6 Ayat Tentang Nuzulul Quran dan Tahapan Turunnya Al-Qur'an

6 Ayat Tentang Nuzulul Quran dan Tahapan Turunnya Al-Qur'an

Paradisa Nunni Megasari - detikJateng
Senin, 03 Apr 2023 17:45 WIB
Memasuki 10 hari terakhir bulan suci ramadan, banyak orang berlomba-lomba mengejar pahala. Salah satunya kala ia menyambut Nuzulul Quran. Inilah potretnya. 

Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al-Quran dalam menyempurnakan ajaran Islam sebagai petunjuk umat manusia. Momen ini diperingati saat memasuki hari ke -17 Bulan Suci Ramadan.
6 Ayat Tentang Nuzulul Quran dan Tahapan Turunnya Al-Qur'an. Foto ilustrasi. (Foto: Pradita Utama)
Solo -

Umat Islam setiap tahunnya, tepatnya di bulan Ramadhan biasanya merayakan dan memperingati peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu, Nuzulul Quran. Peristiwa ini merupakan proses diturunkannya Al-Quran secara sekaligus dan berangsur-angsur melalui perantara Malaikat Jibril.

Terkait tentang bagaimana turunnya Al-Quran, terdapat dua proses yang berbeda sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Ibnu Abbas RA. "Al-Qur'an diturunkan sekaligus ke langit dunia pada malam Qadar, kemudian diturunkan sesudah itu sepanjang 20-an tahun."

Adapun peristiwa Nuzulul Quran tersebut juga dijelaskan dalam sejumlah ayat Al-Quran. Berikut ayat-ayat tentang peristiwa Nuzulul Quran, dan tahapan turunnya Al-Quran, dikutip dari laman resmi NU.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ayat-ayat Tentang Peristiwa Nuzulul Quran

1. Surat Al-Baqarah ayat ke 185

Dalam surat al-Baqarah ayat 185 jelas diterangkan bahwa Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
Artinya : "Bulan ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)."

ADVERTISEMENT

2. Al-Anfal ayat ke 41

Ayat yang menjadi dasar peringatan Nuzulul Quran pada setiap 17 Ramadhan adalah karena salah satunya mengacu pada surat Al-Anfal ayat 41.

وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Artinya, "Dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

3. Surat Al-'Alaq ayat 1-5

Peristiwa Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan mengacu pada peristiwa saat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu untuk pertama kalinya di Gua Hira, yaitu berupa Al-Quran surat Al-'Alaq ayat 1-5.

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."

4. Surat Al-Qadr Ayat ke 1, 3, dan 4

Salah satu keutamaan dari malam nuzulul quran yang akan kita temui di bulan Ramadhan yaitu bahwa malam penurunan Al-Quran terjadi pada Lailatul Qadar, dimana merupakan malam yang sangat mulia daripada seribu bulan. Sesuai dengan Surat Al-Qadr ayat 1,3, dan 4:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar."

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

Artinya: Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ

Artinya: Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

5. Surat Al-Dukhan Ayat ke 3

Keutamaan dari peristiwa Nuzulul Quran adalah bahwa turunnya Al-Quran terjadi pada malam yang diberkahi. Dan Allah SWT menurunkan Al-Quran ke bumi sebagai peringatan.

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ

Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. ) Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan.

6. QS. Asy-Syu'ara' Ayat ke 193

Utusan Allah SWT untuk membawakan Al-Qur'an ke dalam hati Nabi Muhammad SAW adalah Ruh al-Amin atau malaikat Jibril. Al-Quran benar-benar diturunkan sebagai peringatan dengan bahasa Arab.

نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ

Artinya : "Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril)"

Tahapan Turunnya Al-Qur'an

Dikutip dari nu.or.id Al-Quran tidak hanya diturunkan pada malam Lailatul Qadar saja, tetapi terdapat tiga fase dalam proses penurunannya. Berikut penjelasannya.

