2 Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat tentang Tahun Baru Islam-Bulan Muharram

2 Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat tentang Tahun Baru Islam-Bulan Muharram

Santo - detikJateng
Kamis, 20 Jul 2023 19:17 WIB
Ilustrasi masjid
2 Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat tentang Tahun Baru Islam-Bulan Muharram. Foto: iStockphoto
Solo -

Contoh teks khutbah Jumat yang singkat dapat dijadikan sebagai referensi oleh siapapun yang membutuhkan. Simak dua contoh khutbah jumat tentang tahun baru Islam dan bulan Muharram berikut ini.

Setelah melalui bulan Dzulhijjah yang juga disebut sebagai bulan haji, umat Islam kini telah memasuki bulan Muharram 1445 H yang menjadi awal Tahun Baru Islam. Dengan demikian, sholat Jumat minggu ini dapat diisi dengan tema Tahun Baru Islam atau bulan Muharram.

Bagi yang bertugas untuk menyampaikan khutbah, berikut ini dua contoh teks khutbah Jumat yang dikutip dari laman NU Online dengan judul artikel Khutbah Jumat: Muhasabah untuk Berubah di Tahun Baru Hijriah dan Khutbah Jumat: Menumbuhkan Semangat Baru di Tahun Baru.

Contoh Khutbah Jumat tentang Muharram Tahun Baru Islam

Contoh 1

Khutbah Jumat tentang menumbuhkan semangat di Tahun Baru Islam, 1 Muharram.

Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Puji syukur alhamdulillah mari kita tanamkan dalam hati kita bersama, sebagai ungkapan syukur kepada Allah swt atas segala nikmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua, khususnya nikmat iman dan taqwa, sehingga kita bisa terus istiqomah untuk bersama-sama menunaikan ibadah sholat Jumat.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala alihi wa sahbihi, yang telah mengangkat manusia dari lembah kenistaan yang gelap lagi pekat menuju tempat yang terang benderang dan berada dalam ridha-Nya.

Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Menumbuhkan semangat baru di tahun baru merupakan salah satu ajaran Al-Qur'an, di mana Allah SWT menegaskan kepada kita semua perihal pentingnya selalu berusaha untuk terus meningkatkan semua kualitas dan kuantitas. Jaminan yang akan didapatkan adalah akan ditampakkan kepada mereka jalan-jalan yang benar.

Orang-orang yang terus berusaha untuk selalu meningkatkan ketaatan dan kebaikan dalam hidupnya, akan mendapatkan balasan yang istimewa dari Allah. Karena itu, Allah mengajak kepada kita semua untuk terus semangat dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam meningkatkan ketaatan, keimanan dan kebaikan. Allah SWT berfirman:

لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ وَلَا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلَا ذِلَّةٌ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Artinya, "Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah). Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) dalam kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya." (QS Yunus [10]: 26).

Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Mengutip pendapat Imam Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab Lathaiful Ma'arif fima li Mawasimil 'Am minal Wazhoif, bahwa bertambahnya umur dan kebaikan menjadi barometer keimanan seseorang, karena orang-orang yang beriman akan terus bertambah kebaikannya seiring dengan bertambahnya umur.

Itulah pentingnya menumbuhkan semangat baru dalam setiap harinya, khususnya saat ini kita semua berada pada momentum tahun baru Islam. Maka hal terbaik yang layak untuk kita lakukan adalah terus menumbuhkan semangat baru untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam melakukan ketaatan dan kebaikan.

Demikian khutbah Jumat perihal pentingnya menumbuhkan semangat baru di tahun baru ini. Semoga bisa membawa manfaat dan keberkahan bagi kita semua dan kita digolongkan sebagai hamba yang istiqomah dalam menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya. Amin ya rabbal alamin.

Contoh 2

Khutbah Jumat tentang muhasabah untuk berubah di tahun baru Hijriah.

Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Menjadi sebuah kewajiban bagi kita sebagai hamba Allah untuk senantiasa mengungkapkan rasa syukur kita biqauli alhamdulillahirabbilalamin atas anugerah berbagai kenikmatan yang tak bisa kita hitung satu persatu ini. Nikmat yang telah kita nikmati dalam kehidupan selama ini harus menjadikan kita pribadi yang pandai bersyukur dan pandai berterima kasih. Dengan sikap ini, insyaallah nikmat ini akan terus bisa kita nikmati dan lebih dari itu akan senantiasa ditambah oleh Allah.

Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Alhamdulillah saat ini kita berada dalam fase peralihan masa tahun hijriah. Bulan Dzulhijjah sebagai bulan terakhir berganti dengan Muharram sebagai awal bulan tahun hijriah. Pergantian tahun ini tidak boleh dimaknai sebagai pergantian waktu seperti biasanya. Momentum ini memiliki makna dan hikmah mendalam yang jika dimaksimalkan akan membuahkan kesuksesan dan keberkahan dalam hidup.

Bergantinya tahun ini harus dijadikan sebagai waktu untuk melakukan muhasabah, evaluasi, introspeksi, terhadap perjalanan hidup selama ini agar ke depan lebih baik lagi. Jangan sampai dengan terus berjalannya waktu, kita tidak mampu mengambil ibrah, hikmah, dan pengalaman.

Dengan merenungkan masa lalu, kita bisa meninggalkan hal-hal yang negatif dan mengambil sisi-sisi positif sebagai bekal menghadapi masa depan. Kita harus optimis bisa melakukan perubahan lebih baik di masa yang akan datang dengan terus melakukan ikhtiar-ikhtiar terbaik.

Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Dalam mengarungi kehidupan melalui ikhtiar ini, kita juga harus menyadari bahwa kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Kita diperintahkan untuk melakukan ikhtiar dan setelah itu kita diingatkan untuk bertawakal, berserah diri kepada Allah. Dalam surat Luqman ayat 34 disebutkan:

اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Artinya, "Sesungguhnya Allah memiliki pengetahuan tentang hari Kiamat, menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dia kerjakan besok. (Begitu pula) tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.

Ayat ini menunjukkan kekuasaan Allah atas masa depan dan ketidaktahuan kita tentang apa yang akan terjadi esok. Dalam satu ayat ini Allah menunjukkan lima kekuasaannya sekaligus tentang masa depan.

Pertama, Allah-lah yang tahu kapan kiamat akan terjadi. Tidak ada satupun manusia yang tahu kapan kiamat datang. Kedua, Allahlah yang mengetahui kapan hujan akan turun untuk menghidupkan bumi ini dan memberi rezeki kepada manusia untuk bekal kehidupan di dunia. Ketiga, Allahlah yang tahu apa yang ada dalam kandungan seorang ibu.

Keempat, Allahlah yang tahu nasib kita di masa yang akan datang. Kita hanya berusaha dengan cara yang terbaik, namun Allah lah yang akan menentukan hasilnya. Kelima, Allahlah yang tahu kapan seseorang akan mati. Tidak ada manusia yang bisa merencanakan umurnya, meninggal dunia di mana, dan di mana dia akan dikuburkan. Namun kematian merupakan keniscayaan yang akan dihadapi oleh semua makhluk yang bernyawa.

Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Untuk mengakhiri khutbah Jumat muhasabah ini, mari kita renungi pesan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Hakim:

اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هِرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Artinya, "Gunakan lima perkara sebelum datang lima perkara; masa mudamu sebelum masa tua, sehatmu sebelum sakitmu, kekayaanmu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum kesibukanmu, dan kehidupanmu sebelum kematianmu."

Itulah contoh teks khutbah Jumat tentang menyambut datangnya tahun baru Islam di bulan Muharram. Semoga bermanfaat, Lur!




(ahr/aku)


Hide Ads