Pertambangan galian C tanah uruk di Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, diprotes karena disebut berdampak pada hilangnya sejumlah fasilitas umum. Setelah berdialog dengan warga, pihak penambang bersedia menutup penambangan itu.
"Akhirnya kita tetap reklamasi, dikasih waktu lima bulan. Jadi berkaitan dengan semua ini, ini tidak dituntut pun ini kewajiban kita. Kita selesaikan," kata pihak penambang, Direktur CV Indah Konstruksi, Bambang Satriawan, saat ditemui wartawan usai berdialog dengan warga di Balai Desa Jatisari, Senin (10/7/2023).
Bambang menyatakan legowo terhadap aspirasi warga yang meminta aktivitas penambangan galian C itu dihentikan. Selanjutnya, pihaknya akan memenuhi tuntutan masyarakat untuk melakukan reklamasi lahan yang sudah ditambang seluas sekitar 20 hektare itu.
"Kita menerima aspirasi masyarakat seperti ini, kita legowo. Dalam arti memang sudah waktunya kita harus mereklamasi," ujar dia.
Bambang menjelaskan batas waktu lima bulan yang diminta warga cukup untuk menyelesaikan reklamasi tersebut. Reklamasi akan mulai dilakukan besok.
Pihaknya akan menata kembali lahan-lahan milik warga yang sebelumnya dikeruk tanahnya. Sejumlah fasilitas umum yang hilang akan juga dikembalikan, seperti jalan dan irigasi.
"Besok kita mulai reklamasi. Makanya kita sampaikan berkaitan dengan yang diminta ini (11 item tuntutan warga), memang ini nggak perlu diminta tetap kita selesaikan. Ini kewajiban kita," ucap Bambang
"Ini tahapannya sudah mulai, kita harus nyicil. Reklamasi sudah setengah kita. Tinggal mengembalikan fungsi air, fungsi irigasi, fungsi jalan," sambung dia.
Bambang mengatakan, tanah dari lokasi penambangan di Desa Jatisari itu untuk uruk proyek strategis nasional (PSN) jalan Tol Jogja-Solo. Penghentian aktivitas tambang di Desa Jatisari itu disebutnya tak akan mengganggu proyek tersebut
"Berkaitan dengan PSN (proyek Tol Jogja-Solo) itu kebutuhan tinggal sedikit. Jadi walaupun tidak didemo pun sebenarnya kita sudah mau berakhir, tidak sampai mengganggu PSN. Karena beberapa supplier kan ada, bukan hanya dari kita. Pengambilan nggak cuma kita, banyak kuari-kuari yang lain," terang Bambang.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
(dil/aku)