Fase pertama, turunnya Al-Quran adalah ketika kitab suci ini diturunkan ke Lauhul Mahfudz secara keseluruhan. Fase pertama ini sudah disepakati oleh para mufassir. Dalil fase pertama ini adalah firman Allah swt berikut:

بَلۡ هُوَ قُرۡءَانٞ مَّجِيدٞ (21)فِي لَوۡحٖ مَّحۡفُوظِۢ (22)

Artinya: "Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Qur'an yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh". (QS. Al-Buruj [85]: 21-22)

Fase kedua, ini merupakan lanjutan dari fase sebelumnya. Untuk fase kedua turunnya kitab suci Al-Quran, kitab suci ini diturunkan secara utuh dari Lauhul Mahfudz ke Baitul 'Izzah pada bulan Ramadhan, bertepatan dengan malam Lailatul Qadar. Ayat yang menjadi landasan untuk fase ini adalah firman Allah SWT berikut:

شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ

Artinya, "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)." (QS. Al-Baqarah [2]: 185)

Terdapat hadits yang mendukung dalil tersebut:

فُصِلَ القُرْآنُ مِنَ الذِّكْرِ )أي: اللّوح المحفوظ(، فَوُضِعَ فِي بَيْتِ العِزَّةِ مِنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا، فَجَعَلَ جِبْرِيلُ عليه السّلام يَنْزِلُ بِهِ عَلَى النَّبِيِّ صلّى الله عليه وسلّم

Artinya: "Al-Qur'an dipisahkan dari ad-Dzikr (Lauhul Mahfudz) lalu diletakkan di Baitul Izzah di langit dunia. Kemudian Jibril menyampaikannya kepada Nabi saw." (HR. Hakim dalam al-Mustadrak)

Pada fase kedua ini, Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur'an al-'Adzim, Fakhruddin al-Razi dalam Mafatih al-Ghaib, Abdurrahman as-Sa'di dalam Tafsir as-Sa'di, dan pakar tafsir lalinnya, sepakat bahwa Al-Qur'an diturunkan pada bulan Ramadhan secara utuh dari Lauhul Mahfudz ke Baitul 'Izzah.

Fase ketiga, ini merupakan fase terakhir dari turunnya Al-Quran. Pada fase ini, Al-Qur'an diturunkan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. Ayat-ayat yang turun berangsur sesuai dengan konteks peristiwa saat itu. Dalil yang menjadi dasar fase ketiga ini adalah firman Allah SWT berikut.

نَزَلَ بِهِ ٱلرُّوحُ ٱلۡأَمِينُ (193)عَلَىٰ قَلۡبِكَ لِتَكُونَ مِنَ ٱلۡمُنذِرِينَ (194) بِلِسَانٍ عَرَبِيّٖ مُّبِينٖ (196)

Artinya: "Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas." (QS. As-Syu'ara [26]: (193-195)

Dari Lauhul Mahfudz, Jibril menerima Al-Quran dari malaikat penjaga secara berkala selama dua puluh malam. Lalu, Jibril menurunkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad saw berangsur selama dua puluh tahun. Ada yang mengatakan lebih dari itu.

نجمة عليه جبرائيل #في مدة حتى انقضى التنزيل لبث في انزاله سنينا # حسابها زاد على العشرين

Artinya: "Jibril berangsur menurunkan Al-Quran padanya (Nabi Muhammad saw) selama waktu tertentu, sampai selesai Al-Quran diturunkan"

"Turunnya selama beberapa tahun, lebih dari 20 tahun lamanya." (Al-Arjuzah al-Munabihah, hal. 86-87)

Kitab yang diturunkan pada bulan Ramadhan bukan hanya kitab suci Al-Quran tetapi kitab-kitab terdahulu juga diturunkan pada bulan Ramadhan, namun yang membedakan adalah kitab-kita lain diturunkan secara sekaligus, sedangkan Al-Quran secara berangsur-angsur sesuai konteks tertentu. Itulah yang menjadikan Al-Quran istimewa.

Demikian informasi mengenai ayat-ayat tentang Nuzulul Quran dan proses tahapan penurunan Al-Quran, semoga bermanfaat ya, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Agustin Tri Wardani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(aku/apl)


Hide Ads