Khutbah Jumat merupakan salah satu sarana dakwah yang rutin dilakukan setiap minggunya, termasuk di bulan Jumadil Awal. Berikut contoh teks khutbah Jumat di bulan Jumadil Awal yang singkat dan penuh makna.
Khutbah Jumat merupakan salah satu syarat sah dari sholat Jumat, sehingga khutbah ini wajib untuk dilaksanakan. Isi dari khutbah Jumat ini dapat dibuat oleh khatib sesuai dengan topik yang sedang relevan pada saat itu, entah itu berkaitan dengan isu agama atau isu-isu lain yang sedang hangat diperbincangkan.
Selain itu, dapat juga disesuaikan dengan konteks waktu pelaksanaan khutbah, seperti menyesuaikan dengan bulan tertentu misalnya bulan Jumadil Awal. Berikut detikJateng rangkumkan 2 contoh teks khutbah Jumat di bulan Jumadil Awal yang dikutip dari buku "35 Khutbah Jumat Terpopuler Jilid 1" karya Marolah Abu Karom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh Teks Khutbah 1: Hakekat Hidup di Dunia
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kaum muslimin sidang jamaah jumat yang berbahagia, Rahimakumullah.
Puji dan syukur Alhamdulillah marilah kita sampaikan kehadirat Allah Robbul'izzati, pada kesempatan Jumat ini kita kembali dapat melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim yaitu shalat Jumat secara berjamaah di masjid yang kita cintai ini. Shalawat dan salam marilah kita sampaikan kepada uswatun hasanah kita yaitu baginda nabi besar Muhammad SAW. Juga kepada segenap keluarga dan sahabatnya, semoga kita semua yang hadir di masjid ini, kelak di hari qiyamat mendapatkan syafaat dari beliau. Aamiin.
Mengawali khutbah singkat pada kesempatan ini, sebagaimana biasa khatib berwasiat kepada diri pribadi saya dan kepada seluruh jamaah, marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa yaitu melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Kaum muslimin sidang jamaah jumat yang berbahagia, Rahimakumullah.
Pada khutbah kali ini tema yang akan khatib sampaikan adalah tentang "hakekat hidup di dunia". Untuk mengetahui apa hakikat hidup di dunia ini hendaknya kita merujuk' kepada kitab suci Al-Quran surat An Nisa ayat 77:
قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ لِمَنِ اتَّقَى
Artinya: "Katakanlah: 'Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa'."
Dalam ayat tersebut disampaikan dengan sangat jelas bahwa hakikat kesenangan hidup di dunia ini hanya sebentar saja. Hidup yang sebenarnya adalah di akhirat bersifat abadi selama-lamanya.
Namun kenyataannya banyak manusia di muka bumi ini lebih mementingkan kehidupan di dunia daripada kehidupan di akhirat nanti. Lihatlah manusia untuk urusan dunia rela melakukan apa saja, bahkan demi mendapatkan apa yang diinginkan, tidak peduli cara apapun ditempuh baik halal atau haram.
Ada juga orang bekerja sampai larut malam tidak memperhatikan istirahat, bahkan meninggalkan kewajiban shalat lima waktu. Sungguh ini adalah perbuatan zhalim dan melampaui batas sampai- sampai meninggalkan tugas pokoknya yaitu beribadah kepada Allah SWT.
Islam tidak melarang mau kerja apa saja yang penting dapat mengontrol waktu, jangan sampai dunia ini memperdaya kita.
Diantara penyebab utama seseorang lebih memilih kehidupan dunia dan lupa akan adanya kehidupan akhirat, karena hawa nafsu yang tidak terkendali. Yang namanya hawa nafsu tidak ada puas-puasnya. Ibarat meminum air laut makin diminum makin haus. Itulah sebabnya nabi kita bersabda mengingatkan betapa serakahnya yang namanya hawa nafsu. Seandainya seseorang dikasih satu ladang emas, maka akan meminta ladang emas berikutnya sampai tidak terbatas. Hanya kematianlah yang akan mengakhiri serakahnya hawa nafsu.
Dari Ibnu Abbas, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
أَنَّ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ ، وَلَنْ يَمْلَأُ فَاهُ إِلَّا التُرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
"Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekali tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat." (Muttafaqun 'alaih. HR. Bukhari no. 6439 dan Muslim no. 1048)
Dalam Al Quran surat Al Mu'minun ayat 71 juga disebutkan menggambarkan betapa bahayanya memperturutkan hawa nafsu. Kalau sekiranya kebenaran mengikuti hawa nafsu, maka binasalah langit dan bumi.
وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ أَ
Artinya: "Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya."
Kaum muslimin sidang jamaah jumat yang berbahagia,
Secara umum manusia banyak dihinggapi nafsu ammarah. Inilah jenis nafsu yang paling berbahaya. Nafsu amarah adalah nafsu yang tidak mau patuh terhadap ajaran agama dan selalu mendorong manusia untuk berbuat keburukan (QS. Yusuf ayat 53).
Banyak sekali kerusakan yang ditimbulkan oleh nafsu ammarah ini, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat maupun negara. Juga kerusakan dalam ekosistem baik di darat maupun di laut sehingga terjadinya banjir, longsor dan lain-lain.
Ada satu nafsu yang sangat baik yaitu nafsu muthmainnah sebagaimana disebutkan dalam Al Quran Surat Al Fajr 27-30. Nafsu muthmainnah ini selalu ingin taat dan patuh terhadap aturan agama. Inilah jenis nafsu para nabi dan para wali yang shalih.
Mereka senantiasa menjaga kedamaian, komunikasi yang harmonis dan berbuat segala sesuatu yang mengandung manfaat. Ketika ajal tiba nanti, nafsu ini akan dipanggil menghadap kepada Allah dalam keadaan diridhoi dan di akhirat nanti dipersilahkan masuk kedalam surga dengan kenikmatan tiada tara, hidup bahagia selama-lamanya.
Sebelum khatib mengakhiri khutbah ini, khatib mengajak kepada seluruh jamaah, marilah kita berjuang untuk mendapatkan nafsu muthmainnah dengan melaksanakan seluruh syariat Islam secara kaffah (total) agar kita tidak terpedaya oleh kehidupan dunia yang sesaat ini.
Semoga khutbah singkat edisi jumat ini, menjadi tambahan ilmu yang besar faedahnya bagi diri khatib dan jamaah sekalian.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Contoh Teks Khutbah 2: Tiga Hal Tidak Boleh Lupa
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kaum muslimin sidang jamaah Jumat yang berbahagia, Rahimakumullah.
Puji dan syukur Alhamdulillah marilah kita sampaikan kehadirat Allah Robbul'izzati, pada kesempatan Jumat ini kita kembali dapat melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim yaitu shalat Jumat secara berjamaah di masjid yang kita cintai ini.
Shalawat dan salam marilah kita sampaikan kepada uswatun hasanah kita yaitu baginda nabi besar Muhammad SAW. Juga kepada segenap keluarga dan sahabatnya, semoga kita semua yang hadir di masjid ini, kelak di hari qiyamat mendapatkan syafaat dari beliau. Aamiin.
Mengawali khutbah singkat pada kesempatan ini, sebagaimana biasa khatib berwasiat kepada diri pribadi saya dan kepada seluruh jamaah, marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa yaitu melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Kaum muslimin sidang jamaah Jumat yang berbahagia, Rahimakumullah.
Hidup di dunia ini banyak sekali yang menyebabkan manusia menjadi bosan. Entah karena capek, lelah atau karena sebab lainnya. Dengan kebosanan itu menyebabkan hidup menjadi tidak semangat dan tidak bergairah, akhirnya harapan dan cita-cita kandas ditengah jalan.
Diantara kebosanan-kebosanan tersebut, ada tiga hal tidak boleh kita merasa bosan apapun yang terjadi. Kita akan terus berjuang melakukannya tanpa kenal lelah hingga akhir kematian, karena untuk ini kita tercipta di atas muka bumi yang fana' ini.
Pertama, tidak boleh bosan dalam beribadah.
Beribadah adalah tujuan pokok diciptakan manusia. Hal ini dengan sangat jelas Allah cantumkan dalam Al-Quran surat Adz-Dzariyat ayat 56:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku".
