Malam Nisfu Syaban menjadi salah satu momen yang dinantikan oleh umat Islam selama bulan Syaban ini. Namun, mungkin ada sebagian muslim yang belum mengetahui kapan malam Nisfu Syaban 2024 akan tiba?
Mengutip dari buku 'Ensiklopedia Islam' yang disusun oleh Hafidz Muftisany, malam Nisfu Syaban adalah malam pada tanggal 15 Syaban. Malam tersebut dianggap sebagai salah satu momen yang istimewa bagi sebagian orang karena memiliki keutamaan. Maka, umat Islam dianjurkan untuk menunaikan sejumlah amalan.
Agar seorang muslim memiliki panduan mengenai malam Nisfu Syaban, detikJateng telah merangkum informasinya secara lengkap. Mari simak uraian informasi mengenai jadwal, amalan, doa, hingga keutamaan malam Nisfu Syaban melalui artikel berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadwal Nisfu Syaban 2024
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa Nisfu Syaban akan berlangsung pada tanggal 15 Syaban. Merujuk dari hal tersebut diketahui bahwa malam Nisfu Syaban jatuh di hari sebelumnya atau tepatnya pada 14 Syaban.
Dijelaskan dalam buku 'Islam yang Produktif' karya Prof. Dr. H. Faisal Ismail, M.A, bahwa pergantian hari pada tahun Masehi dan Hijriah memiliki perbedaan. Apabila kalender Masehi pergantian harinya terjadi pada tengah malam atau pukul 00.00 waktu setempat, lain halnya dengan kalender Hijriah yang berganti hari tepat pada waktu matahari terbenam atau maghrib.
Maka, diketahui bahwa malam Nisfu Syaban 1445 H akan jatuh pada tanggal 14 Syaban yang dimulai pada saat waktu matahari terbenam atau maghrib atau bertepatan pada tanggal 24 Februari 2024 malam hari.
Amalan Malam Nisfu Syaban
Lantas, apa saja amalan yang dapat dilakukan pada malam Nisfu Syaban? Mengutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, terdapat beberapa amalan yang dapat dikerjakan oleh seorang muslim, yaitu:
Melantunkan Doa
Salah satu amalan Nisfu Syaban yang dapat dikerjakan oleh seorang muslim adalah dengan melantunkan doa. Hal tersebut sejalan dengan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban. Berikut isi dari hadits tersebut:
يَطْلُعُ اللَّهُ إِلَى خَلْقِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: "Allah SWT memperhatikan makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban dan mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang kafir dan orang yang bermusuhan."
Merujuk dari hadits tersebut menunjukkan bahwa malam Nisfu Syaban adalah waktu bagi seorang muslim untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.
Memperbanyak Istighfar
Amalan selanjutnya adalah dengan memperbanyak istighfar. Sebagai salah satu cara untuk memohon ampunan kepada Allah SWT, seorang muslim dapat memperbanyak lantunan istighfar. Memohon ampunan atau istighfar, sangat dianjurkan bagi seorang muslim.
Hal tersebut sejalan dengan hadits yang dikutip dari keterangan dari Sayyid Muhammad bin Alawi melalui kitab Ithmi'nânul Qulûb bahwa terdapat keutamaan bagi seorang muslim saat memperbanyak baca istighfar. Berikut isi dari keterangan tersebut:
"Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Syaban dan malam pertengahannya. Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran dan hadits. Pada bulan Syaban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan."
Sholat Sunnah dan Puasa Sunnah
Selain melantunkan doa dan memperbanyak istighfar, seorang muslim juga dapat mengamalkan puasa sunnah pada saat Nisfu Syaban. Namun, sebelum mengerjakannya di siang hari, mereka dapat melakukan sholat sunnah terlebih dahulu di malam harinya. Hal tersebut sejalan dengan hadits riwayat Ibnu Majah yang menjelaskan bahwa:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا، فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا، فَيَقُولُ: أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا، حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
Artinya: "Jika malam Nisfu Syaban datang, maka bangunlah di malam harinya, dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah pada malam itu turun ke langit dunia hingga terbit malam hari. Dia berfirman, 'Ingatlah, adakah yang memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya. Adakah yang memohon rezeki, niscaya Aku akan memberinya. Adakah yang sedang ditimpa ujian, niscaya Aku akan menyelamatkannya. Begitu seterusnya, hingga terbit fajar'."
Hadits tersebut dikuatkan dengan riwayat Ahmad yang menyebutkan bahwa:
يَطَّلِعُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِعِبَادِهِ إِلَّا لِاثْنَيْنِ: مُشَاحِنٍ، وَقَاتِلِ نَفْسٍ
Artinya: "Allah senantiasa memperhatikan makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban. Maka Dia akan mengampuni hamba-hamba-Nya kecuali dua, hamba yang saling bermusuhan dan yang membunuh." (HR Ahmad).
Doa Malam Nisfu Syaban
Masih merujuk pada laman resmi Nahdlatul Ulama, terdapat salah satu doa yang dapat dibaca pada malam Nisfu Syaban. Sayyid Utsman bin Yahya menyebutkan bahwa doa berikut bisa diamalkan oleh seorang muslim pada malam Nisfu Syaban:
اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ
اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
"Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu 'alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in'âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma'manal khâ'ifîn.
Allâhumma in kunta katabtanî 'indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî 'indaka sa'îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal 'alâ lisâni nabiyyikal mursal, "yamhullâhu mâ yasyâ'u wa yutsbitu, wa 'indahû ummul kitâb" wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil 'alamîn."
Artinya: "Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."
Keutamaan Malam Nisfu Syaban
Mengapa malam Nisfu Syaban sangat dinantikan oleh seorang muslim? Salah satu alasannya karena momen tersebut memberikan keutamaan. Seperti dijelaskan dalam laman Muslim.or.id, bahwa terdapat salah satu hadits shahih tentang keutamaan malam Nisfu Syaban. Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal, Abu Tsa'labah al-Hutsani, Abdullah bin Umar, Abu Musa al-Asy'ari, Abu Hurairah, Abu Bakar ash-Shiddiq, Auf bin Malik, dan Aisyah, bahwa keutamaan malam Nisfu Syaban adalah saat dilimpahkannya ampunan dari Allah SWT kepada para umat-Nya. Adapun isi dari hadits tersebut adalah sebagai berikut:
يَنْزِلُ اللهُ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ, فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ, إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
"Allah Tabaraka wa Ta'ala turun kepada makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban, lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan".
Demikian tadi penjelasan lengkap mengenai jadwal, amalan, doa, hingga keutamaan Nisfu Syaban yang dapat dijadikan sebagai panduan bagi seorang muslim. Semoga membantu!
(par/apl)