Minta Ditutup! Warga Geruduk Tambang Galian C di Jatisari Boyolali

Minta Ditutup! Warga Geruduk Tambang Galian C di Jatisari Boyolali

Jarmaji - detikJateng
Senin, 10 Jul 2023 11:29 WIB
Ratusan warga Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali nggruduk lokasi penambangan galian C tanah urug di desa setempat Senin (10/7/2023).
Ratusan warga Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, geruduk lokasi penambangan galian C tanah uruk di desa setempat, Senin (10/7/2023). Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Ratusan warga Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, menggeruduk lokasi penambangan galian C tanah uruk di desa setempat. Mereka menuntut galian C yang sudah berlangsung sekitar satu tahun itu ditutup.

"Tuntutan warga (galian C) dihentikan," ujar salah seorang warga, Jais Puji Raharjo, di sela-sela aksi unjuk rasa di lokasi penambangan, Senin (10/7/2023).

Sebelumnya para warga berkumpul di Balai Desa Jatisari. Sekitar pukul 08.30 WIB, warga menuju ke lokasi tambang dengan jalan kaki sejauh sekitar 1 km.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka membawa sejumlah spanduk dan poster. Antara lain bertulis "Kami seluruh masyarakat Jatisari menolak keras galian C", "Hentikan aktivitas tambang ilegal Jatisati #anti sengkuni".

Ratusan warga Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali nggruduk lokasi penambangan galian C tanah urug di desa setempat Senin (10/7/2023).Ratusan warga Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali geruduk lokasi penambangan galian C tanah uruk di desa setempat, Senin (10/7/2023). Foto: Jarmaji/detikJateng

Sesampainya di lokasi tambang, warga menghentikan aktivitas pengerukan tanah. Sejumlah alat berat yang sedang mengeruk tanah dan dinaikkan ke dump truk pengangkut, diminta berhenti.

ADVERTISEMENT

Beberapa truk yang sudah isi maupun masih kosong terlihat pergi meninggalkan lokasi. Namun ada beberapa truk yang masih berada di lokasi.

Warga kemudian terus berjalan menuju pintu masuk lokasi tambang. Warga menutup jalan masuk tersebut. Warga juga membakar kayu yang ditumpuk di tengah jalan.

Selain itu, warga menggulingkan papan besi di atas gorong-gorong sungai di jalan masuk itu. Satu alat berat diminta mengeruk jembatan di atas sungai yang menjadi satu-satunya kendaraan masuk ke lokasi tambang.

Aksi warga mendapat pengamanan dari kepolisian dan TNI setempat. Tampak pula Kepala Desa dan Camat Sambi berada di lokasi.

Jais mengatakan, tanah yang dikeruk untuk galian C ini merupakan tanah milik warga. Selain areal pertanian ladang, juga areal persawahan.

Ratusan warga Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali nggruduk lokasi penambangan galian C tanah urug di desa setempat Senin (10/7/2023).Ratusan warga Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, geruduk lokasi penambangan galian C tanah uruk di desa setempat, Senin (10/7/2023). Foto: Jarmaji/detikJateng

Dampak aktivitas penambangan ini, menurut dia, lahan pertanian menjadi rusak. Selain itu sejumlah fasilitas umum rusak.

"Ada akses jalan usaha tani dan saluran irigasi hilang," jelasnya.

Tanah yang sudah dikeruk saat ini luasnya mencapai sekitar 20 hektare. Berada di wilayah empat dukuh di Desa Jatisari.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Seorang warga lainnya, Taryanto, mengaku tanah milik ayahnya seluas 1.200 meter juga ikut ditambang untuk tanah uruk. Namun bukan atas sukarela tetapi keterpaksaan.

"Ladang milik orang tua saya itu sebagian sudah dikeruk. Padahal sebelumnya belum ada pembicaraan. Ada sekitar 7 meteran yang dikeruk. Beberapa pohon jati juga sudah ditebang. Dengan terpaksa yang diberikan, dihargai Rp 15 ribu per meter permukaan," kata Taryanto.

Hingga siang ini, aksi warga masih berlangsung. Warga kembali ke Balai Desa untuk dialog dengan pengelola tambang.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads