Mandi Sebelum Puasa Ramadhan: Niat, Hukum, Tata Cara, Waktu Mengerjakannya

Mandi Sebelum Puasa Ramadhan: Niat, Hukum, Tata Cara, Waktu Mengerjakannya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Jumat, 28 Feb 2025 16:47 WIB
Fresh shower behind wet glass window with water drops splashing. Water running from shower head and faucet in modern bathroom.
Ilustrasi mandi sebelum puasa. Foto: Getty Images/iStockphoto/ben-bryant
Solo -

Mandi wajib, mandi janabah, mandi junub, atau 'mandi' adalah cara bersuci dari hadas besar menurut ajaran Islam. Menjelang bulan suci, kaum muslim pun sebaiknya memahami bagaimana niat mandi sebelum puasa Ramadhan, termasuk hukum serta waktu pelaksanaannya.

Kewajiban mandi sendiri terdapat di dalam surat Al-Maidah ayat 6 berikut ini:

وَΨ₯ِن كُنΨͺُمْ Ψ¬ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ¨Ω‹Ψ§ ΩΩŽΨ§Ψ·Ω‘ΩŽΩ‡Ω‘ΩŽΨ±ΩΩˆΨ§ (Ψ§Ω„Ω…Ψ§Ψ¦Ψ―Ψ© : Ω¦)
Artinya: "Dan jika kamu junub, maka bersucilah." (QS. Al-Maidah: 6)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, seperti apakah hukum mandi sebelum puasa Ramadhan beserta niat dan tata caranya? Mari kita simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Hukum Mandi Sebelum Puasa Ramadhan

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari buku Kitab Fikih Sehari-hari tulisan AR Shohibul Ulum serta 125 Masalah Puasa tulisan Muhammad Anis Sumaji, mandi janabah sebelum masuk waktu puasa Ramadhan bukanlah syarat sah berpuasa. Artinya, seseorang yang dalam keadaan junub, baik karena berhubungan suami istri atau mimpi basah tetap sah puasanya meskipun belum sempat mandi sebelum waktu subuh tiba. Ini karena kesucian dari hadas besar bukan syarat sahnya puasa, melainkan hanya menjadi syarat sahnya sholat.

ADVERTISEMENT

Dalam Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyyah (16:55) disebutkan:
"Berpuasa hukumnya sah bagi orang junub seperti orang yang memasuki waktu subuh, sedangkan ia dalam keadaan belum mandi junub. Hal ini karena Aisyah dan Ummu Salamah r.a. berkata: 'Sesungguhnya Nabi memasuki waktu subuh dalam keadaan junub karena jimak dengan istrinya, kemudian setelah itu beliau mandi dan berpuasa.'" (HR. Bukhari)

Dari hadits ini, jelas bahwa Rasulullah SAW sendiri pernah mengalami hal serupa, yaitu memasuki waktu subuh dalam keadaan junub dan tetap melanjutkan puasanya tanpa batal. Ini menunjukkan bahwa kesucian dari hadas besar bukan bagian dari rukun atau syarat sahnya puasa.

Namun, meskipun tidak wajib mandi sebelum puasa, seorang muslim tetap wajib mandi janabah sebelum melaksanakan sholat, termasuk sholat subuh. Sebab, bersuci dari hadas besar adalah syarat sah sholat, berbeda dengan puasa yang tidak mensyaratkannya.

Begitu pula jika seseorang mengalami mimpi basah di siang hari saat berpuasa, puasanya tetap sah meskipun ia belum langsung mandi. Ia hanya wajib mandi ketika hendak menunaikan sholat.

Sebaliknya, hal yang dapat membatalkan puasa adalah jika seseorang dengan sengaja melakukan sesuatu yang menyebabkan dirinya berhadas besar di siang hari, seperti berhubungan suami istri. Bahkan, dalam kondisi ini, pelakunya wajib membayar kafarat dengan berpuasa dua bulan berturut-turut atau memberi makan 60 orang miskin. Namun, jika hanya percumbuan tanpa hubungan badan tetapi menyebabkan keluarnya mani, puasanya batal tetapi tidak ada kewajiban kafarat, hanya wajib mengganti puasa di hari lain.

Niat dan Tata Cara Mandi Wajib

Dihimpun dari buku Peta Perjalanan Haji dan Umrah karya Gus Arifin serta Fiqih karya Hasbiyallah, berikut adalah penjelasan lengkap mengenai niat serta tata cara mandi.

1. Niat Mandi

Sebelum mandi wajib, seseorang harus berniat dalam hati untuk menghilangkan hadas besar karena Allah Swt. Meskipun niat cukup di dalam hati, berikut adalah lafaz niat yang bisa dibaca:

بِسْمِ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ­Ω’Ω…ΩŽΩ†Ω Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ­ΩΩŠΩ…Ω"Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari lillahi ta'ala."(Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena Allah Ta'ala.)

2. Tata Cara Mandi Wajib

Agar mandi wajib sah dan sempurna, berikut adalah tata caranya sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW:

  • Membaca niat dalam hati sebelum mulai mandi.
  • Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali agar bersih sebelum mengambil air.
  • Membersihkan kemaluan dan bagian tubuh yang terkena najis dengan tangan kiri.
  • Melakukan wudhu secara sempurna, sebagaimana wudhu sebelum sholat.
  • Menyiramkan air ke kepala sebanyak tiga kali, serta memasukkan jari-jari tangan ke sela-sela rambut agar air mencapai kulit kepala.
  • Menyiramkan air ke seluruh tubuh dimulai dari sisi kanan, lalu sisi kiri, sambil memastikan semua bagian tubuh terkena air, termasuk area sulit seperti
  • lipatan kulit, sela-sela jari kaki, pusar, dan bagian dalam telinga.
  • Bagi wanita yang mandi setelah haid atau nifas, dianjurkan menggunakan kapas yang diberi sedikit wangi-wangian di tempat bekas keluarnya darah
  • untuk menghilangkan bau yang tersisa.

Waktu Mandi Wajib Sebelum Puasa Ramadhan

Dikutip dari buku 89 Kesalahan Seputar Puasa Ramadhan karya Abdurrahman Al-Mukaffi, mandi junub atau janabah sebelum masuk waktu puasa Ramadhan tidak harus dilakukan sebelum terbit fajar, tetapi harus dilakukan sebelum menunaikan sholat. Jika seseorang dalam keadaan junub atau seorang wanita baru suci dari haid atau nifas sebelum fajar, puasanya tetap sah meskipun ia belum sempat mandi sebelum masuknya waktu Subuh.

Yang terpenting adalah ia yakin sudah suci sebelum fajar, karena ada sebagian wanita yang mengira telah suci, tetapi ternyata belum. Oleh karena itu, sebagaimana diceritakan dalam riwayat, seorang wanita pernah datang kepada Aisyah RA dengan membawa kapas dan menunjukkan tanda kesuciannya. Aisyah berkata kepadanya:

"Janganlah tergesa-gesa hingga kamu melihat kapas itu putih."

Dari sini, seorang wanita harus berhati-hati memastikan dirinya benar-benar suci sebelum berniat puasa. Jika ia sudah suci sebelum fajar, ia boleh langsung berniat puasa meskipun baru mandi setelah fajar terbit.

Meskipun tidak wajib mandi sebelum fajar untuk sahnya puasa, ia tetap wajib mandi sebelum sholat Subuh. Tidak boleh menunda mandi hingga matahari terbit hanya karena ingin bersuci dengan lebih sempurna. Cara seperti ini keliru, baik di bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan, karena sholat harus dilakukan tepat waktu. Jika ingin mandi lagi untuk merasa lebih bersih setelah matahari terbit, ia boleh melakukannya setelah menjalankan sholat Subuh.

Begitu pula dengan laki-laki yang junub sebelum fajar, puasanya tetap sah meskipun ia baru mandi setelah fajar terbit. Hal ini didasarkan pada hadis:

"Bahwasanya Nabi SAW menemui waktu fajar dalam keadaan junub karena menggauli istrinya, lalu beliau tetap berpuasa dan mandi setelah fajar terbit."

Dari sini, jelas bahwa waktu mandi janabah tidak harus sebelum fajar untuk sahnya puasa. Namun, harus dilakukan sebelum sholat, karena kesucian dari hadas besar adalah syarat sahnya sholat, bukan syarat sahnya puasa.

Demikianlah penjelasan lengkap yang berkaitan dengan mandi sebelum puasa Ramadhan. Semoga bermanfaat!




(par/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads