Sudah 2 Minggu Bulan Syawal, Masih Bolehkah Puasa Syawal?

Sudah 2 Minggu Bulan Syawal, Masih Bolehkah Puasa Syawal?

Paradisa Nunni Megasari - detikJateng
Minggu, 07 Mei 2023 16:15 WIB
Ilustrasi Puasa
Sudah 2 Minggu Bulan Syawal, Masih Bolehkah Puasa Puasa Syawal? Foto: Shutterstock
Solo -

Mengerjakan ibadah puasa Syawal dianjurkan bagi umat Islam setelah Hari Raya Idul Fitri. Saat ini umat Islam sudah menjalani 2 minggu bulan Syawal. Lantas, apakah masih boleh mengerjakan puasa Syawal? Sampai kapan batas waktunya?

Bulan Syawal adalah bulan ke-10 pada kalender Hijriyah dan memiliki sejumlah keutamaan. Untuk meraih keutamaan tersebut, umat Islam dianjurkan mengerjakan ibadah sunah, yaitu puasa Syawal.

Puasa Syawal biasanya dilaksanakan selama enam hari dilakukan persis setelah Hari Raya Idul Fitri, yaitu mulai 2-7 Syawal. Namun bagi umat Islam yang berpuasa di luar tanggal itu, sekalipun tidak berurutan, tetap mendapat keutamaan puasa Syawal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puasa Syawal 2023 Sampai Kapan?

Sebelumnya, pemerintah menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Maka dari itu, umat Islam mulai bisa mengerjakan puasa Syawal mulai 23 April lalu.

Dikutip dari buku 'Surga? Mau dong!' karya Abu Syahidah, jumlah puasa Syawal harus enam hari. Boleh dilakukan berturut-turut, boleh juga tidak berurutan, yang penting dikerjakan selama 6 hari dalam bulan Syawal.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, batas waktu puasa Syawal 2023 adalah sampai akhir bulan Syawal tahun ini yang jika dihitung secara kasar maka akan berakhir pada 20-21 Mei 2023.

Dalil Puasa Syawal

Dikutip dari buku 'Ternyata Puasa Shalat dan Puasa Sunah Dapat Mempercepat Kesuksesan' (2012) oleh Ceceng Salamudin, hadits tentang puasa Syawal diriwayatkan oleh Abu Ayyub Al-Anshari.

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menjalankan puasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti puasa selama setahun." (HR. Muslim)

Hadits tersebut menjadi dasar hukum dianjurkannya puasa Syawal. Puasa ini menjadi salah satu tradisi Rasulullah SAW yang mesti dijaga oleh umatnya karena banyak keutamaan yang terdapat di dalamnya.

Dalam hadits lain juga disebutkan dari imam Ahmad dan an-Nasa'I berkata, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Puasa Ramadhan ganjarannya sebanding dengan (puasa) sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari (di bulan Syawal, pahalanya) sebanding dengan (puasa) dua bulan, maka bagaikan berpuasa selama setahun penuh." (Ibu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam "Shahih" mereka).

Niat Puasa Syawal

Bagi umat Islam yang ingin menunaikan ibadah puasa Syawal, dianjurkan untuk melafalkan niatnya.

Berikut ini lafal niat puasa Syawal,

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ غَدٍ ΨΉΩŽΩ†Ω’ أَدَاِؑ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©Ω Ψ§Ω„Ψ΄Ω‘ΩŽΩˆΩ‘ΩŽΨ§Ω„Ω لِلهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Nawaitu shauma ghadin 'an adΓ’'i sunnatis SyawwΓ’li lillΓ’hi ta'Γ’lΓ’.

Artinya, "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT."

Dikutip dari laman resmi Kemenag RI, niat puasa Syawal bisa dibaca pada siang hari, asalkan yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh, berikut bacaan niatnya,

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ Ω‡ΩŽΨ°ΩŽΨ§ Ψ§Ω„ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…Ω ΨΉΩŽΩ†Ω’ أَدَاِؑ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©Ω Ψ§Ω„Ψ΄Ω‘ΩŽΩˆΩ‘ΩŽΨ§Ω„Ω لِلهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Nawaitu shauma hΓ’dzal yaumi 'an adΓ’'i sunnatis SyawwΓ’li lillΓ’hi ta'Γ’lΓ’.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT."




(dil/dil)


Hide Ads