut

Celupkan tangan ke dalam air dan sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan hingga menyentuh kulit kepala. Siramkan air ke kepala sebanyak tiga kali, pastikan agar air mencapai pangkal rambut.

7. Meratakan Air ke Seluruh Tubuh

Basahi seluruh tubuh dengan mengalirkan air, dimulai dari sisi kanan dan dilanjutkan ke sisi kiri. Saat menjalankan tata cara mandi wajib, pastikan untuk membersihkan dengan seksama seluruh lipatan kulit dan bagian tubuh yang tersembunyi.

Demikian penjelasan tentang hukum mandi keramas sebelum puasa Ramadhan lengkap dengan niat dan tata caranya. Semoga bermanfaat!




(par/apu)


Hide Ads