Dalam ayat tersebut yang dimaksud dengan mengabdi adalah beribadah kepada Allah. Di antara ibadah yang utama adalah bersifat ritual yang terkait dengan hablum minallah, seperti shalat, dzikir, doa dan membaca Al-Quran.
Jika keempat hal ini kita lakukan dengan ikhlas, khusyu' dan sungguh-sungguh, maka kita akan mendapat manfaat yang luar biasa baik dari sisi duniawi maupun ukhrawi. Dengan shalat akan mencegah diri dari perbuatan keji dan munkar, dengan dzikir hati menjadi tenang, dengan doa semua hajat dikabulkan dan dengan membaca Al-Quran iman akan terus bertambah.
Ketika manfaat dari ibadah-ibadah ini kita dapatkan, sungguh nikmat dan bahagia terasa meliputi jiwa. Akhirnya menjadi suatu kebutuhan yang mengasyikkan dan tidak akan pernah mau ditinggalkan, bahkan makin semangat dan tekun dalam melaksanakannya.
Kaum muslimin sidang jamaah Jumat yang berbahagia, Rahimakumullah.
Kedua, tidak boleh bosan dalam belajar.
Perintah belajar itu terdapat dalam surat Al-Alaq ayat 1-5 yang artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari 'Alaq. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling Pemurah. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya.
Belajar itu meliputi tiga hal yaitu membaca, mendengar dan menulis. Dengan membaca akan terbuka wawasan pengetahuan yang luas, dengan mendengar akan bertambah kecerdasan dan dengan menulis akan mempertajam daya ingat.
Belajar itu tidak mesti dibangku sekolah/kuliah. Kita bisa belajar tentang apa saja di alam yang luas ini. Justru alam yang luas ini merupakan kampus pengetahuan raksasa yang takkan pernah habis dipelajari. Fakta menunjukkan banyak sekali ilmuwan yang menemukan ilmu-ilmu baru yang spektakuler di alam ini, bukan di kampus/perguruan tinggi tempat mereka belajar.
Dengan mengamati fenomena alam, terjadinya siang dan malam, aneka peristiwa yang terjadi, kehidupan flora dan fauna dan lain sebagainya, itu semua adalah sumber pembelajaran yang dahsyat akan menginspirasi diri kita untuk melakukan riset/penelitian yang menghasilkan karya yang sangat manfaat bagi kehidupan manusia. Inilah makna manusia tercipta oleh Allah sebagai khalifah (pemimpin, pengelola, pemakmur) di muka bumi ini. (QS. Al Baqarah 2:30)
Ketiga, tidak boleh bosan berbuat baik.
Berbuat baik itu pengertiannya luas yaitu apa saja yang dinilai baik, positif dan bermanfaat, itu adalah bagian dari perbuatan baik atau dalam agama disebut amal shalih. Kita dapat berbuat baik dimana saja dan kapan saja. Mulai dari hal-hal yang ringan sampai yang berat. Berbuat baik itu bisa dengan ucapan, sikap ramah atau perbuatan.
Di sekitar kita banyak sekali hal-hal baik yang bisa kita lakukan seperti membersihkan rumah, merapikan kamar, mencuci, menyetrika dan lain sebagainya. Di tempat kerja kita bisa merapikan file, membuat perencanaan, diskusi, membuat laporan dan lain sebagainya. Di lingkungan kita bisa menyiram tanaman/pohon, membersihkan got, menyapu. membakar sampah dan lain.
Bila berbuat baik ini menjadi budaya dalam keseharian kita, maka amanlah dunia ini. Komunikasi dengan sesama akan terbangun secara aktif. Tempat tinggal, tempat kerja dan lingkungan sekitar menjadi bersih, rapi, nyaman dan menyenangkan. Sehingga suasana hidup menjadi lebih indah, terarah, harmonis dan penuh bahagia.
Semoga khutbah singkat edisi Jumat ini, menjadi tambahan ilmu yang besar faedahnya bagi diri khatib dan jamaah sekalian.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Baca juga: 9+ Teks Khutbah Jumat Penuh Pesan dan Makna |
Demikian contoh teks khutbah Jumat bulan Jumadil Awal yang singkat dan penuh makna. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Muthia Alya Rahmawati peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(apl/ams)